Veddriq Leonardo Pertahankan Tradisi Emas Indonesia di Olimpiade, Panjat Dinding Sesudah Bulutangkis dan Bonus Besar Menanti
Manado, MS
Cabang Olahraga panjat dinding kategori Speed putra, baru pertama kali dipertandingkan di Olimpiade di Paris.
Sebelumnya, di Olimpiade Tokyo 2020 lalu hanya untuk kategori Boulder dan Lead.
Adalah Veddriq Leonardo jadi atlet pertama kategori Speed sebagai juara olimpiade dengan ganjaran medali emas.
Komite Olahraga Indonesia (KOI), menyebut dikatakan Veddriq usai meraih medali emas adalah kebahagiaannya.
"Senang sekali, Alhamdulillah, terima kasih masyarakat Indonesia. Olahraga ini baru tapi diberi kepercayaan dan bisa dibuktikan dengan meraih emas. Bersyukur untuk pencapaian ini dan saya pun bangga atas pencapaian ini," kata dia.
"Medali emas ini berkah dan ini juga merupakan kerja keras, usaha, dedikasi semua tim pelatih, atlet, teman keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan. Ini juga kado buat Indonesia di ulang tahun ke-79," tambah Veddriq.
Kemenangan Veddriq dirasakan mirip ketika Bulutangkis tampil pertama di Olimpiade Barcelona 1992 dan langsung meraih medali emas, malah dua keping atas nama Tunggal Putra Alan Budikusuma dan Tunggal Putri Susi Susanti.
Kemudian berturut-turut selalu medali emas olimpiade. Yakni, di Olimpiade Atlanta 1996 oleh pebulutangkis Ganda Putra Rexy Mainaky/Rexy Subagja, Olimpiade Sydney 2000 Sydney masih bulutangkis Ganda Putra Tony Gunawan/Candra Wijaya, Olimpiade Athena 2004 emas dari pebulutangkis Tunggal Putra Taufik Hidayat, Olimpiade Beijing 2008 pebulutangkis Ganda Putra Hendra Setiawan/Markis Kiddo mencatatkan nama dengan medali emas.
Sempat putus tradisi emas ketika di Olimpiade London 2012.
Dan, mampu mendulang emas lagi saat di Olimpiade Rio de Jeneiro 2016 oleh pebulutangkis Ganda Campuran Lilyana Natsir/Tantowi ahmad dan di Olimpiade Tokyo 2020 yang masih bulutangkis untuk Ganda Putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Pastinya, Veddriq Leonardo jadi pembeda ketika emasnya di panjat Dinding mampu direngkuh di luar Bulutangkis seperti sekarang Gregoria Mariska Tunjun.
soal bonus, sudah yakini diberikan pemerintah lewat Kementrian Pemuda dan Olahraga RI, dimana jumlahnya belum ditentukan, namun dalam waktu beberapa hari ke depan bakal diumumkan ke publik.
jika merunut bonus uang peraih medali di Olimpiade Tokyo 2020, miliaran rupiah keluar dari kantong pemerintah bagi Ganda Putri Greysia/Apriani.
Kala itu, total bonus peraih medali emas Rp 5,5 miliar. Perak Rp 2,5 miliar, perunggu Rp 1,5 miliar dan tanpa medali Rp 100 juta.
Diperkirakan, jumlah tersebut mendekati nilai tersebut.
belum lagi bonus-bonus termasuk fasilitas menggiurkan akan diberikan pihak swasta atau perseorangan. (devykumaat)
Komentar