Manado, MS

Peresmian jalan tol Manado-Bitung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), memantik apresiasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut) kepada pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK). Meski begitu, masih minimnya kendaraan menggunakan fasilitas ini jadi perhatian wakil rakyat Gedung Cengkih. Usulan untuk pengalihan mobil kontainer di jalur tersebut pun mengencang. 

Wakil Ketua Komisi III DPRD Sulut, Stella Runtuwene menyampaikan, kendaraan untuk jalan tol Manado-Bitung pada hari biasa sekitar 3.000 hingga 4.000 yang masuk. Kalau hari libur weekend, Jumat Sabtu, Minggu naik sampai 5.000 sampai 6.000. "Kami memang usulkan agar masyarakat menggunakan tol itu tapi mungkin banyak berpikir terlalu dekat jaraknya pembangunan tol dengan yang sekarang, harganya memang agak tinggi. Padahal itu sebenarnya mempermudah masyarakat. Kalau kita pakai jalur biasa bisa satu jam kalau pakai tol paling lama 30 menit sudah sampai," ungkap wakil rakyat daerah pemilihan Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara ini.

Maka dari itu dirinya mengusulkan, perusahaan yang punya kontainer baiknya dialihkan ke tol. Supaya intensitas kendaraan yang lewat naik. "Karena untuk mengembalikan anggarannya lama sekali perkiraan 15 tahun. Tapi kalau cuma 3 ribu setiap hari bisa 30 tahun," katanya. 

Pemerintah dimintanya harus proaktif. Perlu mendorong perusahaan yang punya aktivitas dari jalan tol Manado-Bitung terutama kontainer baiknya lewat jalan tol. "Kalau lewat jalan biasa saya lihat banyak kontainer dan bikin macet juga. Mestinya dialihkan ke tol. Buat regulasi agar jalan tol naik fungsi mempermudah masyarakat ke Bitung lebih cepat. Kalau (kontainer, red) lewat jalan biasa banyak orang bisa kecelakaan. Sekarang malah justru banyak kontainer yang lewat jalan biasa. Coba kontainer dialihkan ke tol angka kecelakaan pasti menurun," ungkap politisi Partai Nasional Demokrat ini. (arfin tompodung)