Nataru, Pawai dan Pesta Kembang Api Tidak Diizinkan


TEROR virus Corona bagi masyarakat Nyiur Melambai kian mengkhawatirkan. Itu dibuktikan dengan penambahan kasus baru setiap hari. Terkini, ada lima kabupaten/kota di Sulawesi Utara (Sulut), masuk zona merah versi Satgas Covid-19 nasional, pekan ini.

Sinyal kekhawatiran di masyarakat langsung membubung. Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulut bersama stake holder terkait termasuk para Tokoh Agama, ambil langkah cepat. Menyikapi dinamika tersebut digelar Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektor dalam rangka pengamanan perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 atau Nataru di wilayah Provinsi Sulut. Rakor dilaksanakan di aula Catur Prasetya Polda Sulut, Rabu (16/12).

Pada kesempatan itu, Kapolda Sulut Irjen Pol RZ Panca Putra mengatakan, Rakor Lintas Sektor dilaksanakan untuk menyiapkan dan meyakinkan seluruh masyarakat bahwa seluruh stake holder terkait di Sulut siap melaksanakan pengamanan perayaan Nataru.

Kapolda mengakui ada beberapa tantangan yang akan dihadapi dalam perayaan Nataru ini.  Antara lain, masalah pandemi Covid-19 dan tantangan alam yang akhir-akhir ini cenderung ekstrem. “Pandemi covid ini masih menjadi momok menakutkan apalagi saat ini katanya di Sulut terdapat 4 daerah yang berada pada zona merah menurut data Gugus Tugas Provinsi, yaitu Manado, Tomohon, Minahasa Utara dan Minahasa Tenggara. Ini cukup memprihatinkan dan harus kita tangani bersama,” tandas Panca Putra.

Natal, menurut dia, membawa kebahagiaan bagi masyatakat, tetapi kebahagian ini harus kita kelola sehingga penyebaran covid bisa kita cegah. “Jangan sampai katanya gara-gara euforia Natal dan Tahun Baru berlebihan, membuat covid-19 juga semakin meningkat di Sulut,” tegasnya.

Dia pun memastikan tidak akan memberikan izin berbagai keramaian, termasuk pawai dan pesta kembang api. “Pawai dan pesta kembang api ini perlu diwaspadai dan secara tegas kita tidak mengizinkan adanya pesta kembang api. Tujuannya adalah guna mencegah penyebaran pandemi covid,” semburnya.

Selanjutnya, Kapolda mengimbau agar pelaksanaan ibadah Natal dan Tahun Baru, diatur jadwalnya sehingga tidak terdapat konsentrasi jemaat yang banyak.

Selanjutnya, hal lain yang menjadi atensi Kapolda adalah cuaca ekstrem dan ketersediaan pangan jelang Natal dan Tahun Baru. “Saya mohon dukungan semuanya terkait kondisi situasi kamtibmas di Sulut. Mari kita satu langkah untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru ini,” lugasnya Kapolda.

Rakor juga diikuti secara virtual melalui aplikasi zoom meeting oleh Forkopimda di Kabupaten dan Kota di Sulut. Rapat dihadiri Asisten 1 Pemprov Sulut, Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Santos G. Matondang, Danrem 131/Santiago Brigjen Pol Prince Meyer Putong, Danlantamal, Danlanudsri, Kabakamla, perwakilan Kejati, Wakapolda Sulut Brigjen Pol Rudi Darmoko dan para PJU Polda. Selanjutnya, Gugus Tugas Covid-19, Basarnas, BPBD, Dishub, Jasa Raharja, Pertamina, PLN, BMKG, Disperindag, Balai Jalan serta para Tokoh Agama yang tergabung dalam FKUB Sulut.(allan doringin)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting