NOVEL BASWEDAN CS ‘AMAN’, BAKAL AWASI DANA PEN
Jakarta, MS
‘Bintang’ mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Novel Baswedan, belum redup. Dia bersama 43 mantan pegawai KPK, bakal dilantik
sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Kepolisian Republik Indonesia (Polri),
Kamis (9/12), hari ini. Teranyar, Novel Cs akan ditugaskan mengawasi dana Covid-19.
Jalan proses perubahan status sebagai ASN Polri untuk
puluhan eks pegawai KPK sudah di ambang pintu. Terinformasi, pelantikan mereka
nantinya akan dipimpin Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Irjen
Pol Wahyu Widada. Tugas baru pun kini menanti Novel dan kawan-kawan (dkk). "Ya
betul, pukul 09.00 WIB dilantik oleh As SDM," kata Kadiv Humas Polri Irjen
Dedi Prasetyo, Rabu (8/12) kemarin.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono
mengatakan, upacara pengangkatan Novel dkk akan digelar di gedung Rupatama
Mabes Polri. “Benar, upacara di gedung Rupatama Mabes Polri," kata Rusdi.
Sebelumnya pula, Polri sudah melakukan persiapan untuk
memberikan Nomor Induk Kepegawaian (NIK) bagi 44 eks pegawai KPK yang telah mengikuti
uji kompetensi. Polri berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) guna
menetapkan NIK 44 eks pegawai KPK tersebut. "SSDM polri sedang
berkoordinasi dengan BKN untuk menetapkan NIK dari 44 eks pegawai KPK yang
mengikuti uji kompetensi," kata Rusdi.
Mantan penyidik senior KPK, Novel Baswedan, dan kawan-kawan
sebelumnya pula telah mendatangi Mabes Polri. Mereka datang untuk mengikuti uji
kompetensi menjadi ASN Polri. "Sudah (tiba di Mabes Polri untuk uji
kompetensi, red). Yang jelas saya dan Pak Novel hadir," ujar mantan Ketua
Wadah Pegawai Penyidik, Yudi Purnomo saat dimintai konfirmasi, Selasa (7/12).
Uji kompetensi tersebut bertujuan memetakan kemampuan Novel
Baswedan dkk. Nantinya, Novel cs akan ditempatkan sesuai dengan kemampuan
masing-masing. "Hanya mapping. Sesuai kompetensi untuk ditempatkan pada
ruang jabatan yang sudah disiapkan. Nggak ada (untuk menentukan lulus atau
tidak)," jelasnya.
BAKAL JALANI ORIENTASI USAI DILANTIK
Babak baru masih akan dijalani 44 eks pegawai KPK pasca
dilantik sebagai ASN Polri. Mereka selanjutnya bakal mengikuti tahapan orientasi.
Nantinya informasi pengenalan seputar Polri akan diberikan.
Hal tersebut disampaikan Direktur Sosialisasi dan Kampanye
Antikorupsi KPK Giri Suprapdiono kepada wartawan di Mabes Polri, Selasa (7/12).
Giri mengatakan, orientasi tersebut nantinya akan menyajikan segala informasi
berkenaan dengan ASN Polri. Dia pun menyambut baik soal orientasi tersebut. “Setelah
pelantikan kita ada orientasi," ucapnya.
Menurutnya, untuk menjalankan pengabdian di lembaga Polri
maka tentu mereka membutuhkan berbagai informasi. “Tahu apa itu PNS (pegawai
negeri sipil), ASN, dan segala macam lebih tahu tentang organisasi Polri. Jadi,
saya pikir nggak apa-apa buat pemanasan biar kita nggak kaget juga, karena
untuk bisa berkontribusi di lembaga yang sebesar ini tentu kita butuh informasi
yang memadai juga," tutur Giri.
Diketahui, 44 mantan pegawai KPK tersebut sudah menjalani
sosialisasi pengangkatan ASN Polri pada Senin (6/12). Setelahnya, mereka
mengikuti uji kompetensi atau asesmen di Mabes Polri. Sebelumnya, sebanyak 44
mantan pegawai KPK menyatakan telah menerima menjadi ASN Polri. Namun 12 orang
lainnya menolak tawaran menjadi ASN Polri. "Ya 44 sudah oke semua. Yang
tidak bersedia 12," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
TUGAS AWAL MENGAWASI DANA COVID
Tanggung jawab sebagai ASN Polri sudah menanti di depan
pintu pekerjaan Novel Cs. Sebagai langkah pertama bertugas di tubuh Korps
Bhayangkara, 44 eks KPK akan disodorkan pengawasan dana Covid-19. Apalagi
proyek strategis nasional dinilai belum ada yang membidik hingga kini.
Komitmen pun ditegaskan para mantan pegawai KPK. Mereka memastikan
akan fokus dalam menjalankan tugas yang diberikan. “Kami akan fokus dalam
penugasan-penugasan yaitu pertama mengawasi dana Covid," kata mantan Ketua
Wadah Pegawai Penyidik KPK, Yudi Purnomo, Selasa (7/12).
Yudi menyebut, ke-44 mantan pegawai KPK nantinya juga
diminta mengawasi dana pemulihan ekonomi nasional (PEN). Alasannya, hingga kini
belum ada lembaga ataupun pihak yang mengawasi proyek-proyek strategis nasional
tersebut. "(Mengawasi) Proyek-proyek strategis nasional. Kemudian dana
pemulihan ekonomi nasional yang sangat kuat dan memang belum ada orang-orang
atau instansi yang mengawasi terhadap proyek strategis tersebut yang tadi
disebutkan," ujar Yudi.
Dirinya menyatakan sudah siap mengemban tugas-tugas
tersebut. Dia bersama 44 eks pegawai KPK yang lain menilai tawaran menjadi ASN
Polri merupakan suatu amanah yang harus dijaga. "Kami yakin dengan
kemampuan yang bergabung Polri kami siap untuk mengawasi tentu dengan sistem
dan tata cara yang mungkin kami akan buat. Tetapi intinya bergabung dengan
Polri adalah panggilan kembali dari Indonesia kepada kami," pungkasnya.
NOVEL RINDU BALIK KE KPK, POLRI MERESPON
Kerinduan untuk kembali bertugas di lembaga antirasuah,
masih dimiliki Novel Cs. Harapan mereka, bisa balik ke KPK bila selesai
bertugas dalam jajaran kepolisian. Keinginan untuk mengembalikan kepercayaan
masyarakat kepada KPK jadi salah satu tujuan.
Novel dkk berharap, bergabungnya mantan pegawai KPK menjadi ASN
Polri bisa membuka jalan untuk kembali ke lembaga antirasuah itu. "Saya
yakin ketika sekarang pegawai KPK adalah ASN tentunya dengan memilih menjadi
ASN Polri, pada dasarnya suatu saat saya berkeinginan dan kawan-kawan yang
punya semangat dan kompetensi keahlian yang benar-benar luar biasa serta
memiliki integritas yang tinggi yang selama ini telah ditunjukkan pada saat
tertentu bisa kembali ke KPK," kata Novel usai uji kompetensi menjadi ASN
Polri di Mabes Polri, Selasa (7/12).
Hal senada disampaikan mantan Ketua Wadah Pegawai Penyidik
KPK, Yudi Purnomo. Dia berharap bisa kembali ke KPK dan mengembalikan
kepercayaan masyarakat terhadap KPK. “Kalau saya pribadi bahwa pertama saya
masih yakin bahwa saya bisa kembali ke KPK untuk bisa kembali membangun
kepercayaan masyarakat kepada KPK," ujar Yudi.
Sementara itu, mantan Direktur Sosialisasi dan Kampanye
Antikorupsi KPK Giri Suprapdiono mengaku, ingin kembali ke KPK karena ingin
mengembalikan kehormatan KPK. Karena itu, Giri akan bekerja secara optimal
menjadi ASN Polri. "Harapan kita bisa kembali ke KPK suatu saat nanti jika
kondisinya memungkinkan. Karena mengapa itu alasan kuat, kita mau bergabung di
sini karena salah satu cara bisa kembali ke KPK merebut marwah KPK yang lagi
turun adalah ya kita melakukan yang terbaik dulu di Polri," jelas Giri.
Merespons hal itu,
Polri mengatakan cita-cita dan harapan manusia bukan sesuatu yang melanggar. "Saya
rasa kita sebagai manusia ketika orang punya cita-cita, punya harapan, ya bukan
sesuatu yang melanggar, ya toh," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri
Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu kemarin.
Rusdi menuturkan, yang terpenting saat ini adalah persiapan
Polri ke depan untuk pengangkatan Novel dan kawan-kawan menjadi ASN Polri.
Sebanyak 44 mantan pegawai KPK menerima tawaran untuk bergabung di Polri. "Yang
terpenting dari Polri adalah bagaimana hal-hal yang telah dipersiapkan oleh
Polri itu ditanggapi, dari 44 pegawai eks KPK," ujarnya. (detik)
Komentar