Bawaslu Konsisten Ingatkan ASN


Manado, MS

Pelanggaran netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam hajatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Sulawesi Utara (Sulut) kian diradar. Gerak proteksi terhadap potensi perkara melanggar aturan pemilihan umum (Pemilu) dimaksud, terus dilakukan Badan Pengawas Pemilihan (Bawaslu) Sulut. Pun menjelang 17 hari lagi pemungutan suara dihelat, sosialisasi pengawasan makin intens. Jajaran Korps Pegawai Negeri Sipil pun kembali diberi warning.

Langkah itu pula diimplementasikan saat rapat koordinasi (Rakor) dengan stakeholder terkait dengan netralitas ASN dalam Pilkada serentak lanjutan Tahun 2020. "Rakor ini menjadi hal penting bagi Bawaslu. Tentunya untuk memberikan pemahaman bersama terhadap ASN terkait netralitas di Pilkada," tutur Kepala Sekretariat Bawaslu Sulut, Aldrin Christian ketika membuka Rakor yang dilaksanakan, Sabtu (21/11).

Kata dia, sosialisasi terkait netralitas ASN sudah berkali-kali dilaksanakan. Meski demikian, Bawaslu Sulut tak akan pernah berhenti melakukannya. "Terus diingatkan supaya tidak lupa," jelas Christian.

Apalagi menurutnya, pelaksanaan pemungutan suara sebagai puncak pesta demokrasi tak lama lagi berlangsung. Sedangkan persoalan ASN tak netral dalam Pilkada merupakan sebuah potensi pelanggaran yang sering terjadi setiap kali ada Pemilu. "Ada ungkapan mengatakan, sedangkan ja kase inga sering lupa, apalagi nyanda kase inga," kata Aldrin.

Menanggapi hal itu, Akademisi Tomi Sumakul menjelaskan tentang sejumlah hal terkait netralitas ASN di Pilkada. Di antaranya, tidak boleh foto bersama calon dengan memakai simbol-simbol berbau politis.

Selain itu, ASN dilarang memfasilitasi kampanye dengan berbagai cara. Tak bisa memberikan like di media sosial. Sebab, hal-hal itu merupakan bagian dari kampanye terselubung. Ini justru akan berimbas pada pelanggaran Pemilu.

"Jalani saja sesuai aturan. Kalau ada pilihan nanti di TPS (tempat pemungutan suara-red). Karena ASN harusnya menjadi contoh di tengah masyarakat. Jangan pernah bertolak belakang dengan hati nurani," ajak mantan Ketua Panwaslu Sulut ini.

Sementara, Sekretaris Jenderal Dewan Pimipinan Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia, Sahat Martin Philip Sinurat yang tampil sebagai pemateri mengatakan, kesuksesan Pilkada ditentukan dua hal. Pertama, sukses proses pelaksanaan yang dalam hal itu, sesuai tahapan.

Selanjutnya sukses hasil. Artinya memperoleh pemimpin yang baik. Bukan hasil dari politik uang, memanfaatkan ASN untuk tak netral, penyebar Hoax, mempolitisasi auku, agama dan ras dan sebagainya. (arfin tompodung)

 

 


Komentar

Populer Hari ini



Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting