Insentif Untuk Relawan Pemakaman Covid-19 Didorong
Gerak penanganan Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) memantik keluh di tengah masyarakat. Utamanya terkait
dengan pemakaman jenazah terkonfirmasi kasus positif. Usulan adanya insentif
bagi para relawan pemakaman pun didorong.
Alasannya jelas, saat akan melakukan
pemakaman sering kewalahan. Apalagi ketika para relawan ini banyak yang sakit.
Sementara jenazah yang harus dikuburkan dengan protokol Covid-19 sedang
menumpuk.
Persoalan ini mencuat melalui
aspirasi saat reses Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi
Utara (Sulut), Herry Rotinsulu di Kelurahan Airmadidi Atas, Kecamatan
Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara (Minut). "Di suasana masih covid
sekarang ini kita di berada di level 3 dan masih zona merah. Pada akhir bulan
Juli 2021, hampir 30 yang dikubur covid. Dalam satu hari sempat dua meninggal
dikubur secara bersama. Yang jadi kesulitan bagi kami relawan, mereka tidak
digaji," ungkap salah satu peserta reses tersebut.
Kondisi ini dinilai membuat stres.
Para relawan yang lain sudah sakit, sementara mereka juga tidak dapat sepeser
pun. "Mereka kelelahan. Namun bersyukur semua terlaksana dengan
baik," ujarnya.
Ditambah lagi, tantangan para
relawan ketika akan membawa mayat juga kerap kali dihadang. "Kalau ada
yang dibayarkan untuk gali kubur aman. Ada ladang pekuburan khusus untuk covid.
Untuk relawan ada biar cuma doi sabun," paparnya.
Anggota dewan Herry Rotinsulu
menyampaikan dirinya akan menanyakan terlebih dahulu kewenangan terkait hal
ini. Apa menjadi kewenangan provinsi atau kabupaten. Namun dirinya mengusulkan,
masalah ini bisa ditanggulangi juga lewat swadaya masyarakat. "Bisa minta
bantuan ke masyarakat untuk mengumpulkan kan ini demi kepentingan di
desa," ungkapnya. (arfin tompodung)
Komentar