31 Agustus 1775 Disepakati Sebagai Hari Berdirinya Roong Tinoor

Puncak Seminar Sejarah dan Berdirinya Roong Tinoor Dibuka Wawali Lumentut


Tomohon, MS

Momen penting berhasil tercatat dalam perjalanan kelurahan paling utara di Kota Tomohon. Kepingan-kepingan data, keterangan dan informasi dari berbagai sumber dihimpun menjadi satu ramuan ketetapan. Misteri sejarah Wanua Tinoor Raya pun terkuak dalam seminar yang dilaksanakan di Balai Pertemuan Umum Kelurahan Tinoor Dua, Senin (24/5).

Ketua Panitia Seminar Sejarah dan Berdirinya Roong Tinoor, Stevanno Purukan STeol menuturkan, giat ini bertujuan untuk menentukan kapan titik tolak berdirinya kelurahan yang ada di pintu gerbang Kota Sejuk. Kata dia, wacana untuk mencari tahu hari lahirnya Roong Tinoor sudah berlangsung sekitaran 10 tahun belakangan. Sedangkan Panitia Seminar baru baru terbentuk kira-kira 2 bulan lamanya, yakni April 2021.

"Sejak saat itu, panitia rutin melaksanakan rapat, pencarian data dan narasumber. Seminar yang dilaksanakan malam ini merupakan pertemuan panitia yang ke-9. Rapat awal-awal dilakukan untuk pemantapan teknis. Sedangkan rapat akhir-akhir sebelum hari ini, merupakan pra seminar," kata Purukan. 

"Kegiatan ini bertujuan, memperoleh hasil seminar yang menjadi kesepakatan bersama, tentang berdirinya Roong Tinoor. Ketika kita mendapatkan kesepakatan bersama, pastinya dilanjutkan dengan berbagai kegiatan. Salah satunya momen perayaan hari ulang tahun Roong Tinoor yang harus dilaksanakan setiap tahun," sambungnya.

Dijelaskan, Panitia Seminar akan mengeluarkan sejumlah rekomendasi. Sebab, Panitia mendapat mandat dari Pemerintah Kelurahan Tinoor Satu dan Tinoor Dua untuk melaksanakan Seminar Sejarah ini. "Setelah dirumuskan, secara bersama-sama kita mengambil kesimpulan bahwa tonggak berdirinya Roong Tinoor jatuh pada 31 Agustus Tahun 1775. Ini sudah berdasarkan kajian sejarah melalui data informasi dan sumber-sumber yang kompeten," ketus Purukan.

Hasil ini lanjut dia, akan dijadikan rekomendasi buat Pemeritah. Ini dimaksudkan untuk menjadi dasar ketika Roong Tinoor melaksanakan kegiatan-kegiatan selanjutnya. Satu hal penting menurut dia, seminar ini menjadi modal utama bagi orang-orang Tinoor. Sebab orang Tinoor boleh mewujudkan satu kesepakatan tentang sejarah yang akan diperingati secara terus-menerus dari generasi ke generasi. Hasil seminar ini pun diharapkan bisa membuat orang-orang Tinoor merasa bangga memiliki kampung halamannya. Tentu dengan adanya cerita rakyat, adat istiadat dan kekayaan kearifan lokal.

"Barangkali nilai etos kerja zaman para leluhur bisa diadopsi orang-orang Tinoor di masa kini. Misalnya tradisi Manyaman yang identik dengan kebersamaan. Ini bisa diterapkan para generasi milenial di Roong Tinoor. Semangat baru yang didasari dengan nilai kebersamaan. Nilai-nilai luhur kita gali kembali agar menjadi bagian orang-orang Tinoor yang semakin menjunjung tinggi kebersamaan," tandasnya.

Sebelumnya dalam pembukaan kegiatan, selaku Ketua Panitia, Purukan melaporkan maksud dan tujuan seminar. Adalah mewujudkan aspirasi dan harapan masyarakat untuk HUT berdirinya Tinoor. Juga meningkatkan partisipasi publik terkait sejarah adat dan istiadat Tinoor untuk lebih disempurnakan. Termasuk menguatkan peran kelembagaan dalam mengelola, memelihara dan melestarikan warisan sejarah, adat, budaya dan seni Roong Tinoor. Utamanya mengesahkan dan menetapkan sejarah dan HUT berdirinya Roong Tinoor secara de jure.

Saat mebuka secara resmi Seminar Sejarah ini Wakil Walikota (Wawali) Wenny Lumentut SE dalam sambutannya mengatasnamakan Pemeritah Kota Tomohon menyambut baik kegiatan ini. Wawali sangat mengapresiasi semua pihak yang berupaya menggali dan melestarikan nilai-nilai sejarah dalam perjalanan Ro’ong Tinoor. Tentu hal ini untuk diwariskan kepada anak cucu. Sehingga mereka paham akan sejarah dan budaya daerah yang harus di lestarikan.

"Mari kita catat semua perjalanan dalam catatan sejarah Tinoor. Berdayakanlah semua kearifan lokal yang ada di Tinoor. Sehingga ke depan, pembangun di berbagai bidang semakin maju, yang pada akhirnya berdampak positif bagi masyarakat," ajak Lumentut.

Diketahui, tampil sebagai narasumber utama ada dua orang, yakni Judie Turambi SH dan Dr Ivan Kaunang MHum. Sedangkan narasumber pembanding, yaitu Rikson Karundeng MTeol, Joctorius Mangkasa, Efraim Lalawi, Tonaas Rinto Taroreh, Maxi Lego, Iroth Purukan, Henny Purukan Lalawi, Engelhard Purukan, Bertus Purukan, Pdt Hengky Purukan dan Drs Micky Sondakh. Kegiatan ini juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Kota Tomohon, Drs Johny Runtuwene DEA, Kadis Pariwisata Kota Tomohon l, Masna Pioh SSos, Lurah Tinoor Satu, Windy Karundeng SE, Lurah Tinoor Dua, Jackie Rindengan SPd, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh pendidikan dan tokoh perempuan. (hendra mokorowu)

 


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting