AARS di Peringatan 75 Tahun Gugurnya Robert Wolter Monginsidi dan Festival Seni Budaya
Manado, MS
Momen perayaan memperingati gugurnya pahlawan nasional ke-75 Robert Wolter Monginsidi sekaligus Festival Seni Budaya berlangsung secara suka cita di Lapangan Bantik, Kamis (5/9/24).
Walikota dalam mengenang jasa pahlawan Robert W Mongonsidi yang juga putra asal Sulawesi Utara ini jadi bagian inspirasi tersendiri.
Diartikan juga, bahwa pengorbanan Robert W Monginsidi selain inspirasi generasi muda, perlu juga turut dijaga. semangat nasionalisme dan cinta tanah air khususnya dalam pembangunan daerah.
"Robert Wolter Monginsidi bukan hanya pahlawan bagi Sulawesi Utara, tetapi simbol keberanian dan pengorbanan tanpa pamrih untuk kemerdekaan bangsa," kata Walikotabl.
Lanjutnya, sebagai penerus adalah kewajiban wajib dalam meneruskan perjuangannya. Khususnya, menjaga persatuan dan membangun daerah kita dengan semangat yang sama.
Pun, Pemkot Manado mendukung penuh kegiatan yang dikaitkan Festival Seni Budaya.
Saat agenda tersebut, beragam kegiatan seni dan budaya dipertunjukkan, seperti tari-tarian tradisional, musik daerah, teater perjuangan serta penampilan dari TNI.
Kembali walikota utarakan, dalam menjaga dan melestarikan budaya, termasuk budaya bantik, pemerintah mendukung ketika festival kebudayaan juga dilaksanakan tiap tahun.
"Kita mengharapkan mengedepankan kebudayaan. Tidak apa walaupun teknlogi masuk tanpa menumbalkan kebudayaan kita," ucap Angouw.
Di pagelaran tersebut itu, diharapkan Walikota jadi peringatan untuk mengingat kembali perjuangan para pejuang bangsa. Sembari, menceritakan sekilas detik-detik kematian Robert Wolter Monginsidi.
Tambahnya, sebagai pahlawan, Robert Wolter Monginsidi ditembak dengan mata ditutupi.
"Tangan kirinya, pegang alkitab dan tangan kanan terangkat dengan mengepalkan tangan. Ini tanda keberanian yang harus kita panuti. Sekarang kalau kita penakut dan malas itu sama dengan pengkhianatan terhadap beliau," pungkasnya.
Sejumlah tokoh masyarakat dan undangan turut serta di momen penghormatan bagi seorang pahlawan nasional. (devy kumaat)
Komentar