INDONESIA BERDOA


Jakarta, MS

Gumul Indonesia belum reda. Angka kasus Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang terus melonjak jadi penyebab. Seluruh elemen masyarakat di ‘Tanah Air’ diajak untuk membawa persoalan ini dalam doa.

Seruan untuk berdoa tersebut disampaikan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi). Ia meminta agar semua pihak berdoa dengan melihat kondisi negara sekarang ini. Mantan Walikota Solo itu berharap, lewat doa masyarakat, kiranya pandemi akan segera berakhir.

Jokowi mengingatkan pandemi Covid-19 masih jadi tantangan yang harus dihadapi. Ia berkata, kondisi ini tak hanya dialami Indonesia, tapi juga di berbagai belahan dunia. "Dari rumah masing-masing, mari kita tundukkan kepala, mengheningkan cipta, doa dari rumah, kita panjatkan, dan berikhtiar agar ujian pandemi ini segera berakhir," kata Jokowi dalam acara #PrayfromHome yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (11/7).

Ia mengucap doa pula untuk orang-orang yang masih positif Covid-19. Dia berharap Tuhan segera memberi kesembuhan bagi para pasien Covid-19. Seraya meminta warga berdoa dan beribadah dari rumah selama kondisi belum aman. "Semoga Tuhan melindungi bangsa Indonesia dan menjadikan negara ini aman, maju dan sejahtera," tuturnya.

Presiden juga mengucapkan dukacita kepada seluruh korban Covid-19 yang meninggal dunia. Ia pula mengirim doa kepada para almarhum. Jokowi mengajak masyarakat untuk turut mendoakan para mendiang. Ia berdoa agar para korban Covid-19 mendapat rahmat dan ampunan dari Tuhan.

"Atas nama pribadi dan pemerintah, serta negara, saya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada semua korban pandemi yang telah mendahului kita," kata Jokowi.

Disampaikan Jokowi, penanganan pandemi Covid-19 merupakan ijtihad kebangsaan. Ia menyebut seluruh elemen bangsa harus bekerja sama untuk menuntaskan pandemi. Ia berharap, masyarakat ikut berperan serta dalam mengatasi kondisi saat ini. Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh masyarakat, menurut Jokowi, adalah beraktivitas dan beribadah di rumah.

"Yakinkan keluarga dan lingkungan terdekat agar beraktivitas di rumah saja. Mengatasi persoalan Covid-19 merupakan ijtihad kebangsaan kita hari ini karena bertujuan menyelamatkan jiwa dan kemaslahatan kita bersama," katanya.

Pemerintah mengetatkan pembatasan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Pengetatan ini berlaku di 137 kabupaten kota hingga 20 Juli. Salah satu aturan yang berlaku selama PPKM Darurat adalah pembatasan kegiatan di tempat ibadah. Pemerintah meminta tempat ibadah tidak mengadakan kegiatan peribadatan berjamaah selama PPKM Darurat.

 

MENAG: DOA SENJATA ORANG BERIMAN

Gaung ajakan pula disampaikan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas. Dirinya mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk doa bersama. Tujuannya guna menghadapi berbagai cobaan yang tengah melanda Indonesia.

Berdoa, kata Yaqut, dapat menjadi penenang dalam menghadapi berbagai ujian. Termasuk adanya pandemi Covid-19 di tanah air. "Di tengah pandemi Covid-19 ini, kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk senantiasa berdoa sesuai agama dan keyakinan masing-masing agar Allah SWT, agar Tuhan yang Maha Kuasa, memberi rahmat, ampunan dan perlindungannya kepada bangsa Indonesia dan seluruh umat manusia," kata Yaqut dalam acara #PrayFromHome yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, kemarin.

Yaqut menuturkan, dalam agama diajarkan bahwa doa adalah senjata orang yang beriman. Doa sebagai penenang jiwa dan doa merupakan penumbuh optimisme di dalam kehidupan. Dengan berdoa Menag berharap, kejadian luar biasa seperti pandemi Covid-19 ini bisa segera berakhir.

"Sebagai orang yang beriman, kita yakin bahwa hanya Allah SWT, hanya Tuhan yang Maha Pencipta yang bisa menolong dan menyelamatkan kita semua, setelah semua usaha lahir dilakukan," ucap Yaqut.

Yaqut juga yakin setiap bencana yang diturunkan Tuhan sejatinya untuk menyadarkan manusia agar mawas diri dan kembali mendekatkan diri. Sekaligus dapat mengikuti petunjuk hidup yang diberikan.

"Saya yakin kita semua berada dalam suasana kebatinan dan kesadaran spiritualitas yang sama, sebagai manusia yang lemah dan membutuhkan pertolongan dari Allah yang Maha Kuasa sang pemilik kehidupan," ucap dia.

Dalam kesempatan tersebut, Yaqut pun mengajak semua pihak, dimana pun posisinya untuk terus waspada, tetap berikhtiar, menjaga diri, keluarga dan orang lain di sekitar.

Ia juga mengimbau semua pihak untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kemudian melaksanakan peraturan yang telah dikeluarkan pemerintah. Termasuk mengenai pembatasan peribadatan di rumah ibadah.

Perjuangan total melawan wabah pandemi Covid-19, kata Menag, belum selesai. Tidak ada satu orang pun yang bisa memastikan karena keterbatasan kemampuan manusia. Oleh sebab itu perlu untuk bekerja dari rumah, beribadah dan berdoa dari rumah serta menghindari kerumunan merupakan salah satu cara agar bisa terhindar dari paparan virus Covid-19.

"Untuk itu mari kita perkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, kepada Tuhan yang Maha Esa, tingkatkan kedermawanan sosial, semangat berbagi dan rela berkorban untuk membatu sodara-sodara kita yang terdampak Covid-19," ucap Yaqut.

"Kesalehan beragama salah satunya tercermin dari kepedulian kita untuk membantu sesama yang membutuhkan," tutur dia.

 

PERCEPATAN VAKSINASI DI INDONESIA KIAN POSITIF

Gerak proses vaksinasi di Indonesia mulai menunjukkan tren positif. Teranyar, 10 juta dosis vaksin berhasil disuntikkan kepada masyarakat dalam kurun 12 hari. Target tercapainya ‘herd immunity’ atau kekebalan kelompok kans berjalan laju.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, percepatan vaksinasi di Indonesia terus bergerak positif. Total penerima vaksin dosis pertama sudah menembus lebih dari 50 juta warga. Dengan kurun waktu 10 juta pertama dicapai dalam waktu 8 minggu, 10 juta selanjutnya dalam kurun 4 minggu.

"Dan sebagai informasi 10 juta yang terakhir sudah kita capai dalam 12 hari," ucap Budi dikutip melalui channel YouTube Sekretariat Presiden, kemarin.

Meski penerima dosis vaksin pertama belum mencapai 50 persen, Budi meyakini percepatan vaksinasi akan terus terjadi dibarengi dengan kedatangan stok vaksin dari berbagai negara sahabat. Pemerintah telah memasang target 181,5 juta warga negara Indonesia segera tervaksinasi.

Pada Minggu (11/7), pemerintah telah menerima 3.000.060 dosis vaksin asal Amerika dengan merek Moderna. Penggunaan vaksin ini berdasarkan izin darurat penggunaan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 2 Juli lalu.

"Kemarin sudah 38 juta rakyat Indonesia mendapatkan vaksinasi yang pertama atau 20 persen dari total target populasi suntik yaitu 181,5 juta," rincinya.

Khusus Provinsi Bali, kata Budi, penerima vaksin dosis pertama bahkan sudah mencapai 70 persen. Sementara DKI Jakarta sudah mencapai lebih dari 50 persen.

"Kita mengharapkan dengan datangnya (vaksin) Moderna kita bisa mempercepat suntikan ini. Karena seperti anda ketahui dari 363 juta dosis yang harus kita suntikan di Juni kita menerima 70 juta dosis. Di semester kedua ini akan ada lebih dari 290 juta dosis yang datang yang harus kita suntikkan dalam 6 bulan, jadi laju penyuntikannya akan jauh lebih cepat," pungkasnya.

Sebelumnya, BPOM telah memberikan izin penggunaan darurat, emergency use authorization (EUA) terhadap vaksin Moderna, sebagai vaksin Covid-19. Vaksin ini menyasar untuk usia 18 hingga 65 tahun.

"Kami menambah lagi satu jenis vaksin Covid-19 yang telah mendapatkan emergency use authorization dari Badan POM dari Indonesia yaitu vaksin Moderna," ucap Ketua BPOM Penny Lukito, Jumat (2/6).

Vaksin Moderna merupakan vaksin pertama yang diterima Indonesia dengan metode mRNA. Vaksin tersebut memiliki penanganan khusus dibandingkan vaksin-vaksin yang pernah diterima Indonesia seperti Sinovac, Sinopharm, dan AstraZeneca.

Sinovac dan AstraZeneca merupakan vaksin inactivated virus dengan suhu penyimpanan berkisar 2-8 derajat celcius. World Health Organization (WHO) pernah menjelaskan, inactivated virus dibuat dari mikroorganisme (virus, bakteri dan lain-lain) yang telah dimatikan dengan proses menggunakan bahan kimia tertentu atau secara fisik. Mikroorganisme yang sudah mati itu diklaim tidak dapat menyebabkan penyakit.

Menjadi vaksin pertama dengan teknologi mRNA, Penny mengatakan, produsen vaksin Moderna juga menyertakan teknologi penyimpanan vaksin saat dikirim ke Indonesia. Sebab suhu penyimpanan vaksin Moderna berkisar minus 20 derajat celcius.

"Karena ini diterima melalui Covax facility mereka akan memberikan vaksin ini bersamaan dengan teknologi penyimpanan dan distribusinya. Tentunya akan mempengaruhi juga target-target lokasi di mana vaksin ini akan diberikan," jelasnya.

Lebih lanjut, Penny menyampaikan vaksin Moderna diberikan melalui injection intramuscular dengan dosis 0,5 ml dengan dua kali penyuntikan dan rentang waktu satu bulan.

Adapun jumlah kasus virus Corona Covid-19 bertambah 36.197 pada Minggu (11/7). Total kasus positif 2.527.203, sembuh 2.084.724 dan wafat 66.464 jiwa. Kasus aktif menyentuh angka 376.015, jumlah spesimen yang diperiksa 194.559, dan suspek sebanyak 159.219 orang.

Detail perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia yakni kasus positif bertambah 36.197 menjadi 2.527.203. Pasien sembuh bertambah 32.615 menjadi 2.084.724. Pasien meninggal bertambah 1.007 menjadi 66.464. Pada Sabtu (10/7), tercatat total 2.491.006 kasus positif  Covid-19, sebanyak 2.052.109 pasien sembuh dan 65.457 meninggal dunia.

Sebelumnya, jumlah pasien Covid-19 melonjak dalam beberapa pekan terakhir. Kenaikan jumlah kasus terjadi usai libur panjang Lebaran Idul Fitri dan kemunculan varian baru virus corona. Indonesia mencatat rekor penambahan kasus harian beberapa kali dalam dua pekan terkahir. Rekor tertinggi tercatat pada Kamis (8/7) saat Indonesia mengumumkan 38.391 kasus baru. Indonesia telah melaporkan kematian 63.760 orang akibat Covid-19. Sebanyak 373.440 orang masih menjalani perawatan ataupun isolasi mandiri karena terpapar Covid-19. (cnn/kompas/merdeka/detik)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting