SPBU BCL Manembo-Nembo Kena Sanksi dari Pertamina


Bitung,MS


Aroma kejanggalan berhembus di tubuh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) BCL Manembo-nembo. Alasannya, pompa bensin itudiduga menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis solar ke salah satu pengusaha penampung Solar yang menggunakan mobil truk kas besi yang sudah dimodifikasi. Kondisi ini akhirnya membuat pertamina ambil langkah tegas.


Awal bau ketidakberesan tersebut tercium di lokasi pompa bensin BCL Manembo-nembo karena sempat terjadi keributan. Ketegangan itu antara para Sopir dumptruck yang akan mengisi solar untuk keperluan pekerjaan dengan salah satu mobil dump kas besi yang melakukan penampungan solar yang tidak wajar. Selain itu memiliki kapasitas yang sangat luar biasa. Bukan hanya tangki mobilnya tetapi juga memiliki kas penampung di dalam mobil itu yang menampung hampir sekitar 5 ton solar.




Mulanya kecurigaan para sopir dumptruck pasir ketika mereka mengantri BBM jenis solar. Mereka melihat mobil dump truck kas besi habis mengisi BBM solar, balik lagi mengantri untuk melalukan pengisian ulang solar sehingga mobil yang lain tidak kebagian.

"Setelah dump kas besi dicegat oleh para sopir diperiksa ternyata benar akan kecurigaan itu. Mobil penampung solar tersebut bermuatan hampir 5 ton solar," ujar salah satu sopir truck yang enggan namanya dikorankan.

Sementara itu, persatuan sopir dumptruck melakukan mediasi antara para sopir dengan manejer SPBU. Kesepakatannya mobil dumptruckk pasir harus menjadi prioritas saat pengisian BBM jenis solar.



Sementara itu Manejer SPBU BCL, Juen Ompi saat diwawancarai sejumlah awak media di kantor terus mengelak bahwa dia tidak mengetahui kejadian itu. "Benar saya tidak tau kejadian itu, karena saya tidak masuk sebab lagi off," ujarnya.

Disisi lain,Kasat Reskrim Frelly Sumampouw saat dikonfirmasi membenarkan bahwa untuk barang bukti mobil truck kas besi yang sudah dimodifikasi masih di Polres Bitung dan dalam tahap penyelidikan. "Saksi-saksi telah kami kumpulkan dan saat ini masih menunggu pemilik kendaraan," ujar Frely.



Pihak pertamina dalam hal ini melalui kantor Makasar Senior Supervisor Communication & Relation Pertamina Regional Sulawesi bangian Retail, Taufiq Kurniawan mengatakan, akan segera menurunkan tim untuk investigasi masalah yang ada di SPBU BCL.

"Adapun hasil dari investigasi yang di dapat di lapangan memberikan sanksi penyetopan suplay BBM premium selama sebulan. Berharap ini akan menjadi pelajaran yang sangat berharga buat semua SPBU yang ada agar tidak lagi terjadi seperti di SPBU BCL Manembo nembo," ujar Taufiq. (joywatania)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting