Wagub Kandouw Paparkan Delapan Prioritas Pembangunan Sulut di Tahun 2025


Manado, MS

Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Utara (Sulut),  Steven Kandouw memaparkan delapan skala prioritas pembangunan  Provinsi Sulut di tahun anggaran 2025. 

Hal ini disampaikan Wagub Kandouw dihadapan Pimpinan dan  Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulut dalam rapat Paripurna Penyampaian/Penjelasan Gubernur Tentang Ranperda APBD tahun 2025, Rabu (4/9/2024).

Di kesempatan itu, Wagub membeberkan skala prioritas pembangunan yang sejalan dengan arah kebijakan pembangunan nasional.

Dengan demikian,  maka pembangunan ekonomi Provinsi Sulut tahun 2025 dilaksanakan untuk mendukung kebijakan pembangunan daerah secara holistik dengan tema Sulawesi Utara sebagai Supercup di kawasan Timur Indonesia.

“Pertama, pemerataan pembangunan yang berkualitas dan budaya. Kedua, penguatan kapasitas sumber daya manusia. Ketiga, peningkatan daya saing perekonomian daerah,"  ungkap Kandouw.

Selanjutnya yang  keempat, peningkatan daya saing investasi daerah. Kelima, penanggulangan kemiskinan. Keenam, pembangunan pertanian, perkebunan, perikanan, dan pariwisata. 

"Ketujuh, peningkatan kualitas tata kelola pemerintah dan kedelapan, peningkatan kualitas pelayanan publik,” terangnya. 

Ia  berharap  APBD Provinsi Sulut tahun anggaran 2025 akan dapat ditanggapi oleh segenap anggota dewan agar dapat bahas bersama guna membuat kajian secara komperhensif.

Sehingga pada waktunya nanti, ranperda tersebut akan dapat diparipurnakan bersama untuk menjadi landasan dalam menyelenggarakan pemerintahan.

"Sekaligus melanjutkan pembangunan daerah mengiringi kemajuan daerah, mengiringi kemajuan bangsa dan membuat masyarakat Sulut sejahtera secara keseluruhan," tandas Wagub.

Diketahui, Rapat Paripurna dipimpin langsung Ketua DPRD Sulut Fransiscus Andi Silangen, didampingi Wakil Ketua Victor Mailangkay, Wakil Ketua Billy Lombok dan dihadiri anggota DPRD Sulut serta pejabat di lingkup Pemprov Sulut.(AR/*)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting