VARIAN BARU VIRUS CORONA B117 MASUK INDONESIA


Jakarta, MS

Gumul Indonesia bertambah. Belum habis penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), kini varian barunya B117 hadir di Nusantara. Desakan agar adanya upaya proteksi pun mengencang.

Sesuai hasil temuan, ada dua kasus varian baru Corona B117 masuk di Indonesia. Laporan ini diumumkan Wakil Menteri Kesehatan dr Dante Saksono, bertepatan dengan setahun pandemi Corona di RI. "Saya mendapatkan informasi bahwa tepat dalam setahun ini kita menemukan mutasi B117 UK mutation di Indonesia," sebut Wamenkes dalam konferensi pers, Selasa (2/3).

"Ini fresh from the oven, baru tadi malam ditemukan 2 kasus. Artinya apa, artinya kita kana menghadapi pandemi ini dengan tingkat kesulitan yang makin berat," lanjutnya.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dua kasus varian baru ini merupakan kasus impor yang berasal dari Saudi Arabia. "Tadi malam kita menemukan dua kasus, masuk dari Saudi Arabia dan memiliki strain virus baru ini," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Masuknya virus Corona B117 ini pun dikhawatirkan dapat mempercepat penularan Covid-19 di Indonesia. Alasannya, varian baru ini disebut 70 persen lebih menular.

Diketahui, berdasarkan catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Varian Corona asal Inggris B117 ini sebelumnya sudah menyebar di setidaknya 60 negara. Varian Corona Inggris B117 ini juga merebak di Singapura dan India. Namun, gejala Covid-19 yang dilaporkan beberapa pasien yang terkena varian Corona B117 ini berbeda dengan biasanya. Diantaranya seperti kelelahan dan merasa lesu, mual hingga pusing, nyeri otot, sakit (radang) tenggorokan, diare, konjungtivitis (mata merah), sakit kepala, ruam pada kulit dan perubahan warna (discolouration) pada jari tangan dan kaki.

 

DPR SOROT LONGGARNYA PINTU MASUK RI

Masuknya B117 di Indonesia memantik tanggap para wakil rakyat. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) menilai longgarnya pintu masuk jadi penyebab. Pemerintah diminta agar mengantisipasi supaya tidak semakin menyebar.

Anggota Komisi IX DPR, Saleh Daulay menilai, masuknya varian baru virus corona SARS-CoV-2 B117 dari Inggris ke Indonesia terjadi karena pintu masuk Indonesia terlalu longgar. Dia mengkritisi lemahnya pengawasan warga yang keluar masuk Indonesia dari luar negeri di Bandara Soekarno-Hatta. "Saya merasa bahwa pintu masuk kita dari luar negeri terlalu longgar. Tentu harus diperketat lagi, terutama screening-nya harus tuntas," kata Saleh, kemarin.

Menurut Saleh, pemerintah mestinya bisa memastikan siapapun yang masuk wilayah Indonesia harus dinyatakan bebas dari virus corona. Upaya screening merupakan salah satu pertahanan Indonesia dari wabah virus corona. Terlebih, varian baru virus corona ini merupakan kasus impor dari luar negeri."Jadi memang screening di bandara, pintu-pintu masuk kita harus lebih kuat," ujarnya.

Ia meminta, pengawasan di bandara terhadap pendatang dari luar negeri juga harus lebih diperketat. Petugas didorongnya untuk tidak segan melakukan karantina terhadap pendatang yang menunjukkan gejala mengidap virus corona. "Jangan sampai ada yang lolos masuk Indonesia, enggak steril. Kalau ditemukan hal aneh-aneh, jangan segan untuk karantina, isolasi bagi mereka yang baru masuk," ujarnya.

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) di DPR ini menilai, pemerintah juga perlu melakukan antisipasi agar varian baru virus corona tidak menyebar luas. Apalagi saat ini pemerintah tengah menggenjot program vaksinasi Covid-19. Pemerintah diminta menutup pintu masuk bagi warga negara asing (WNA) sesuai kebutuhan. Jika pemerintah merasa varian baru virus corona itu akan memberi dampak negatif, maka pemerintah harus segera menutup pintu masuknya. "Kalau melihat ini sudah sangat berbahaya, itu perlu (menutup, red). Tapi kan yang bisa menentukan bahaya atau tidak, pemerintah dan satgas penanganan Covid-19," ujarnya.

Anggota Komisi IX dari Fraksi PDIP, Rahmad Handoyo juga mendorong agar pihak imigrasi lebih ketat dalam pengawasan pendatang dari luar negeri. Baginya, imigrasi tidak boleh hanya berpegangan dengan surat keterangan bebas Covid-19 dari luar negeri.

"Tapi begitu masuk Indonesia perlu di-screening, di-testing. Karena beberapa waktu lalu, meskipun menggunakan surat, masih ada yang terpapar positif banyak dari luar negeri," ujar Rahmad.

"Jadi tidak boleh kecolongan lagi, apalagi ini variannya kita belum tahu model seperti apa," imbuhnya.

Dia lalu meminta agar warga tidak panik dengan temuan varian baru virus corona ini. Menurutnya, warga hanya perlu tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Senada, anggota Komisi IX dari Fraksi NasDem, Nurhadi juga meminta pemerintah untuk bekerja lebih keras melakukan testing dan tracing. Utamanya terhadap pihak-pihak yang sempat berhubungan dengan dua orang yang mengidap varian baru virus corona. "Meminta kepada pemerintah, terutama jajaran Kemenkes RI untuk lebih lagi bekerja keras, melakukan langkah-langkah preventif, kuratif dan tindakan-tindakan yang terarah dan solutif," kata Nurhadi.

 

LAWAN B117, VAKSIN SINOVAC DIPASTIKAN AMPUH

Uji power vaksin Sinovac dilakukan peneliti Indonesia. Kekuatannya dalam menangkal varian baru Corona ini pun ditegaskan. Vaksin yang telah didistribusi pemerintah ke masyarakat tersebut dipastikan akan mampu menghadapi B117.

Pakar Kesehatan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Kusnandi Rusmil mengatakan, vaksin Covid-19 Sinovac yang tersedia saat ini masih efektif dalam menangkal varian baru virus Corona, B117. Setidaknya untuk setahun ke depan. "Semua virus itu akan berubah untuk mempertahankan diri supaya tetap eksis, virus mana pun akan bermutasi enggak bisa dicegah, alamiah seperti itu," ujar Kusnandi saat ditemui di RSP Unpad, Kota Bandung, kemarin.

Ketua tim uji klinis vaksin Covid-19 itu menegaskan, saat ini penelitian tengah dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari virus mutan yang pertama kali ditemukan di Inggris pada September 2020 lalu. "Saya lagi teliti, kita meneliti di Indonesia, Brasil, Uni Emirat Arab, Turki melihat efektivitasnya. Tapi kalau setahun, harapan saya masih efektif, jadi memang tidak berhenti-hentinya meneliti," kata Kusnandi.

Dari informasi yang didapatkan, ia menyebut B117 ini memang lebih menular. Tetapi, keganasannya disebut masih sama dengan Covid-19 yang muncul saat pertama kali. Kusnandi mengatakan, untuk sementara langkah antisipasi dari varian virus baru tersebut adalah tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, cuci tangan dan memakai masker. "Enggak boleh sembarangan, enggak pergi kemana-mana kalau enggak perlu, jaga daya tahan tubuh kita, enggak ada yang lain," tuturnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaporkan bahwa varian baru virus Corona dari Inggris, B117 ditemukan di Karawang Jawa Barat. Saat ini, Satgas Covid-19 Jabar pun tengah melakukan pelacakan lebih lanjut untuk mengantisipasi merebaknya virus Corona yang bermutasi tersebut.

"Varian baru virus Corona diberitakan sudah ada di Indoensia, masuk di Karawang kami sudah melakukan pelacakan dan meminta kalau boleh tim Unpad untuk meneliti UK B117 ini," ujar Ridwan Kamil di RSP Unpad, Kota Bandung, kemarin.

Koordinasi dengan Unpad itu dilakukan untuk mengetahui apakah perlakuan protokol kesehatan Covid-19, masih berlaku sama atau tidak. Hal itu karena sejumlah pihak menilai bahwa mutasi virus ini lebih ganas. "Apakah sama perlakuan 3M dan 3T ini? kami mohon agar ada penelitian, sehingga kami selaku pengambil keputusan secara tepat bisa merespon dengan cara terukur," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil. (detik/cnn)


Komentar

Populer Hari ini




Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting