Akademisi Unsrat Bekali Petani Cengkeh dalam Manajemen Modal Kerja


Minut, MS

Tanaman keras atau tahunan masih menjadi primadona di Tanah Bumi Klabat. Komoditi Cengkeh adalah komoditas yang paling diunggulkan. Namun, setiap memasuki masa panen raya, modal kerja jadi masalah bagi petani Cengkeh.

Hal tersebut diseriusi Akademisi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Dr Joubert B. Maramis, SE, Msi, dan Dr Ivonne S. Saerang, SE, MM, dengan menggelar Program Kemitraan Masyarakat (PKM) “Manajemen Modal Kerja  Saat Panen Petani Cengkeh Di Desa Treman Kecamatan Kauditan Kabupaten Minahasa Utara” belum lama ini.

Menurut para petani Cengkeh, setiap memasuki pra panen raya mereka mendapat hambatan di modal kerja. Sebab, biaya pemetikan dan biaya pengeringan serta pembersihan cengkeh sampai siap jual tergolong besar jika diakumulasikan.

“Biaya yang akan disiapkan adalah biaya yang terkait dengan biaya pembersihan lokasi panen, biaya tenaga kerja untuk pemetikan, biaya makan minum, pembelian media atau saran menjemur cengkeh, biaya transportasi dari kebun ke rumah, biaya tenaga kerja untuk pengeringan dan biaya untuk membersihkan cengkeh sampai siap jual,” kata Joubert Maramis yang juga wakil dekan Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsrat.

Selain itu, pelatihan ini mendorong petani Cengkeh di Desa Treman untuk mampu mempersiapkan diri di pra panen dengan pembiayaan yang murah.  Bahkan, memberikan manfaat dalam mempersiapkan mitra agar mampu membagi pengetahuan pengelolaan modal kerja dengan masyarakat disekitarnya.

“Pengelolaan modal kerja ini dapat diterapkan untuk usaha-usaha kecil karena memiliki prinsip yang sama,” kata Dr Ivonne S. Saerang, SE, MM, wakil dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FEB Unsrat.(harjunata kalalo)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting