Warga Sitaro Masih Kesulitan Air Bersih


Rintih masyarakat Kabupaten Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro) kembali terdengar. Krisis air bersih masih saja melanda salah satu daerah kepulauan di Jazirah Utara Selebes ini. Keluh para penghuni pun tak henti meletup.

Sampai saat ini juga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro belum mencabut status darurat kekeringan di daerah tersebut. Dalam beberapa hari terakhir ini, hujan sudah turun di sejumlah wilayah, namun warga di beberapa tempat masih kesulitan mendapatkan air bersih.

"Darurat kekeringan masih diberlakukan di Kabupaten Kepulauan Sitaro," kata Plt Kaban BPBD, Charlton Bob Wuaten ST, Kamis (25/10).

BPBD Sitaro menetapkan status darurat kekeringan sejak 3 September 2018 lalu. Status tersebut akan berakhir pada 30 Oktober ini.

Meski begitu Bob menjelaskan, status itu berlaku di seluruh Kabupaten Kepulauan Sitaro. "Dua bulan terakhir, khusus masyarakat di Kecamatan Siau Barat Utara (Sibarut), masih kesusahan mendapatkan air," terangnya.

Bob melanjutkan, walau sudah beberapa hari belakangan telah turun hujan, khususnya di Kecamatan Sibarut belum bisa mencukupi keperluan masyarakat akan air.

Pihak BPBD membantu dengan mendistribusikan air ke wilayah-wilayah yang membutuhkan air. Dia berharap, hujan dapat kembali normal secara menyeluruh di Bumi Karangetang Mandolokang Kolo-kolo dalam waktu dekat ini. (haman)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting