Foto: Steaven Dandel
Kasus Positif COVID-19 di Sulut Stagnan
GERAK Corona Virus Disease-19 (COVID) di bumi Nyiur Melambai dinilai melambat. Data Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) hingga Senin (4/5), belum terjadi penambahan kasus positif. Total 45 pasien bertahan sejak Kamis (30/4).
Rinciannya, 17 pasien sudah dinyatakan sembuh, 24 masih dalam proses perawatan dan yang meninggal dunia 4 orang. "Penyebarannya masih sediakala. Ada 2 orang RSUP Kandou, 6 orang di RSUD Pobundayan Kotamobagu, 8 orang di RS Robert Wolter Mongisidi, 2 orang di RS Anugerah Tomohon, RSUD Liunkendage Tahuna 1 orang, RS Siloam Paal Dua 4 orangdan RSUD Bolmut 1 orang," terang Jubir Gugus Tugas dr Steaven Dandel.
Ia mengaku dari 24 pasien yang dirawat, ada beberapa pasien yang sudah dilakukan swab test. Ada yang baru 1 kali dengan hasil negatif, sehingga masih ditunggu hasil swab test kedua. Apabila tetap negatif, maka pasien bisa dinyatakan sembuh. “Tetapi, ada juga beberapa pasien yang terkonfirmasi swabnya masih tetap positif sampai hari ini. Oleh karenanya, mereka masih dikatakan sebagai kasus aktif yang masih tetap perlu perawatan," terang Dandel.
Terkait perkembangan epidomologi COVID-19 di Provinsi Sulut, menurut Dandel, masih berpotensi bertambah. Apalagi, Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk COVID-19 di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Manado, akan mengeluarkan hasil pertama mulai Selasa (5/5) hari ini. "Saya baru dapat informasi tadi bahwa rata-rata pemeriksaan untuk 1 slot sampel itu yang berisikan sekitar 90-an diperlukan waktu sekitar 12 jam," papar Dandel.
"Sore hari ini (kemarin, red) kami belum mendapatkan hasil, berapa yang sudah keluar negatif atau positif karena rupabnya masih tetap berlangsung. Kita berharap besok pagi (hari ini, red) sudah ada data berapa yang negatif atau positif,” sambung dia.
Disisi lain, kata Dandel, Gugus Tugas Pemprov Sulut menyampaikan keprihatinan atas sikap masyarakat menyangkut social distancing dan physical distancing yang masih diabaikan. "Kami juga mendapat laporan terkait bahwa masyarakat sekarang mulai beraktifitas sedikit banyak seperti sediakala. Padahal pandemi ini belum dinyatakan berakhir. Ini juga menjadi keprihatinan bagi kami dari dari Gugus Tugas COVID-19 Pemprov Sulut," sebutnya.
Dandel menekankan kembali jika pandemi COVID-19 belum berakhir di seluruh dunia. Begitu juga di daerah ini. "Kami terus mengupdate perkembangan situasi di dunia dan ada beberapa negara yang ketika mulai melonggarkan pelaksaan social distancing dan physical distancing ini, kemudian mengalami gelombang kedua dari peningkatan COVID-19. Oleh karenanya, terus kami himbau untuk tetap kita patuhi anjuran social distancing dan physical distancing yang sudah disampaikan oleh pemerintah pusat dan Pemprov Sulut," pesannya.
Sementara, terkait pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Dandel menambahkan, Pemprov masih melakukan kajian untuk diberlakukan. "Ada beberapa kandidat kabupaten/kota yang akan kita usul untuk pemberlakuan PSBB ini. PSBB ini belum satu provinsi, karena di Sulut yang baru terdampak kita ada 8 kabupaten/kota dan yang punya potensi untuk bergerak menjadi transmisi masyarakat, ada 3 kabupaten/kota dan kita akan terus dalami. Kita juga mengadvokasi pemerintah kabupaten/kota untuk sama-sama melihat tren ke depan sehingga kemudian pemberlakukan PSBB ini nanti terus dianalisa apakah bisa diusulkan," jelasnya, sembari belum menyebut 3 kabupaten/kota yang sementara dikaji.
Diketahui, untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) 134 orang. Sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mengalami peningkatan dari hari kemarin 87 menjadi 92.(sonny dinar)
Komentar