Foto: Diskusi bersama dalam forum untuk mematangkan persiapan perayaan pengucapan syukur di Minut.(ist)
Pengucapan Syukur, Bupati JG Imbau Digelar di Gereja
Putus Mata Rantai Penyebaran Covid-19
Laporan:
Risky POGAGA
KESERIUSAN Pemerintah daerah melawan Covid-19, terus terbukti.
Gerak memutus mata rantai penyebaran Covid-19, semakin digalakkan. Selain
menggedor program vaksinasi massal, penerapan protokol kesehatan jadi harga
mati.
Hal itu juga berlaku di Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minut tidak mau gegabah meski melandainya kasus
aktif. Upaya pembatasan kegiatan masyarakat masih dilakukan. Dukungan dari segenap
stake holder daerah sangat diharapkan.
Hal itu mengemuka dalam kegiatan Forum Diskusi Bersama Tentang Pengucapan Syukur di Kabupaten Minahasa Utara, yang digelar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) bersama Pemkab Minut di Hotel Casabaio, Sabtu (19/6) akhir pekan lalu.
Dijelaskan Bupati Joune Ganda, pelaksanaan kegiatan pengucapan
syukur masih dibatasi di gereja. Itu karena daerah ini belum mencapai Herd
Community (kekebalan komunitas). “Mengenai pengucapan syukur, saya menghimbau
kita masih batasi untuk saat ini, karena kita belum mencapai Herd
Community atau kekebalan komunitas.
Jadi, ketika kita membuka untuk sampai ke rumah-rumah bisa menjadi pemicu
peningkatan kasus aktif Covid-19,” terang Bupati saat membuka kegiatan.
Lanjut dia, kerukunan merupakan modal paling penting dalam
proses pembangunan dari segala sisi kehidupan. Ia pun mengakui sangat kompromi
dengan kerukunan. Sebab, dari sebuah kerukunanlah terjalin suatu hubungan yang
baik. “Kerukunan merupakan modal paling penting dalam proses pembangunan dari
segala sisi kehidupan. Saya juga sudah menyampaikan dalam forum rapat paripurna
DPRD, bahwa pemerintahan kami ini tidak ada diskriminasi apalagi di bidang
keagamaan, bahkan ke depan kami akan menyediakan tempat ibadah di kompleks perkantoran
Bupati Minahasa Utara,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati Joune Ganda mengajak FKUB, BAMAG, tokoh
agama untuk mendukung Minahasa Utara sebagai kabupaten Bumi Revolusi Mental
dengan menjaga kerukunan dan mendukung program Kawasan Destinasi Super Prioritas
(DSP) Pariwisata.
Sebagaimana terpantau, hadir dalam kegiatan forum diskusi
pengucapan syukur ini, di antaranya Ketua Sinode GMIM Pdt Hein Arina,
Wakapolres Minut Kompol Hans Karia Biri dan para tokoh agama. Kegiatan ini
tampak tetap mematuhi Protokol Kesehatan yang ketat dalam rangka memutuskan
rantai penyebaran Covid-19.(*)
Komentar