PILPRES DI SULUT KANS ‘PANAS’


Manado, MS

‘Tembang’ pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024 kian nyaring di Sulawesi Utara (Sulut). Dukungan terhadap figur tertentu hingga target ke depan mulai digaungkan sederet partai politik (parpol). Suhu politik bumi Nyiur Melambai memanas.  

Kontestasi pilpres berangsur ramai di panggung Sulut. Partai-partai memunculkan taringnya. Persaingan meraup dukungan masyarakat berpotensi terjadi ketat. “Memang tensinya (politik, red) mulai tinggi. Melihat kondisi saat ini, pilpres 2024 masih ada sekitar 2 tahun lebih namun pernyataan-pernyataan dukungan dari partai-partai yang ada di Sulut terhadap figurnya yang layak berkontestasi nanti, sudah mulai membanjiri ruang publik, apalagi ke depannya tentu bakal semakin tegang,” ungkap pemerhati politik Sulut, Hangky Rantung.

Selain itu menurunya, masing-masing partai tentu mempunyai basis masanya sendiri di Sulut. Saling adu untuk memenangkan figur usungan partai dipastikan akan terjadi. Ditambah lagi, pilihan figur kali ini akan semakin banyak. Hal itu karena tidak ada lagi incumben yang akan bertarung. “Semua figur seperti baru. Sebab tidak ada yang memiliki pengalaman sebagai presiden sebelumnya. Kecuali kinerja mereka dan pemberian diri mereka ke masyarakat yang akan ditonjolkan guna mendongkrak elektabilitas,” ujar lulusan ilmu sosial dan pemerintahan ini.

Perang elektabilitas untuk merebut hati rakyat dinilainya akan terjadi. Maka partai-partai yang ada di Sulut dipandangnya harus mampu memperkenalkan figur yang akan mereka usung nanti dalam pilpres. “Kontribusi positif partai juga ke masyarakat tentu akan juga memberi pengaruh menaikan calon yang akan diusung nanti,” tuturnya.

Meski Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai penguasa dan unggul suara di Sulut namun dinilainya belum bisa menjamin dengan kondisi kali ini. Apalagi figur Probowo Subianto yang disebut-sebut putra Sulut dapat mempengaruhi suara di bumi Nyiur Melambai. “Kalau memang akan diusung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo juga termasuk kuat di Sulut. Sentimen kedaerahaan akan sangat kuat dan bisa berpengaruh. Lain cerita lagi bila PDIP-Gerindra berkoalisi,” kuncinya.

Sementara, Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie menyampaikan, jika PDIP-Gerindra atau Gerindra-PDIP terjadi kawin politik maka 65 hingga 75 persen bisa dikuasai PDIP. Namun dirinya menilai Calon PDIP masih kuat dan bisa unggul di Sulut. Demokrat dinilainya bisa bersaing setengah-setengah dengan adanya milenial Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sementara Golkar dipandang perlu meningkatkan racikan strateginya ke depan. “Milenial AHY berpeluang tapi 50-50 persen. Kalau Golkar kekuatan mulai memudar apalagi sejak 8 Pilkada (pemilihan kepala daerah) lalu tak satupun direbut Golkar baik papan 1 dan papan 2,” tuturnya.

Sejauh ini dinilai, hanya PDIP satu-satunya parpol yang berpotensi mengusung calon. Sesuai dengan Undang-Undang nomor 7 tahun 2017 tentang pemilu bahwa parpol yang bisa mengusung calon adalah yang memperoleh kursi 20 persen di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) hasil pemilihan calon legislatif. “Pilpres 2019 PDIP raih 19,33 persen. Tinggal dapat tambahan 2 persen kursi dari parpol lain maka PDIP sudah bisa mengusung capres. Jika PDIP mampu menjaga koalisi parpol saat ini maka kemungkinan hanya akan terjadi  satu paslon. Karena jika parpol non koalisi yaitu PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dan Demokrat bergabung, jumlah kursinya di DPR tidak cukup 20 persen,” terang pakar politik Sulut, Dr Ferry Daud Liando yang juga akademisi di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.

 

PDIP SULUT RAPATKAN BARISAN 

Genderang perang mulai ditabuh PDIP Sulut. Target pemenangan di pemilu 2024 dipasang. Pilpres jadi salah satu incaran. Ketua DPR RI Puan Maharani selaku kader internal partai didorong untuk bertarung.

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sulut, Franky Donny Wongkar mengatakan, langkah dan tujuan PDIP tidak berhenti hanya sampai memenangkan pemilu secara demokratis. Tetapi, kader-kader PDIP di eksekutif, legislatif dan struktural, harus bahu membahu mewujudkan kesejahteraan masyarakat sesuai ideologi Pancasila dan jalan trisakti. "Kita sebagai kader, PDI-P Sulut harus Solid, dan Kompak dalam satu Barisan," ucapnya dalam kegiatan Pengarahan dari Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Puan Maharani, di Hotel Luwansa Manado.

Wakil Ketua PDIP Sulut, Joune Ganda mendorong Puan Maharani untuk bisa maju dalam kontestan pilpres. Anak kandung Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri ini menjadi calon kuat yang bakal diusung DPP PDIP. “Sosok Mbah Puan Maharani sangat layak menjadi capres pada Pilpres 2024 mendatang,” terang Ganda, saat menjemput Puan Maharani dalam rangkaian kunjungan kerja (kunker) di Manado, Minahasa Utara (Minut) dan Kota Bitung di Bandar Udara (Bandara) Sam Ratulangi Manado, Sabtu (5/6) akhir pekan lalu.

Menurut Ganda, secara pribadinya sosok Puan kredibilitasnya tidak diragukan lagi untuk menjadi pemimpin masa depan Indonesia. Puan memiliki kemampuan yang mumpuni dengan segudang pengalaman berpolitik. “Dan memimpin lembaga negara yang menjadi modal utama untuk  memimpin Indonesia pada masa yang akan datang,” ujar Joune.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Minahasa Selatan (Minsel), Stefanus Lumowa juga nyaring menyuarakannya. Sikap tersebut disampaikan Wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Minsel tersebut dalam rapat kerja cabang (Rakercab) PDIP, belum lama ini. Target pemilu tahun 2024 adalah memenangkan PDIP dan sepaket dengan pemenangan Puan Maharani sebagai Presiden pengganti Joko Widodo (Jokowi). "Kami mendukung ibu Puan sebagai calon presiden," kata Lumowa di selah-selah Rakercab PDIP Minsel, di Hotel Sutan Raja Amurang.

 

GOLKAR-GERINDRA DORONG FIGUR UTAMA

Pengenalan figur ‘sakti’ ikut pula diperagakan Partai Golkar dan Gerindra di Sulut. Kedua partai ini mendorong dan mendukung ketua umum (ketum) mereka maju ke arena pilpres. Kesiapan untuk mengawalnya pun ditegaskan.  

Partai Golkar Sulut menilai, gerak elektabilitas Airlangga Hartato menanjak di Pilpres. Fakta tersebut dinilai karena kinerjanya yang mampu mendorong pemulihan ekonomi bangsa di tengah pandemi Covid-19. "Bangsa membutuhkan perbaikan ekonomi yang membangkitkan ekonomi kerakyatan. Itu salah satu faktor yang membuat elektabilitas Airlangga meningkat. Maka pilpres 2024 Indonesia butuh pemimpin yamg memahami terkait ekonomi yang ada saat ini," tutur Sekretaris DPD I Partai Golkar Sulut, Raski Mokodompit, Senin (7/6), di ruang kerjanya.

Tugas Airlangga sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dinilai secara umum berjalan baik. Hal itu karena secara berangsur perekonomian Indonesia mengalami pemulihan di masa pandemi. "Maka pilpres 2024 bukan hal yang mustahil Airlangga satu-satunya harapan terbaik sebagai pemimpin bangsa Indonesia 2024," ujarnya.

Golkar Sulut ditegaskannya sangat mendukung. Apalagi figur Airlangga sebagai Ketum, sudah memiliki partai politik (parpol) sebagai kendaraan untuk mengusung. "Tinggal berkoalisi. Nanti kita akan lihat. Dengan partai manapun bisa terbangun," tutupnya.

Ketua DPD Partai Gerindra Sulut, Melky Suawah menyampaikan, memang hingga saat ini Ketum Prabowo  Subianto belum memberikan sikap apa-apa terkait dengan pencalonan dirinya. “Namun untuk Pilpres nanti, di internal Gerindra itu calonnya cuma ada satu nama yaitu ketum pak Prabowo. Kita di Sulut hingga saat ini terus melakukan konsolidasi ke bawah, siapapun yang diputuskan partai pasti kita akan amankan,” tegas Melky.

 

NASDEM BIDIK SULUT

Jalan menuju kemenangan di pemilu tahun 2024 juga mulai dipersiapkan Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Sulut jadi incaran. Penguatan dalam rangka menyongsong pesta demokrasi ke depan dilakukan.

Target tersebut nampak dalam kegiatan Partai Nasdem Sulut yang menggelar rapat koordinasi wilayah (Rakorwil), di Hotel Grand Kawanua, yang dilaksanakan, Rabu (26/5) hingga Jumat (28/5). "Hadir dalam rakorwil ini kaka Ahmad Ali Wakil Ketua Umum dan Rachmat Gobel dan jajaran Ketua-Ketua DPP (Dewan Pimpinan Pusat). Dan hadir juga kaka Felly Estelita Runtuwene selaku Komando Pemenangan Wilayah dan Ketua DPP," jelas Wakil Ketua DPW Partai Nasdem Sulut, Nick Adicipta Lomban.

Selain itu disampaikannya, tujuan dari Rakorwil ini membahas terkait progres yang sudah dilakukan dalam manajemen kepartaian. "Kemudian kaderisasi, organisasi dan struktur," ucap Lomban yang juga Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD Sulut ini.

Selanjutnya, dalam rangka mempersiapkan Partai Nasdem khususnya dalam kontestasi pemilu 2024 di Sulut. Ini sifatnya koordinasi demi mencapai target-target yang sudah diberikan. "Baik dari DPP ke DPW dan DPW ke DPD masing-masing," paparnya.

Rakorwil ini dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia, termasuk Sulut. Hasil yang dibahas di tingkat daerah ini yang kemudian akan dibawa ke DPP. Di dalamnya dibahas target nasional yakni pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Begitu pula dengan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di provinsi maupun kabupaten kota. "Dan di situ ada target-target secara nasional, kemudian regional Sulut dan kabupaten kota," tutupnya. (tim ms)

 


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting