Israel Serang Gaza, 197 Warga Palestina Tewas


Tensi konflik di Timur Tengah kembali naik. Jalur Gaza Palestina diserang dengan bom melalui pesawat Israel, Minggu (16/5). Akibatnya, banyak rumah penduduk hancur. Fatalnya, serangan ini menewaskan 42 orang, termasuk anak-anak. Data dari Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan, jumlah korban tewas di wilayah dengan dua juta penduduk itu, kini mencapai hampir 200 jiwa.

Berdasarkan laporan Reuters pada Senin (17/5), ada 197 warga meregang nyawa akibat serangan itu. Kemudian, 58 korban tewas di antaranya adalah anak-anak dan 34 wanita. Sebelumnya, kekerasan kembali terjadi pasca penyerbuan di komplek Masjid Al-Aqsa dua pekan lalu. Ini akibat konflik pendudukan tanah warga Palestina oleh Israel untuk pemukiman Yahudi di Yerussalem Timur.

Israel mengusir warga Palestina yang sedang sholat di bulan Ramadhan di area situs suci umat Muslim itu. Balas dendam pun dilakukan Hamas, yang menjadi otoritas di Gaza, pasca terjadi bentrok melukai ratusan orang. Serangan Hamas Senin lalu membuat Israel membombardir Gaza melalui udara selama sepekan. Disebut Israel, saling serang itu juga menyebabkan 10 warganya tewas, termasuk dua anak-anak.

Internasional meminta kedua belah pihak agar segera melakukan gencatan senjata. "Semua pihak perlu mengurangi ketegangan. Kekerasan harus segera diakhiri," tulis Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken di Twitter.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Antonio Guterres merespons konflik dengan menyebutnya sebagai hal yang mengerikan. Guterres mengatakan, serangan dari Israel maupun Palestina merupakan yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir.

"Putaran terakhir kekerasan ini hanya melanggengkan siklus kematian, kehancuran dan keputusasaan. Ini kian mendorong jauh harapan untuk hidup berdampingan dan perdamaian," kata Guterres dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, dikutip dari CNBC International.

"Konflik harus dihentikan. Ini harus segera dihentikan. Roket dan mortir di satu sisi kemudian pengeboman udara serta artileri di sisi lain ini, harus dihentikan. Saya mengimbau semua pihak untuk memperhatikan panggilan ini," pinta Guterres.

Republik Indonesia, Malaysia dan Brunei pun mengeluarkan pernyataan bersama. Presiden Indonesia, Joko Widodo, Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin hingga Sultan Brunei, Sultan Hassanal Bolkiah mengecam agresi Israel di Palestina.

"Kami mengutuk agresi terang-terangan, bahkan berulang kali dilakukan oleh Israel, yang menargetkan warga sipil di seluruh wilayah pendudukan Palestina. Khususnya serangan di Yerusalem Timur dan Jalur Gaza, yang telah membunuh, melukai serta menyebabkan penderitaan bagi banyak orang, termasuk wanita dan anak-anak," tulis pernyataan itu.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, tidak akan mengakhiri serangan ke Palestina. Ia bahkan menyebut, butuh waktu agar pertempuran berakhir.

"Kami akan melakukan apa pun untuk memulihkan ketertiban. Ini akan memakan waktu," kata Netanyahu selama wawancara di CBS.

"Kampanye kami melawan organisasi teroris berlanjut dengan kekuatan penuh. Kami bertindak sekarang, selama diperlukan untuk memulihkan ketenangan warga Israel," sebutnya. (cnbcind/redms)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting