Foto: Lodewijk F Paulus
PUTRA SULUT LAYAK PETINGGI SENAYAN
Jakarta, MS
Nama Lodewijk F Paulus jadi tren pembahasan publik Tanah Air.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golongan Karya (Golkar) itu dipredikasi bakal
menduduki kursi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Itu setelah rekan satu partainya Azis Syamsuddin, dikabarkan mengundurkan diri
pasca ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap.
Pengunduran Azis sebagai Wakil Ketua DPR Periode 2019-2024, langsung
membuat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
Partai Golkar ‘putar otak’. Upaya pengisian kursi petinggi DPR ‘jatah’ Golkar itu
langsung dikebut. Rencananya, partai besutan Airlangga Hartarto itu akan
menggelar rapat pleno pada Senin (27/9) malam.
"Jadi rencananya baru malam ini itu ada rapat pleno DPP Partai
Golkar untuk memutuskan calon yang ditunjuk oleh Ketua Umum Airlangga Hartarto
untuk mengganti Saudara Azis Syamsudin," kata Ketua DPP Partai Golkar
Adies Kadir, di kompleks parlemen, Senin (27/9) kemarin.
Lanjut Adies, hasil pleno tersebut akan disampaikan Ketum Golkar
Airlangga Hartarto secara langsung. Dalam pleno itu diputuskan pergantian posisi
Waka DPR dan Waketum Golkar.
"Ya kemungkinan akan diumumkan besok. Mungkin agak sore kali ya,
mungkin Pak Ketua Umum sendiri yang akan mengumumkan, tapi nanti malam kelihatannya
akan diputuskan," aku Adies, seperti dikutip dari detikcom.
Adies menyampaikan, setiap kader Golkar memiliki kesempatan yang sama
untuk menduduki jabatan Waketum dan Wakil Ketua (Waka) DPR. Namun, soal Waka
DPR, Adies menegaskan kader senior lebih pas untuk jabatan itu.
Sebelumnya, Adies mengakui, Azis Syamsuddin telah mengajukan surat
pengunduran diri sebagai Wakil Ketua DPR. Surat disampaikan kepada Ketua Umum
Partai Golkar Airlangga Hartarto. "Partai Golkar dengan ini memberitahukan
bahwa Saudara Azis Syamsuddin telah menyampaikan surat pengunduran dirinya
sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2019-2024 kepada DPP Partai Golkar ke Ketua
Umum DPP Partai Golkar," ungkap Adies di gedung DPR, Senayan, Jakarta,
Sabtu (25/9).
Adies tidak menjelaskan kapan surat pengunduran diri Azis Syamsuddin
itu diserahkan. Namun dia mengatakan Partai Golkar akan memproses penggantian
Azis. "Sehingga, terkait dengan penggantinya, Partai Golkar akan memproses
dalam waktu dekat," ujarnya.
Azis Syamsuddin ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap
terhadap AKP Stepanus Robin Pattuju. Suap diduga diberikan Azis ketika Robin
masih menjadi penyidik KPK.
Suap itu diduga diberikan agar Robin membantu mengurus penyelidikan
kasus dugaan korupsi di Lampung Tengah. Penyelidikan saat itu dilakukan terkait
dugaan keterlibatan Azis Syamsuddin dan Aliza Gunado.
Dikutip dari detikcom, Azis diduga telah memberi suap Rp 3,1 miliar ke
AKP Robin. Suap diberikan secara bertahap, baik langsung ke AKP Robin maupun
lewat pengacara bernama Maskur Husain. "Sebagaimana komitmen awal
pemberian uang dari AZ kepada SRP dan MH sebesar Rp 4 miliar, yang telah
direalisasikan baru sejumlah Rp 3,1 miliar," ujar Ketua Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri.
Atas perbuatannya, Azis Syamsuddin diduga melanggar Pasal 5 ayat (1) a
atau Pasal 5 ayat (1) b atau Pasal 13 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Azis kemudian ditahan selama 20 hari pertama di Rutan Polres Jakarta Selatan.
"Kami menegaskan bahwa KPK tidak segan menindak penyelenggara
negara yang melakukan perbuatan tindak pidana korupsi tanpa pandang bulu demi
mewujudkan Indonesia yang bersih dan bebas dari korupsi," ucap Firli.
KPK melakukan penangkapan terhadap Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin,
sebelum diumumkan sebagai tersangka dan ditahan. Penangkapan dipimpin oleh
Direktur Penyidikan (Dirdik) KPK, Brigjen Setyo Budiyanto.
LODEWIJK
MENGUAT
Pengisian jabatan Wakil Ketua DPR RI oleh Partai Golkar dipastikan
berlangsung ketat. Sederet figur potensial dinilai layak menduduki posisi
strategis itu. Teranyar, ada dua nama dedengkot Golkar yang kini mengerucut. Adalah
Lodewijk F Paulus dan Adies Kadir.
Ketua DPP Partai Golkar Firman Subagyo, mengamini kabar yang menyebut
Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus bakal mengisi posisi Wakil Ketua DPR RI
peninggalan Azis Syamsuddin. Menurut Firman, selain Lodewijk, Adies Kadir akan
mengisi jabatan yang sebelumnya diemban Azis, yakni Wakil Ketua Umum (Waketum)
DPP Golkar.
"He’eh (Lodewijk menggantikan Azis Wakil Ketua DPR). (Selain) itu
ada pergantian Wakil Ketua Umum, dua. Yang menggantikan posisi Wakil Ketua Umum
di bidang polhukam (politik, hukum, dan keamanan) itu adalah Pak Adies,"
kata Firman di kompleks parlemen, Senayan, Senin (27/9), seperti dikutip dari
detikcom.
Selain posisi Wakil Ketua DPR dan Waketum Golkar bidang polhukam, ada
pergantian Waketum Bidang Sosial DPP Golkar. Jabatan Waketum Bidang Sosial yang
sebelumnya diemban Roem Kono akan beralih ke tangan Firman sendiri.
"(Waketum) bidang sosial, karena Pak Roem Kono sebagai dubes,
saya menggantikan Wakil Ketua Umum Bidang Sosial. Tiga itu yang diputuskan,
sama keputusan untuk rapat HUT Golkar Oktober. Insyaallah nanti malam ada pleno
DPP," aku Firman.
Dia kemudian bicara kedekatan Lodewijk dengan Ketum Golkar Airlangga
Hartarto. Menurut Firman, kedekatan Lodewijk dengan Airlangga tak diragukan
lagi. "Loh kalau sudah Sekjen, Sekjen sudah dua periode, ini kan saya rasa
cukup (dekat). Sekjen itu kan tanda tangan bersama beliau (Ketum), kan (Ketum
dan) Sekjen itu kayak suami-istri, sangat dekatlah," ujarnya.
Lebih lanjut, Firman menilai Lodewijk yang lahir di Manado 27 Juli
1957 ini sebagai politikus yang sudah malang melintang bersama Golkar.
Kehadiran Lodewijk pun disebut sangat berarti bagi keharmonisan internal partai
berlambang pohon beringin itu. "Maka itu, dengan kehadiran Pak Lodewijk,
itu sudah bisa mereduksi kemungkinan yang akan terjadi di internal,
pengalaman," terang Firman.
"Tapi Golkar itu, semua orang taat saja, ketika pimpinan sudah
ketok palu semuanya pasti sepakat dan mendukung," imbuhnya.
Sementara itu, meski namanya disebut-sebut berpeluang mengisi posisi
Wakil Ketua DPR, Adies Kadir terkesan ikhlas. Dia mengaku sedang menikmati
tugas dan fungsinya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR. Adies justru menilai
masih banyak politikus senior yang mumpuni menggantikan Azis, salah satunya Sekjen
Golkar Lodewijk F Paulus.
"Masih ada senior, seperti Pak Kahar dan Pak Lodewijk, yang lebih
pas untuk duduk di posisi tersebut," ungkap Adies kepada wartawan, Senin
(27/9).
Adies lebih memilih menjadi pimpinan Komisi III ketimbang pimpinan
DPR. Dia rela jabatan Wakil Ketua DPR yang ditanggalkan Azis diisi politikus
Golkar lainnya. "Kalau saya pribadi lebih enjoy tetap di Wakil Ketua
Komisi III saja, biarkan rekan lain yang duduk di sana," sebutnya.
AIRLANGGA
PENENTU
Posisi Wakil Ketua DPR mengarah pada Lodewijk F Paulus. Jebolan SMP Negeri
2 Manado tahun 1970-1973, dinilai layak menggantikan Azis Syamsuddin yang sudah
ditahan KPK. Meski begitu, Ketum Airlangga Hartarto jadi penentu.
Seperti dikatakan Ketua Bakumham Partai Golkar, Supriansa. Menurut
dia, keputusan pengganti Azis Syamsuddin berada di tangan Airlangga Hartarto.
Anggota Komisi III DPR memastikan, seluruh keputusan akan disampaikan
Airlangga.
"Banyaklah kalau di Partai Golkar. Doakan semoga siapa nanti yang
disebutkan dalam surat keputusan Bapak Ketua Umum Partai Golkar Pak Airlangga,
maka itulah yang terbaik dari Golkar terbaik untuk bangsa dan negara dan
insyaallah menjadi terbaik untuk rakyat Indonesia," ujarnya.
Meski begitu, dia tak menampik jika Sekjen Lodewijk F Paulus, mendapat
perhatian. "Ya Pak Sekjen
adalah bagian daripada yang menjadi perhatian (sebagai calon Wakil Ketua DPR)
tentu di Pak Ketua Umum, karena memiliki kira-kira banyak kelebihan di antara
banyak kelebihan yang dimiliki oleh beliau dan kader-kader lain juga memiliki
kira-kira kemampuan yang sama dengan Pak Sekjen," tuturnya.
Seperti diketahui, 4 pimpinan DPR dikabarkan telah melakukan rapat. Namun,
kepastian soal pengganti Azis belum jelas betul.
"Sampai dengan hari ini kita belum ada surat masuk. Biarkanlah
itu berproses sesuai dengan mekanisme yang ada di Partai Golkar. Kita yang di
DPR tinggal menunggu hasil dari mekanisme internal Partai Golkar," ungkap Wakil
Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad di kompleks DPR, Jakarta, Senin (27/9).
Diberitakan detikcom, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto tiba di DPP
Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Senin (27/9), sekitar
pukul 19.09 WIB. Saat tiba, Airlangga disambut Waketum Nurul Arifin dan Bendum
Dito Ganindito.
Di awal kedatangan, Airlangga menjelaskan agenda rapat pengurus Partai
Golkar hari ini membahas RUU KUP dan jadwal Pemilu 2024. Selain rapat, membahas
internal partai.
"Berikut tentu terkait dengan internal dalam rangka itu tentu ada
persiapan fungsionaris di Partai Golkar ini ada daerah yang menarik, yaitu Nusa
Tenggara Timur, yang berinisiatif sendiri untuk melengkapi fungsionaris pileg,
pilkada, baik tingkat satu sampai dengan tingkat dua. Nah ini mungkin kita akan
bahas supaya direplikasi di daerah lain," kata Airlangga.
"Nah, ada juga yang menarik di Sumut, nah itu sudah mempunyai
database yang cukup dan ini juga mau kita replikasi secara nasional. Nah yang
seperti ini masukan daerah yang akan kita dorong," sambungnya.
Airlangga juga menjelaskan bahwa rapat pengurus Partai Golkar malam
ini membahas kader partai yang mengisi jabatan di pemerintahan. Serta membahas
jabatan di DPP Golkar yang kosong. "Berikut, beberapa waktu yang lalu,
tokoh Golkar ditarik, ada yang menjadi dubes, kemudian yang lain, nah ini
jabatan lowongnya belum diisi. Jadi sekalian diisi," ujarnya.
Airlangga juga mengatakan rapat kali ini membahas HUT Partai Golkar
pada 20 Oktober nanti. HUT Golkar tahun ini, kata Airlangga, bertepatan dengan
Maulid Nabi.
Ketika ditanyakan apakah rapat membahas jabatan Azis Syamsuddin,
Airlangga kemudian masuk ke dalam DPP Partai Golkar. Airlangga tak menjawab
apakah rapat juga membahas Azis Syamsuddin.(*/detikcom)
BIODATA
Nama : Lodewijk F. Paulus
Nomor Anggota: 281
Fraksi : Fraksi Partai Golongan Karya
Daerah Pemilihan : LAMPUNG I
Tempat Lahir/Tgl Lahir: Manado / 27 Juli 1957
Agama: Islam
RIWAYAT
PENDIDIKAN
SD : SD MUHAMMADIYAH 1964 - 1970
SMP : SMPN 2 MANADO 1970 - 1973
SMA : SMA N PALU 1973 - 1976
S1 : AKABRI 1976 - 1981
RIWAYAT
PEKERJAAN
Dankodiklat TNI AD 2013 - 2015
Pangdam I Bukit Barisan 2011 -
2013
Danjen Kopassus 2009 - 2011
Dirlat Kodiklat TNI AD 2007 - 2009
Danrem 052 Wijayakrama Kodam Jaya 2006 - 2007
Danrindam I Bukit Barisan 2005 - 2006
Asops Kasdam l Bukit Barisan 2003 - 2005
Dansat 81 Gultor Kopassus 2001 - 2003
Asops Danjen Kopasus 1999 - 2001
Dan Yon 22 Kopassus 1996 – 1999
RIWAYAT
ORGANISASI
Sekjen Partai Golkar 2018 - Sekarang
Ketua Korbid Kajian Strategis Partai Golkar
Direktur Latgab TNI 2014
Panglima Kogahpam APEC, Bali
Wakil Ketua Tim Transisi Kemenpora
Ketua Tim Negosiasi Kopassus US SOC
Komentar