Rolling Kepsek SMA/SMK Mengencang, Ketahuan Lobi Dicoret


Manado, MS

Reshuffle di tubuh Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menguat. Para Kepala Sekolah (Kepsek) di Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK) dipastikan akan dirolling. Peringatan tegas untuk jangan ada gerakan lobi posisi dilayangkan Wakil Gubernur (Wagub), Steven Kandouw.

Adapun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut di bawah kepemimpinan Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur (Wagub) Steven Kandouw (OD-SK) sudah merencanakan agar dalam waktu dekat akan melakukan penyegaran kepsek jenjang SMA/SMK. Hal ini terkuak saat silaturahmi dan temu wicara antara Wagub Steven dengan Kepala Satuan Pendidikan tingkat SMA/SMK baik negeri maupun swasta, di Kantor Gubernur Sulut, Senin (27/6).

 

"Sesuai petunjuk pak gubernur, bahwa berbicara pendidikan ini tidak bisa main-main. Maka dari itu Pemprov Sulut secepatnya akan melakukan Assessment Test kepada Kepala Sekolah SMA dan SMK," katanya.

 

Wagub menegaskan, para Kepsek ini akan dilakukan assessment. Ini menurutnya, sudah diperintahkan Gubernur Olly Dondokambey. Tujuannya supaya bisa menyeleksi kepsek yang punya kemampuan. “Pak gubernur sudah perintahkan dibuat assessment. Kalau eselon II bisa pakai assessment, kenapa tidak calon-calon kepsek kita pakai itu. Dalam rangka mencari Kepala-kepala Sekolah dengan kapabiltas yang tinggi,” tukasnya.

 

"Maksud dan tujuan test ini ialah meningkatkan kualitas, hasil test nantinya tidak hanya kemampuan yang diketahui, namun semangat, kejujuran, dan motivasi. Hasilnya nanti akan menentukan penempatan Kepala sekolah," jelas Kandouw.

 

Secara tegas Kandouw juga mengingatkan, agar tidak ada lagi kasak-kusuk atau gerak lobi kiri dan kanan untuk menjadi kepsek. "Sampai ketahuan kita coret!" tegas Kandouw.

 

Lebih jauh dikatakannya, dikumpulnya para Kepsek ini buntut dengan kurangnya siswa-siswi lulusan SMA/SMK masuk ke perguruan tinggi. “Berangkat dari viral di masyarakat. Di mana, kelulusan siswa asal Sulut yang di SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri), tadi ibu Kepala Dinas Pendidikan Provinsi sampaikan hadiah hiburan 150 siswa yang lulus, tapi secara ‘de facto’ hanya delapan orang lulus kedokteran. Ini kan paling tidak di kalangan masyarakat suatu hal yang memiriskan. Mengecewakanlah,” tutur wagub.

 

Hasil itu, kata Wagub, sebagai hal yang menjadi cambuk dunia pendidikan Sulut. “Menurut hemat saya, pakai pendekatan postif thinking. Mungkin torang sudah lari 80 tapi dorang (daerah lain) larinya 95. Makanya ada hal yang perlu introspeksi, kontemplasi. Banyak hal yang harus kita evaluasi. Banyak hal perlu torang reposisi,” tegas mantan Ketua DPRD Sulut ini.

 

Olehnya dimintakan Wagub, para pendidik ini jangan berada di zona nyaman. Penting baginya untuk ada inovasi dari para guru demi membentuk peserta didik. “Kenapa bisa seperti ini hasilnya. Menurut hemat saya karena Sulawesi Utara apalagi Manado sekolah ini ada di namanya zona nyaman. Sampai gurunya-gurunya zona nyaman. Akhirnya sedikit tidak fokus. Sudah tidak berpikir hal-hal yang baru. Tidak ada inovasi-inovasi,” ungkapnya.

 

Sementara, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Sulut Clay Dondokambey mengatakan, assesment siap dibuat untuk kepsek SMA/SMK se-Sulut. “Uji potensi dan kompetensi sebagaimana Jabatan Pimpinan Tinggi  Pratama, juga akan dibikin jajaran kepsek. Mungkin (assesment) bulan Agustus atau September,” ujarnya. (sonny dinar)


Komentar

Populer Hari ini




Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting