Foto: Masyarakat Tobayagan saat berada di Kantor DPRD Bolsel, kemarin.
Duduki DPRD Bolsel, Warga Minta PETI Tobayagan Dihentikan
Bolaang
Uki, MS
Aktivitas
Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Hulu Tobayagan, Bolaang Mongondow
Selatan (Bolsel), memicu polemik di tengah masyarakat sekitar. Gelombang
penolakan datang dari masyarakat Desa Tobayagan Kecamatan Pinolosian Tengah.
Dengan membawa sejumlah aspirasi, mereka ‘menduduki’ Kantor Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Bolsel, Selasa (2/11).
Kedatangan
mereka di gedung wakil rakyat sebagai bentuk aksi damai menyampaikan aspirasi
kepada para anggota DPRD terkait aktivitas PETI di Hulu Tobayagan. Mereka pun
disambut oleh Sekretaris Dewan (Sekwan) Laoede Sahyudin, mewakili anggota DPRD
Bolsel.
Masyarakat
kemudian diajak ke ruangan dewan dan menyampaikan aspirasi mereka. Koordinator
aksi masyarakat Yusran Mokoagow, pada kesempatan itu menyampaikan, kedatangan
mereka untuk mendorong DPRD memberhentikan penambangan yang dilakukan oleh
cukong di Tobayagan. “Penambangan yang dilakukan oleh cukong dari Kotamobagu
ini sangat membahayakan kami. Mereka juga menggunakan alat berat jenis
eskavator,” ungkapnya.
Pada
kesempatan itu, Sekwan mengaku akan meneruskan aspirasi masyarakat tersebut
kepada anggota DPRD setelah mereka kembali dari tugas luar daerah. "Nanti
aspirasi ini akan saya sampaikan kepada anggota DPRD untuk secepatnya
ditindaklanjuti," kata Laode.
Tokoh
masyarakat yang juga mantan Bupati dua periode Bolsel, H Herson Mayulu SIP juga
menyayangkan adanya aktivitas para cukong ini. Menurut Herson, Kapolda Sulut
sudah menginstruksikan aktivitas PETI Tobayagan, tetapi justru tidak
diindahkan. Buktinya kata Herson, masyarakat melakukan protes seperti ini,
sampai-sampai bentrok dengan para kaki tangan pemodal PETI.
"Ternyata
aktivitas PETI di Tobayangan tidak dihentikan sesuai instruksi kapolda, ini
terbukti dengan adanya protes warga yang naik ke lokasi. Bahkan mereka sempat
bentrok dengan kaki tangan para pemodal PETI. Ini harus diseriusi karena
instruksi Kapolda mungkin tidak sampai ke Kapolres," tegas Herson yang
juga Anggota Komisi V DPR RI ini.
Diketahui,
masyarakat Tobayagan datang ke gedung DPRD menggunakan mobil pick up serta ada
yang membawa motor pribadi. (Hendra Damopolii)
Komentar