Webinar bertajuk Gerakan Anti Narkoba, Unsrat Didorong Jadi Kampus Bersinar

BNN Beber 3 Jalur Peredaran Narkoba di Indonesia


Manado, MS

Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) didorong menjadi kampus bersinar. Dorongan itu diungkap Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Dr Petrus Reinhard Golose kala memaparkan materi soal peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika kepada para mahasiswa melalui webinar, Kamis (5/8).

Dalam giat bertajuk gerakan anti narkoba ini, Golose menjelaskan tentang kondisi kejahatan narkotika, baik di Indonesia maupun di dunia. Dia juga menyampaikan berbagai data hasil penelitian yang telah dilakukan. Termasuk menjelaskan kebijakan BNN sebagai langkah steategis dalam menanggulangi peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika di Indonesia.

“Sewaktu saya melakukan operasi di Amerika Selatan, yang mereka takutkan, yaitu narcoterrorism dan kokain. Sementara, kokain adalah jenis narkotika yang paling banyak digunakan di sana,” tutur Golose dalam webinar dengan seratus ribu audiens, civitas akademika Unsrat.

Lanjutnya, berbeda dengan Amerika Selatan, yang didominasi kokain. Indonesia justru peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika didominasi oleh sabu atau methamphetamine.

“Berdasarkan data UNODC 2020, setidaknya terdapat 115 ton methamphetamin, yang telah disita di negara-negara Asia Tenggara pada tahun 2019,” jelas Golose.

Jenderal bintang tiga tersebut menyebutkan, di Indonesia hingga saat ini, telah tersita 10 ton barang bukti narkotika. Ini merupakan sitaan dari BNN, kepolisian dan lainnya. Khusus, BNN sudah menyita sekitar 2 ton.

“Bayangkan berapa banyak orang yang akan terpapar kalau semua barang bukti narkotika ini beredar,” imbuh Kepala BNN.

Barang bukti narkotika yang masuk ke Indonesia tersebut, melalui tiga jalur, yaitu darat, laut, dan udara. Namun Golose menyebutkan, dari ketiga jalur tersebut, sekitar 90 persen penyelundupan dilakukan melalui jalur laut.

Luasnya wilayah Indonesia menjadi tantangan tersendiri dalam melakukan pengawasan peredaran gelap narkotika. Sebab itu di akhir sesi, Kepala BNN menegaskan, pentingnya peran serta seluruh masyarakat, termasuk para dosen dan mahasiswa.

“Melalui webinar ini, saya meminta komitmen Ibu Rektor dan seluruh civitas akademika untuk menjadikan Universitas Sam Ratulangi sebagai kampus bersinar, bersih narkoba,” tandas Golose. (sonny dinar)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting