LAPORAN : SONNY DINAR

Badai CoronaVirus Disease 2019 (Covid-19) terjang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sam Ratulangi Tondano. Sebanyak 24 tenaga kesehatan dilaporkan terpapar. Imbasnya, terhitung 16 Desember 2020, sebagian pelayanan kesehatan tutup sementara selama 10 hari. Kini prioritas pelayanan berfokus pada pasien positif corona.

Penutupan sementara pelayanan kesehatan di rumah sakit ini disampaikan Direktur RSUD Sam Ratulangi Tondano, dr Maryani  Suronoto. Kata dia, pelayanan kesehatan yang tutup sementara mencakup pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), pelayanan rawat inap pasien umum, termasuk laboratorium dan radiologi.

“Saat ini pelayanan yang masih dibuka yakni pelayanan khusus pasien Covid-19  mencakup IGD Covid-19 dan Rawat Inap Covid-19. Kemudian poliklinik rawat jalan dan pelayanan rawat inap pasien yang masih dilayani sekarang yaitu pasien yang memang sudah berada di RSUD sebelum tanggal 15 Desember 2020,” papar Suronoto.

Terkait alasan penutupan sementara pelayanan kesehatan di RSUD Tondano, menurut dia, karena adanya kontak erat tenaga kesehatan dengan pasien yang terkonfirmasi positif di ruangan rawat inap. "Ada 19 karyawan RSUD yang saat ini terkonfirmasi positif, sehingga sampai saat ini akumulasi karyawan yang terkonfirmasi positif sudah ada sebanyak 24 orang," jelasnya.

Menanggapi penutupan sementara pelayanan di RSUD Sam Ratulangi Tondano, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dr Steaven Dandel meminta masyarakat memahami kebijakan oleh Manajemen RSUD tersebut. "Pengumuman ini menyatakan bahwa RSUD Sam Ratulangi Tondano menutup layanan umum, tapi tetap membuka layanan Covid-19. Ini artinya adalah upaya pemerintah Kabupaten untuk memenuhi kebutuhan pelayanan Covid-19 di Minahasa," jelasnya.

"Layanan umum lainnya dilimpahkan ke RS lain yang ada di Kabupaten Minahasa. Jadi ini adalah upaya ekstra untuk mengkonversi layanan lain ke layanan Covid-19 supaya terpenuhi kebutuhan dan antisipasi lonjakan kedepan," tambahnya. (**)