KEMENANGAN OD-SK SAH


Manado, MS

Proses politik Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Sulawesi Utara (Sulut) berujung. Duet Olly Dondokambey dan Steven Kandouw (OD-SK) resmi ditetapkan sebagai jawara. Palu penetapan yang diketok Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulut, Kamis (21/1), jadi penentu. Publik kini menanti kinerja pasangan petahana ini untuk melanjutkan pembangunan di tanah Nyiur Melambai lima tahun ke depan.

Momentum kemenangan OD-SK di Pilgub Sulut tersaji dalam Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut terpilih pada pemilihan tahun 2020. Pasangan nomor urut 3 itu dinyatakan menang dengan perolehan 821.503 suara.

Berita acara dibacakan Koordinator Divisi Teknis KPU Sulut Yessy Momongan. Penetapan ini, kata dia, berdasarkan surat KPU RI nomor 60/PL.02.7-SD/03/KPU/I/2021 tanggal 20 Januari perihal penetapan paslon terpilih pemilihan serentak tahun 2020.

“Berdasarkan hal-hal tersebut di atas memutuskan menetapkan Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut yang memperoleh suara terbanyak pemilihan Tahun 2020 paslon nomor urut 3 atas nama Olly Dondokambey-Steven Kandouw dengan perolehan suara 821.503 sebagai Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut terpilih,” ungkap Momongan.

Pada kesempatan ini, Ketua KPU Sulut, Ardiles Mewoh menjelaskan, pihaknya akan mengakhiri seluruh tahapan teknis yang ada. Maka rasa terima kasih disampaikannya kepada masyarakat Sulut yang menyaksikan lewat live streaming.

Proses tersebut disebut sebagai kedaulatan rakyat sehingga tak henti dirinya memberi apresiasi, masyarakat sudah sangat antusias. "Partisipasi pemilih kali ini lebih baik dibandingkan pemilihan sebelumnya," ungkap Mewoh.

Selain kepada masyarakat Sulut, dia pun menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran pemilihan. Baik Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan pengamanan di dalam Tempat Pemungutan Suara (TPS). "Walaupun di tengah pandemi tapi niat masyarakat sangat tinggi untuk menjadi penyelenggara. Sangat tinggi pelamaran penyelenggara ad hoc. Walaupun kami kuatir tidak akan ada yang mendaftar," ujarnya.

Selanjutnya, dirinya menyampaikan terima kasih kepada jajaran Bawaslu. Sebagai sesama jajaran penyelenggara sudah berupaya bersama-sama menghadirkan pemilihan yang berkualitas. Walaupun kita terancam karena pandemi tapi syukur hari ini (kemarin, red) kita menetapkan," ucapnya.

"Selamat kepada paslon terpilih bapak Olly Gubernur dan Steven Kandouw sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih. Saya baru menyampaikan sekarang karena baru tuntas. Kiranya tetap menjaga komitmen untuk menjalankan visi dan misi yang disampaikan kepada masyarakat," tutupnya.

 

DEPROV AGENDAKAN PARIPURNA PEMBERHENTIAN GUBERNUR

Pasca penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut terpilih, jajaran DPRD Sulut langsung bergerak. Sambil menunggu proses pelantikan, rentetan tahapan selanjutnya mulai dipersiapkan. Salah satunya agenda rapat paripurna pemberhentian gubernur pasca menerima surat dari KPU.

Demikian dikatakan Ketua DPRD Sulut, Fransiscus Silangen. “Rencananya pekan depan paripurna pemberhentian Gubernur  akan kita gelar,” kata Silangen.

Untuk mekanismenya, menurut dia, DPRD Sulut akan mengusulkan ke kemendagri untuk penetapan, pengangkatan dan pelantikan dari presiden. “Tentu kita upayakan secepatnya. Lebih cepat lebih bagus karena sudah tidak ada masalah,” imbuhnya.

Hanya saja, DPRD Sulut masih work from home jadi nanti minggu depan. Karena kita sudah rapat Bamus (Badan Musyawarah) juga untuk paripurna ini (pemberhentian, red). Sebenarnya setelah ini mau dibikin tapi karena work from homen jadi minggu depan,” jelas Silangen.

 

TIM PEMENANGAN PUAS

Euforia kemenangan membuncah dari kubu pendukung OD-SK. Marhani Pua selaku Ketua Tim Pemenangan menyampaikan, momen tersebut adalah puncak dari proses pilkada setelah KPU melakukan sidang pleno penetapan. Dengan demikian dokumen resmi yang diserahkan KPU tersebut tinggal diproses lebih lanjut untuk tahapan pelantikan.

“Sebagai tim pemenangan Olly-Steven tentu saya bersyukur dan berterima kasih banyak kepada teman-teman dan tim kampanye juga kepada seluruh masyarakat Sulut yang sudah memberikan kesempatan kepada pak Olly-Steven memimpin Sulut pada periode yang kedua ini,” ungkapnya.

Kalau target kemenangan menurutnya sudah tercapai karena Olly-Steven berhasil menang. Meskipun  bagi dia, tim kampanye sebenarnya mengharapkan dukungan target pencapaian lebih besar dari yang didapat sekarang ini. “Kan jumlah suaranya 821.503, itu sekitar 57 persen. Awalnya waktu lalu ditargetkan sekitar 70-an persen. Tapi ini pun sebuah pencapaian yang luar biasa masyarakat Sulut boleh memberikan kepercayaan memilih pak Olly dan Steven dengan angka 821.503, itu perolehan suara yang sangat signifikan dan tidak ada gugatan sampai sekarang ini sehingga semua proses berjalan lancar,” tuturnya seraya mengucapkan terima kepada semua yang sudah memberikan kontribusi untuk kemenangan Olly-Steven.

Sementara pada kesempatan itu, Wagub Kandouw mengapresiasi jajaran penyelenggara pemilihan atas kelancaran Pilkada Sulut. “Bersyukur tahapan demokrasi lebih dari setengah tahun sudah dilalui dan berjalan baik. Atas nama paslon OD-SK saya mengucapkan apresiasi sangat tinggi pada KPU Sulut yang secara profesional berintegritas melaksanakan tahapan pemilihan kepala daerah di Sulut dengan baik,” kata Kandouw.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pihak TNI/Polri yang telah menjaga keamanan dan kenyamanan Pilkada serta seluruh masyarakat Sulut yang telah berperan aktif dalam mensukseskan Pilkada.

 

DAMPAK POSITIF BAGI PEMBANGUNAN SULUT KE DEPAN

Penetapan OD-SK sebagai pemenangan Pilgub Sulut ikut membawa asa baru bagi masyarakat. Geliat pembangunan yang lebih signifikan lima tahun ke depan dinanti.

Secara luas, pengamat politik Sulut Dr Ferry Daud Liando memandang jika dominasi pemerintahan oleh PDIP di lima tahun kedepan akan membawa dampak positif, tak hanya bagi internal partai tapi secara umum juga bisa memberi pengaruh pada sinergitas pemerintahan.

“Secara teoritis, pembangunan di daerah akan lancar jika terjadi sinergitas antara pemerintah pusat, pemerintahan provinsi dan kabupaten kota,” ujarnya Liando.

Dosen Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Sam Ratulangi ini menilai, selama ini kondisi tersebut tidak terjadi di Sulut. Menurut dia, kemungkinan besar belum lancarnya pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di daerah-daerah di Sulut tahun-tahun sebelumnya disebabkan soliditas, harmonisasi dan sinergitas pembangunan yang belum berjalan lancar.

“Yang kita lihat sebelumnya, sinergitas pemerintah provinsi dan sebagian pemerintah kabupaten kota tidak berjalan. Ego sektoral cukup kuat dan harmonisasi tidak jalan. Gubernur yang diusung PDIP pada Pilkada 2015 kerap tidak dipatuhi oleh bupati/walikota yang diusung dari parpol lain. Akibatnya pemerintahan dalam semua level berjalan sendiri-sendiri tanpa arah,” katanya.

Bahkan dari pengamatannya di lima tahun terakhir, sebagian pemerintah di kabupaten dan kota langsung berkoordinasi dengan pemerintah pusat tanpa melewati koordinasi dengan pemerintah provinsi. Parahnya lagi menurut dia, gubernur pun sulit menertibkan sebagian kepala daerah dikarenakan sebagian bupati/walikota tidak menganggap gubernur sebagai atasan mereka.

Namun dengan didominasinya PDIP sebagai pemenang Pilkada di sejumlah daerah, Liando memandang, potensi sinergitas pemerintahan akan dapat terwujud. “Untuk lima tahun kedepan tentu akan berbeda karena Gubernur yang juga selaku Ketua DPD PDIP Sulut akan dengan leluasa memerintah kepala daerah yang diusung PDIP. Sehingga memungkinan Sulut akan lebih maju. Namun demikian apakah hipotesis ini benar, masih perlu dibuktikan lima tahun kedepan,” katanya.(arfin/sonny)


Komentar

Populer Hari ini




Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting