MM HH Fokus Giat Lingkungan, Ini Dia IKLH Kota Bitung



BITUNG.MS
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) merupakan gambaran awal mengenai suatu kondisi lingkungan hidup pada lingkup serta periode tertentu. Untuk kota Bitung IKLH menunjukkan hasil di luar anggapan sebagian kalangan. Membaca dokumen Dinas Lingkungan Hidup Kota Bitung (2020),  tersingkap sejumlah fakta sebagaimana yang dijabarkan berikut. 

Mengawali ekspose IKLH ini, Kadis Lingkungan Hidup Kota Bitung Sadat Minabari, S.IK, MSi mengatakan prinsipnya, laporan 2020 masih relevan dan factual diperhadapkan pada kondisi eksisting kota Bitung. 

‘’Yang diukur berkaitan dengan tekanan  terhadap lingkungan akibat perubahan yang ada di lingkungan, antara lain : air, udara, dan hutan sebagai akibat perubahan secara alami maupun adanya kegiatan manusia  serta respon berupa upaya-upaya yang dilakukan dalam menanggulangi permasalahan lingkungan hidup yang terjadi di Kota Bitung’’ papar Minabari.

Lebih lanjut dijabarkan alumni FPIK Unsrat ini, jika manfaat indeks kualitas lingkungan hidup adalah untuk mengukur keberhasilan  program-program pengelolaan lingkungan. Selain sebagai sarana untuk mengevaluasi efektifitas program-program pengelolaan lingkungan, indeks kualitas lingkungan hidup mempunyai peranan dalam hal membantu perumusan kebijakan, membantu dalam merancang program lingkungan, mempermudah komunikasi dengan publik  sehubungan dengan kondisi lingkungan. 

‘’Dengan sendirinya IKLH dapat membantu untuk mempertajam  prioritas program dan kegiatan dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup’’ imbuh pejabat senior di jawatan LH Kota Bitung ini.

MM HH FOKUS 
Menurutnya, saat ini Walikota Ir Maurits Mantiri MM dan Wakil Walikota Hengky Honandar sangat fokus dalam giat dan program mengurangi laju kerusakan lingkungan di Kota Bitung,  melalui pemulihan  kualitas lingkungan yang kontinyu bersama semua elemen masyarakat. 

‘’Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) bertujuan dapat memberikan informasi mengenai kondisi lingkungan hidup yang sebenarnya di Kota Bitung, dan pemimpin kita saat ini memiliki semangat dan visi yang jelas bagi kelestarian lingkungan’’ kata Minabari. 

Berefleksi dari realitas, kerusakan lingkungan hidup yang terjadi saat ini mengakibatkan kerugian bagi kehidupan masyarakat, tidak hanya dari sisi ekonomi  namun juga hingga merengut jiwa manusia, oleh karena itu Kementerian Lingkungan  Hidup pada tahun 2009 telah mengembangkan alat ukur sederhaana yang disebut dengan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup atau biasa disebut dengan IKLH.

Kondisi  lingkungan hidup ini menggunakan kualitas air sungai, kualitas udara ambien, dan tutupan hutan sebagai indikator. Menurut Undang-undang Nomor 32 tahun 2009, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

HASIL 
Lalu bagaimana hasil yang didapatkan, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kota Bitung tahun 2020 memiliki angka  sebesar 70,31 dengan kriteria baik. Kondisi ini memiliki makna bahwa lingkungan hidup  di Kota Bitung memenuhi keriteria lingkungan yang baik dan sehat. Angka IKLH Kota  Bitung tersebut merupakan angka indikatif yang masih dapat diperdebatkan dikarenakan adanya keterbatasan kualitas data lingkungan yang diperoleh, namun  IKLH ini dapat menjadi acuan yang memberikan gambaran umum dan membantu 
dalam proses pengambilan kebijakan. 

‘’Tentu saja diperlukan pengkajian yang lebih mendalam untuk mendapatkan hasil yang baik yang mendekati kondisi lapangan’’ urai Minabari sambil memaparkan beberapa langkah penyempurnaan bersifat berkelanjutan. (yaziin solichin*)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting