Foto: Pria berinisial AT (39) dari Desa Matahit, Kecamatan Beo, Kabupaten Kepulauan Talaud, ditemukan meninggal dunia di dalam mobil jenis dumb truck merk Mitsubishi Center milik PT AKAS di ruas jalan Trans Beo - Matahit
Pria Desa Matahit Meninggal Dunia di Dalam Mobil Milik PT AKAS
Melonguane, MS
Seorang pria berinisial AT (39) dari Desa Matahit, Kecamatan Beo, Kabupaten Kepulauan Talaud, ditemukan meninggal dunia di dalam mobil jenis dumb truck merk Mitsubishi Center milik PT AKAS di ruas jalan Trans Beo - Matahit, Kamis (12/9) dini hari.
Dari keterangan saksi Jeiven Alase yang merupakan orang pertama yang menemukan korban, sekira pukul 01.00 Wita (Kamis dinihari, red), korban AT melakukan aktivitas bongkar muat material dari kapal tongkang yang sandar di Pelabuhan Beo menuju perusahaan pengolahan aspal PT AKAS yang berlokasi di Kecamatan Rainis.
Sekira pukul 02.00 Wita saksi Jeiven Alase sudah tidak melihat keberadaan korban AT melakukan aktivitas bongkar muat di pelabuhan Beo. Tak lama berselang setelah melakukan pembongkaran material tersebut saksi Jeiven Alase bersama dua orang rekannya pulang kerumahnya.
Ditengah perjalanan sekira pukul 03.00 wita, saksi Jeiven bersama kedua rekannya melihat mobil dumb truck milik PT AKAS dengan nomor polisi L 8089 UUA, sudah berada di bahu jalan dan ada darah di pintu mobil.
Saksi Jeiven bersama kedua rekannya segera mendekati mobil tersebut dan menemukan korban AT sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Melihat kejadian itu, Saksi Jeiven langsung berinisiatif menghubungi keluarga korban via telepon. Saat tiba di lokasi kejadian, keluarga korban bersama saksi Jeiven langsung membawa korban ke Puskemas Beo.
Ditengah - tengah pihak medis sedang berupaya memberikan pertolongan kepada korban AT, saksi Jeiven segera menuju ke Mapolsek Beo untuk melaporkan kejadian tersebut. Namun apa daya, oleh pihak Puskesmas Beo korban AT yang merupakan warga Desa Matahit Kecamatan Beo dinyatakan sudah dalam keadaan meninggal dunia. "Dari hasil pemeriksaan tidak terdapat tanda-tanda kekerasan benda tumpul atau benda tajam di tubuh korban. Diduga korban meninggal dunia diakibatkan tertutupnya saluran pernafasan, akibat pendarahan yang keluar dari mulut dan hidung. Korban juga pernah mengalami sesak dan menderita asam lambung," ungkap dr. Tory Ilonda, dokter UGD Puskesmas Beo.
Irda M Tainggulu yang merupakan istri korban mengatakan, bahwa saat berangkat kerja suaminya masih dalam kondisi sehat.
Sementara itu, Kapolsek Beo Iptu George P Nender segera memerintahkan Kanit Reskrim bersama anggota piket untuk segera menuju lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP). "Anggota piket bersama Kanit Reskrim langsung melakukan TP TKP dan menutup TKP dengan Police Line. Melakukan Identifikasi korban di Puskesmas Beo serta melakukan penyelidikan lebih lanjut. Dan berdasarkan keterangan dokter dari Puskesmas Beo bahwa kematian korban diduga karena pernapasan tersumbat oleh cairan darah dari mulut dan hidung. Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukannya autopsi dan menerima kematian korban," ungkap Kapolsek Beo. (jos tumimbang)
Komentar