KLAIM DICEKAL JADI MENTERI, TETTY SINDIR RIVAL POLITIK


Amurang, MS

 

Christiany Eugenia Paruntu (CEP), sempat membuat heboh publik nusantara, teristimewa di Sulawesi Utara (Sulut). Kehadiran Bupati Minahasa Selatan (Minsel) di Istana Negara Senin (21/10), jadi pemicu. Maklum, keberadaan Tetty sapaan akrab CEP di Istana Kepresidenan bertepatan dengan pemanggilan para calon menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Beragam spekulasi serta opini sempat muncul ke permukaan. Awalnya, politisi Golkar itu disebut sebagai salah salah kandidat menteri. Namun ujung-ujungnya, Tetty sempat dituding tak diundang oleh pihak istana.

Rumor yang sempat berkembang liar itu, akhirnya terbantahkan.  Istana telah mengakui mengundang Bupati Minsel dua periode itu. Bahkan, Tetty disebut sebagai salah satu calon menteri yang diusulkan Partai Golkar.

 

Tetty  pun angkat suara. Ia menegaskan diundang pihak Istana, melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno. “Tidak benar kalau saya tidak diundang. Saya diundang Pak Mensesneg, untuk datang ke Istana pada hari Senin 21 Oktober pukul 11.00. Jadi saya hadir untuk memenuhi undangan tersebut,” ungkap Tetty kepada harian Media Sulut, Selasa (22/10) kemarin. 

Meski sempat diterpa isu miring, Tetty tetap merasa bangga karena menjadi satu-satunya kepala daerah asal Sulut yang diundang oleh Istana. “Saya tetap bersyukur kepada Tuhan karena menjadi satu-satunya Bupati dari Sulut yg terundang,” ujarnya.

“Harusnya kita berbangga karena saya selaku putri Kawanua  yang adalah orang Minsel  asli yang diundang resmi oleh Pak Praktikno untuk menghadap Pak Presiden,” sambungnya.

Pun begitu pertemuan dengan presiden, tidak sempat terwujud. Padahal, Tetty sudah mengisi formulir dan menandatangani ‘Pakta Integritas’ yang berisi beberapa point.  Menurut Tetty ada isu negatif yang diduga sengaja dihembuskan rival politik, sehingga dirinya tak dapat bertemu dengan Presiden Jokowi.

Pertama menyangkut indikasi keterlibatan Tetty dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi terhadap mantan anggota DPR Bowo Sidik serta mutasi ASN di Minsel yang ditengarai mengakibatkan Sekda Minahasa Selatan diselidiki pihak berwajib.

“Saya sudah memberi klarifikasi kepada Pak Mensesneg. Soal kasus Pak Bowo, saya sudah beri kesaksian sebagai saksi. Begitu juga soal isu ada kasus mutasi yang menyebabkan Sekda Minsel diperiksa. Itu tidak benar,” terangnya.

“Ini juga perlu diketahui oleh masyarakat Sulut. Kasus mutasi ASN yang ditanyakan Pak Pratikno itu sama sekali tidak ada. Saya juga heran, isu itu muncul,” sesalnya.

Ibunda Anggota DPR Adrian Jopy Paruntu menduga isu itu sengaja dihembuskan oleh lawan politik guna mencekal dirinya masuk Kabinet Jokowi.  "Kasus ini sengaja dihembuskan oleh oknum kader partai lain. Sebab waktu mutasi lalu (Roling pejabat Minsel, red), ada yang meminta calonnya untuk diakomodir jadi pejabat, tapi tidak terakomodir,” bebernya tanpa menyebut oknum partai tersebut.

“Miris memang. Tapi saya tahu betul siapa sang pelapor itu. Ia (Pelapor, red), sengaja melempar isu itu. Kan isu kasus seperti itu sangat sensitif terhadap kredibilitas kabinet Presiden dan Pak  Wapres," timpalnya.

Ia juga mengaku turut dibantu oleh Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto untuk memberi klarifikasi kepada Mensesneg, Pratikno. “Setelah memberi klarifikasi, saya mengambil keputusan untuk pulang, atas seizin Pak  Ketum Airlangga Hartarto dan Pak Pratikno,” imbuhnya.

Meski belum terkomodir sebagai menteri, Tetty mengaku tetap komit mendukung kepemimpinan Jokowi-Amin dalam memimpin Indonesia 5 tahun kedepan. Karena ia yakin, ditangan Jokowi Indonesia akan mampu menjadi negara yang kuat dan bisa bersaing dengan negara lain. "

“Saya mendukung penuh bapak Presiden Jokowi dan Bapak Ma’ruf Amin untuk membawa Indonesia maju dengan tim kerja yang solid dan tak bercacat cela," lugas Tetty.

Tak hanya itu ia juga mengajak masyarakat Minsel untuk tetap bersatu dan mendoakan agar Indonesia kedepan lebih sejahtera. "Untuk itu kepada seluruh masyarakat yang selalu mendukung saya untuk tetap solid dan berdoa selalu agar Indonesia maju aman dan damai dibawah kepemimpinan Jokowi-Maruf.  Dan semoga setiap program pemerintah dapat terlaksana dengan baik dan diberkati oleh TUHAN, " tutupnya.

ISTANA CORET TETTY KARENA PERNAH DIPERIKSA KPK

Alasan pencoretan Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu sebagai bakal calon menteri Jokowi diungkap Istana. Figur yang diusulkan Partai Golkar untuk masuk kabinet Jokowi gugur akibat  pernah diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Prinsip kehati-hatian terutama soal terkait dengan pemanggilan beliau (oleh KPK)," beber Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/10) kemarin.

Fadjroel mengatakan Jokowi menginginkan para calon menteri yang dipilih untuk Kabinet Kerja Jilid II ini bersih dari masalah hukum, termasuk kasus korupsi. Hal tersebut dipertimbangkan agar ke depan tak mengganggu kerja pemerintahan Jokowi.

"Secara khusus itu sebenarnya adalah pertimbangan tim yang dibentuk presiden. Bisa memberikan masukan, memberikan pertimbangan, termasuk verifikasi," ujarnya.

 

Fadjroel mengakui pihak Istana mengundang Tetty untuk hadir kemarin, Senin (21/10). Selain itu, kata Fadjroel, Tetty merupakan rekomendasi yang dikirim oleh Partai Golkar. "Terus kemudian, ada informasi yang datang, lalu kemudian dalam upaya membentuk kabinet penuh kehati-hatian," imbuhnya.

Pernyataan Fadjroel itu pun sekaligus mementahkan pernyataan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin. Bey yang sebelumnya menyebut Tetty tidak dipanggil Jokowi. Meski ia sempat menyebut Tetty baru sebatas usulan dari Partai Golkar untuk menjadi menteri kabinet Jokowi periode kedua.

"Tadi ada Ibu Tetty, usulan dari Partai Golkar, di dalam tadi beliau menunggu dulu Pak Airlangga. Setelah bertemu Pak Airlangga, beliau langsung meninggalkan Istana lewat samping. Jadi, tidak sampai ketemu Presiden," kata Bey. "Karena tidak bertemu dengan Presiden, jadi bukan (menteri)," timpalnya.

Diketahui, Tetty sendiri pada pertengahan 2019 sempat dua kali dipanggil menjadi saksi oleh KPK. Ia dipanggil terkait kasus korupsi Bowo Sidik anggota Komisi VI DPR RI. Dalam pemeriksaan, KPK menyatakan keterangan Christiany diperlukan untuk menelusuri asal-muasal penelusuran gratifikasi Bowo Sidik, terkait dengan proyek revitalisasi empat pasar di Minahasa Selatan pada tahun 2017 dan 2018.

TETTY DIUSULKAN PARTAI

Christiany Eugenia Paruntu masuk dalam daftar bakal calon Menteri Jokowi, bukan atas keinginan pribadi Bupati Minsel dua periode itu. Namun, Ketua DPD I Partai Golkar Sulut itu, diusulkan oleh partai.

Tetty sapaan akrabnya, diusulkan oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. "Saya diberitahu Pak Ketum di kantor Golkar tiga hari lalu, hari Jumat. Pak Airlangga menyampaikan bahwa Tetty termasuk dari empat nama dari Partai Golkar yang diusulkan menjadi anggota kabinet. Tiga lainnya, Pak Zainuddin Amali, Pak Agus Gumiwang, dan Pak Airlangga sendiri. Saya tidak pernah minta-minta untuk diutus Partai Golkar," ungkap Tetty dalam wawancaranya dengan wartawan senior Ilham Bintang.

Dikonfirmasi terpisah, Wakil Koordinator Bidang Kepartaian Partai Golkar, Darul Siska membenarkan, nama Tetty diusulkan langsung oleh Ketua Golkar Airlangga Hartarto kepada Jokowi.

"Yang punya otoritas mengusulkan nama menteri kan ketua umum dan sekjen. Konon kabarnya ada kasus-kasus yang dituduhkan ke beliau (Tetty, red), sehingga beliau tidak jadi bertemu presiden," kata Darul, Selasa (22/10) kemarin.

Disinggung soal dasar pengusulan partai mengusung Tetty sebagai salah satu calon menteri, Darul menduga selain karena kompetensi dan kapasitas ada beberapa alasan lainnya. "Seperti unsur keterwakilan daerah dan perempuan, kemudian kepala daerah yang berhasil," ujarnya.

Soal pengganti Tetty sebagai calon menteri, Darul mengaku belum punya informasi tersebut. “Mungkin penggantinya orang dari daerah yang sama, bisa politisi atau kepala daerah juga," pungkasnya.

Diketahui, sebelumnya Ketua Bidang Pratama Partai Golkar, Bambang Soesatyo, juga sudah menyebut nama Tettu sebagai salah satu bakal calon menteri dari Golkar. Tetty disebut diusung partai untuk memenuhi jumlah menteri wanita di kabinet Jokowi-Amin. Menurut Bambang, Jokowi akan mengangkat setidaknya delapan menteri wanita.

“Visi presiden bahwa beliau ingin mempertahankan jumlah menteri wanita. Minimal atau sekurang-kurangnya delapan, dengan mempertimbangkan wilayah, timur, Barat, tengah,” tutur Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (21/10).

Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengatakan, pengalaman Tetty menjadi bupati diharapkan membuatnya terbiasa dengan dunia politik. Pengalamannya itu juga diharapkan dapat membuatnya terbiasa menghadapi rakyat atau masyarakat menjelaskan target pembangunan dan program-program.

Ia mengaku senang jika ada representasi kader wanita Golkar di kabinet. “Tentu saja senang ada kader Golkar, wanita dipanggil jadi menteri Pak Jokowi untuk periode kedua ini,” ucap dia.

Selain Tetty, kandidat menteri lain dari Golkar yang sudah dipanggil Jokowi adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Menurut Bamsoet, Golkar juga mengharapkan kadernya Agus Gumiwang Kartasasmita ditunjuk kembali menjadi menteri.(servi maradia/mrd/tmp/dtc)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting