Bahas APBD-P, Deprov Kritisi Pariwisata di Urutan Pertama
Manado, MS
Arah kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) dalam pembahasan anggaran perubahan dipertanyakan. Sektor pariwisata yang ditempatkan pada urutan pertama terkait ekonomi daerah jadi penyebab. Padahal masalah penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dinilai paling penting.
Reaksi kritis itu disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut, Rocky Wowor. Personil Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sulut ini menyampaikan, tahun 2021 Sulut menghadapi darurat Covid-19. Sementara untuk sektor pariwisata justru ditempatkan pada poin pertama arah kebijakan ekonomi daerah. "Melihat kebijakan ekonomi daerah pada poin satu yang sementara dijalani delapan bulan terakhir, tertera pemulihan ekonomi daerah akibat Covid-19 dan upaya menggerakkan kembali sektor pariwisata," ucap Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini saat pembahasan antara Banggar DPRD Sulut bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) membahas tentang Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Provinsi Sulut tahun 2021, Senin (23/8), di ruang rapat paripurna DPRD Sulut.
Lanjut Wowor, seperti yang semuanya ketahui, kini kondisi daerah masih diserang Covid. Ini membuat sektor perekonomian dan kesehatan juga ikut terkena dampak. Dengan demikian pariwisata yang ada ditempatkan pada urutan pertama dinilai sangat tidak menjawab kondisi sekarang ini. "Poin nomor satu menjalankan pariwisata, hemat saya kita harus fokus dulu terhadap kesehatan dan infrastruktur bukan pariwisata dan dikatakan di situ menjalin kerjasama dengan pelaku usaha. Kita bisa lihat ini di poin nomor satu," tegas anggota dewan provinsi (Deprov) yang duduk di Komisi II bidang ekonomi dan keuangan itu.
Wakil rakyat daerah pemilihan Bolaang Mongondow Raya itu menyampaikan, kalau dilihat fokus-fokus ini sebenarnya kurang strategis. Baginya untuk sektor pariwisata seharusnya ditaruh pada poin ke 13 bukan pertama. "Kan pak gubernur bilang, kita harus fokus ke perekonomian daerah, pertanian dan perikanan. Ini pariwisata nomor satu sementara perikanan dan IKM (Industri Kecil Menengah) berada di poin lima dan enam. Sedangkan pemerintah menganjurkan pariwisata semua tutup. Tidak ada pariwisata yang jalan," tegasnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, Edwin Silangen menyampaikan, dirinya memang sepakat paling nomor satu adalah menangani covid. Walaupun di tengah covid gairah ekonomi juga harus bertumbuh dan telah terbukti dalam kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw, ekonomi bisa bertumbuh. "Bukan hanya ekonomi tapi inflasi kita kendalikan. Tidak ada di pandemi ini angka kemiskinan itu turun, tapi setidaknya kita menekan agar dampaknya tidak terlalu besar. Dengan pertumbuhan ekonomi yang positif ini di akhir triwulan 4 pertumbuhan semakin positif," ungkapnya. (arfin tompodung)
|
BalasTeruskan |










































Komentar