Pengusaha Sangihe Keluhkan Harga Bongkar Muat Kontainer
Tol Laut Belum Maksimal
Tahuna,
MS
Kehadiran
tol laut digadang-gadang sebagai salah satu upaya untuk menekan harga kebutuhan
pokok di Sangihe. Nyatanya, fungsi dan manfaat tol laut belum maksimal.
Pasalnya, sesuai fakta di lapangan, harga kebutuhan pokok justru tetap tinggi,
bahkan cenderung memberatkan masyarakat.
Sejumlah
pengusaha yang menggunakan jasa tol laut, ketika dihubungi sejumlah awak media
menyatakan, upah untuk bongkar muat masih terlalu tinggi. Hal ini cukup
memberatkan bagi pengusaha.
"Untuk
upah bongkar muat barang dari kontainer hingga ke gudang, kami harus membayar
sebesar Rp.150.000 /ton. Harga sangat memberatkan bagi kami. Mau tidak mau,
kami harus menjual kebutuhan pokok tersebut dengan harga mahal," ujar
salah satu pengusaha yang tak mau namanya dikorankan.
Terkait
hal ini, Ketua Tim Investigasi Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Republik
Indonesia (LPPN-RI), Darwis Plontos Saselah pun angkat bicara. Dirinya meminta
pihak PELNI Tahuna, agar dapat memperhitungkan kembali upah bongkar muat ini.
"Keberadaan
tol laut merupakan upaya pemerintah pusat untuk memudahkan masyarakat terkait
harga kebutuhan pokok yang mampu dijangkau. Kalau keberadaan tol laut justru
tidak mampu menekan harga kebutuhan pokok, sama artinya program Presiden Jokowi
ini tidak memberikan output sesuai harapan," tegas Saselah.
Terpisah,
Kepala PT PELNI Cabang Tahuna, Hamdan Janis mengatakan, untuk upah tenaga kerja
bongkar muat (TKBM) dihitung per ton dari muatan kontainer.
"Untuk
upah TKBM itu dihitung per ton. Jadi, untuk satu ton muatan kontainer adalah
seratus lima puluh ribu rupiah. Itu adalah kesepakatan yang ditandatangi DPRD
Kabupaten Sangihe, Bupati, serta dinas-dinas terkait," ujar Janis.
Disentil
soal upah TKBM yang ditetapkan per kontener bukan per ton, Janis memberikan
penjelasan. Kata dia, upah TKBM di KM 35 tidak menyebutkan bugdet, tapi
kesepakatan bersama.
"Sudah
diadakan rapat kesepakatan bersama dan hasilnya upah TKBM sebesar 150.000 ribu
rupiah per ton. Itu pekerjaannya TKBM bongkar dari kontener dan diantarkan
sampai ke gudang pengusaha," ketusnya.(christian abdul)
Komentar