OD-SK MENGGEBRAK, VAKSINASI COVID-19 USIA ANAK DIMULAI


Manado, MS

Eksistensi virus Corona di bumi Nyiur Melambai kans ‘melemah’. Misi mewujudkan ‘herd immunity’ atau kekebalan kelompok, terus dipacu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut). Program vaksinasi massal kini menyasar kalangan anak.

Langkah Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur (Wagub) Steven Kandouw (OD-SK) ini dinilai strategis. Itu karena merujuk perkembangan Covid-19 secara nasional, terjadi peningkatan signifikan kasus positif pada anak-anak.

Data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 sampai dengan 29 Juni 2021 pukul 18.00 WIB, lebih dari 2 juta orang di Indonesia terkonfirmasi Covid-19. Di mana 10,6 persen atau 200.000-an  di antaranya merupakan kasus aktif. Dari jumlah itu, hampir 260.000 kasus terkonfirmasi merupakan anak usia 0-18 tahun. Selanjutnya, lebih dari 108.000 kasus berada pada rentang usia 12-17 tahun. Tercatat pula, lebih dari 600 anak usia 0-18 tahun meninggal. Ada 197 orang di antaranya berumur 12-17 tahun dengan angka Case Fatality Rate (CFR) pada kelompok usia tersebut 0,18 persen.

Terkait kondisi tersebut, Gubernur Olly dan jajaran buat terobosan. Program vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 12-17 tahun diluncurkan di jazirah utara Pulau Selebes.

Gubernur Olly menjelaskan, vaksinasi anak merupakan bagian dari upaya percepatan program vaksinasi. Hal itu merujuk Surat Edaran (SE) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/I/ 1727/2021 tentang Vaksinasi Tahap III bagi masyarakat rentan serta masyarakat umum lainnya dan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 12-17 tahun.

“Ini untuk memacu proses vaksinasi Covid-19. Kami bersyukur karena vaksin Covid-19 untuk anak usia 12-17 tahun sudah direkomendasikan oleh pemerintah pusat,” kata Gubernur, saat pencanangan atau launching vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12 sampai 17 tahun di Provinsi Sulut bertempat di Aula SMA Kristen Eben Haezer Manado, Senin (5/7) kemarin.

Dia beranggapan, selain menjadi bagian penting dalam penanggulangan pandemi Covid-19 di Sulut, vaksinasi bagi anak usia 12-17 tahun, dimaksudkan untuk mengakselerasi rencana pembelajaran tatap muka, khususnya siswa jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Asalkan, menurut Olly, sudah mencapai 70 persen anak divaksin.

“Puji syukur kepada Tuhan karena perkenanan-Nya sehingga kegiatan peluncuran pencanangan vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun di Sulut boleh terselenggara,” tandas Olly yang diketahui gencar mensosialisasikan pelaksanaan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Menguatkan kebijakan itu, Gubernur langsung meminta kesiapan, capaian, kendala dan target vaksinasi kepada masing-masing kepala daerah di kabupaten dan kota.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Sulut Grace Punuh mengatakan, launching vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12-17 tahun diikuti serentak oleh 15 kabupaten dan kota. Terdapat 10 Kepala daerah mengikuti secara virtual.

Punuh memastikan target vaksinasi untuk anak sekolah SMU, SMK, MA, SLB adalah 200 ribu anak. Angka ini di luar siswa SD dan SMP.

Selanjutnya, Kepala Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Sulut, Dr Debby Kalalo, menyampaikan beberapa hal penting yang mesti diperhatikan dalam pemberian vaksinasi bagi anak usia 12-17 tahun. Pertama, menurut dia, pelaksanaan vaksinasi dapat dilakukan difasilitasi pelayanan kesehatan atau di sekolah, madrasah atau pesantren dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kanwil Kemenag setempat. Koordinasi ini untuk mempermudah pendataan dan monitoring pelaksanaan.

Kedua, mekanisme screening, pelaksanaan, dan observasi sama seperti vaksinasi usia 18 tahun. Ketiga, peserta vaksinasi harus membawa Kartu Keluarga (KK) atau dokumen lainnya yang mencantumkan NIK Anak. Keempat, pencatatan dalam aplikasi PCare vaksinasi dimasukkan dalam kelompok remaja. “Hal penting lain yang harus menjadi perhatian petugas adalah vaksinasi bagi anak usia 12-17 tahun menggunakan vaksin jenis Sinovac, dengan dosis 0,5 ml sebanyak dua kali pemberian dalam jarak atau interval minimal 28 hari,” tandasnya.

Kalalo mengharapkan dukungan dan peran aktif seluruh elemen masyarakat, untuk menyukseskan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 12-17 ini. Pasalnya, data terbaru menunjukkan bahwa kecenderungan penularan Covid-19 pada anak semakin mengkhawatirkan.

 

VAKSIN ANAK DINILAI DORONG SEKOLAH TATAP MUKA

Roda vaksinasi terus bergulir di bumi Nyiur Melambai. Kini menyasar kalangan anak-anak. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut pun mengapresiasi. Harapannya giat ini bisa membuka peluang untuk pembelajaran tatap muka.

Anggota Komisi IV DPRD Sulut, Melky Jakhin Pangemanan mengungkapkan, vaksin ini program pemerintah dan sudah meluas ke anak 12 tahun sampai 17 tahun. Dirinya merasa langkah ini sangat baik untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok. Dengan demikian aktivitas masyarakat bisa terjaga dengan memperhatikan protokol kesehatan.

"Kalau 12 hingga 17 tahun berarti mereka usia sekolah. Kalau ini sudah bisa dilaksanakan secara massal, nantinya ini akan mendorong untuk pembelajaran tatap muka," ungkap Melky.

Dia mengakui, sebelumnya sudah menyampaikan persoalan ini kepada Dinas Dikda Sulut. Apabila akan membuka sekolah tatap muka maka perlu dikaji lebih dalam. Baiknya maksimalkan dulu Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan berinovasi lewat metode belajar itu.  "Kalau vaksinasi ini sudah berjalan bisa maka akan ada kebijakan baru yang diambil untuk membuka sekolah tatap muka. Orang tua diharapkan memberikan pemahaman kepada anak-anak untuk mendukung program pemerintah. Sehingga mereka bisa menerima vaksin sehingga masyarakat Sulut dapat terjauh dari Covid-19," lugasnya.

 

DUKUNGAN PEMDA SE-SULUT

Pelaksanaan vaksinasi anak usia 12-17 tahun di Sulut, dimulai. Kebijakan Pemprov Sulut ini, langsung disambut positif pemerintah kabupaten dan kota.

Di Kabupaten Minahasa Utara (Minut), vaksinasi perdana anak usia 12-17 dipusatkan di SMK Negeri 1 Airmadidi. Bupati Joune Ganda mengatakan, mendukung penuh vaksinasi anak tersebut. “Program vaksinasi ini merupakan suatu langkah yang baik untuk melawan penyebaran Covid-19 khususnya bagi anak-anak di usia 12 sampai 17 tahun. Pemerintah Minut sepenuhnya mendukung vaksinasi ini sehingga bisa berjalan maksimal,” ujar Bupati Joune Ganda didampingi Wakil Bupati (Wabup) Kevin William Lotulung.

Demikian juga dikatakan Walikota Andrei Angouw dan Wakil Walikota (Wawali) Richard Sualang. Pemkot Manado, menurut mereka, akan ‘all out’ untuk  pelaksanaan vaksinasi anak usia 12-17 tahun. "Semoga dengan vaksinasi kepada anak-anak umur 12-17 tahun, upaya pencegahan penularan Covid-19 semakin maksimal. Dengan begitu, aktivitas belajar mengajar bisa kembali normal, tapi masih dalam protokol kesehatan," ungkap Andrei dan Richard.

Di Kota Tomohon, dukungan terhadap kebijakan OD-SK ini ditandai dengan penyuntikan sekira 100 siswa bertempat di SMK Kristen I Tomohon. Ratusan siswa ini merupakan perwakilan semua tingkatan sekolah di Kota Tomohon.

“Sasaran vaksin untuk anak sekolah atau siswa di Kota Tomohon berjumlah 12.546 orang. Rinciannya, tingkat SD meliputi 66 sekolah dengan sasaran yang akan divaksin 1.135 siswa. Selanjutnya, SMP 24 sekolah meliputi 5.304 siswa dan untuk tingkat SMK, SMA dan SLB sebanyak 18 sekolah dengan sasaran 6.107 siswa,” urai Walikota Tomohon Caroll JA Senduk SH, Senin (5/7) kemarin.

Dukungan serupa disampaikan Wakil Bupati Kepulauan Sitaro, Drs John Palandung Msi. Saat mengikuti launching program vaksinasi anak secara virtual di SMK Negeri 1 Siau Timur, Palandung menyebut, hari pertama kegiatan vaksinasi anak akan diikuti oleh 50 pelajar. "Total jumlah sasaran untuk vaksinasi anak di Sitaro sebanyak 5.615 pelajar dari tingkat SMP dan SMA sederajat. Target waktu pelaksanaan selama satu bulan lebih," sebut Palandung.

Meski begitu, kata dia, setiap anak calon penerima vaksin akan didampingi masing-masing orang tua. Hal ini kata Palandung menjadi persyaratan bagi anak-anak dalam mengikuti program ini.

Terpisah, Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana SE ME mengatakan, ada 100 orang anak yang divaksin. "Jadi hari ini ada 100 orang anak yang siap di vaksin yang terdiri dari 20 orang anak SD, 20 orang anak SMP, 30 orang anak SMA dan 30 orang anak SMK," ungkap Gaghana.

Bupati menjelaskan, di Sangihe ditargetkan ada 12.210 siswa yang tersebar di 298 sekolah yang akan menerima vaksin. "Setiap hari kami menargetkan 1.500 orang anak yang akan divaksin,” urainya.

Di Kabupaten Boltim, pelaksanaan launching vaksinasi anak umur 12-17 tahun dipusatkan di SMK 1 Tutuyan. Kegiatan ini dipantau langsung Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sam Sachrul, Senin (5/7).  "Kami akan koordinasi dengan Puskesmas di wilayah masing-masing untuk penjadwalan vaksinasi anak,” tandas dokter Hamdan Korompot, Kepala Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Dinkes Boltim.

Selain itu, dukungan pelaksanaan vaksinasi anak usia 12-17 tahun bergema dari Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel). Bupati H Iskandar Kamaru SPt dan Wakil Bupati (Wabup) Deddy Abdul Hamid menargetkan sebanyak 2.570 siswa SMA/SMK dan 3.643 siswa SMP/MTS akan divaksin.

Selanjutnya di Kabupaten Minahasa Tenggara, launching vaksinasi anak dilaksanakan di SMK Negeri 1 Ratahan, Senin (5/7). Dijelaskan Wabup Jocke Legi, sedikitnya, 160 dosis asal China, Sinovac berukuran 0,5 mililiter (ml), disuntikan kepada para siswa SMP-SMA, sebagai tanda vaksinasi massal telah dimulai pada anak didik. “Pelaksanaan vaksin pada anak sekolah di Mitra tengah dilaksanakan setelah launching oleh Gubernur Olly Dondokambey,” ucapnya.

Support vaksinasi bagi anak usia 12-17 tahun juga datang dari Pemkot Kotamobagu. Kepala Dinas Pendidikan Kotamobagu, Rukmini Simbala, mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kotamobagu untuk melakukan vaksinasi Covid-19 kepada anak usia 12-17 tahun. “Besok kita akan melakukan vaksin kepada 25 orang pelajar SD dan 25 orang pelajar SMP, secara serentak se Sulut, sekaligus besok itu launching,” jelas Kadis, kemarin.

Untuk Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Bupati Franky Donny Wongkar SH menargetkan semua siswa SMA/SMK, Sekolah Luar Biasa (SLB), SMP/MTS dan SD, divaksin.

"Dengan target pada tahun ajaran ini sudah hampir selesai pelaksanaan vaksinasi untuk usia 12 sampai 17 tahun," ungkap Wongkar.

Dia mengimbau kepada orang tua murid agar proaktif dalam pelaksanaan vaksin ini. Karena peran orang tua sangat penting demi terwujudnya pelaksanaan vaksinasi serentak untuk anak usia 12-17 tahun. "Orang tua harus berperan aktif kepada anak agar mau mengikuti kegiatan vaksinasi," imbuhnya.(tim ms)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting