Gubernur Olly Juga Sebar Spirit 4 Pilar Kebangsaan Bagi Mahasiswa UKIT

Hadiri Peletakan Batu Pertama Gedung Rektorat dan Pentahbisan Asrama


Laporan: Sonny DINAR

BENIH nasionalisme dan patriotisme kembali menyebar di lingkungan kampus. Komitmen menjabarkan empat pilar kebangsaan dipecut. Sebagai karakteristik bangsa, pilar Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta Bhineka Tunggal Ika, diharapkan terus menjadi pedoman seluruh komponen Ibu Pertiwi.

Itu disampaikan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey saat memberikan kuliah umum tentang Empat Pilar Kebangsaan kepada mahasiswa Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) di Auditorium Bukit Inspirasi, Kota Tomohon, Senin (2/9) kemarin. Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan peletakan batu pertama pembangunan Rektorat UKIT Tomohon dan pentahbisan asrama.

Pada kesempatan itu, Gubernur Olly menjelaskan alasan utama Pancasila harus diyakini kebenarannya oleh kalangan mahasiswa. Menurut dia, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam beberapa dekade terakhir ini, Pancasila sebagai pandangan hidup Bangsa Indonesia sempat mengalami keterpurukan yang ditandai dengan munculnya perilaku masyarakat yang mulai melupakan Pancasila. “Amnesia bangsa terhadap Pancasila harus dicegah. Untuk itu, tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahirnya Pancasila,” terang Olly.

Untuk itu, Gubernur meminta semua mahasiswa UKIT bisa memahami pentingnya sejarah lahirnya Pancasila. “Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara Republik Indonesia harus diketahui asal usulnya dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi, agar kelestarian Pancasila dapat terus dijaga, dikawal dan diamalkan dalam praktis kehidupan kemasyarakatan,” tandas Olly.

Selain Pancasila, orang nomor satu di Bumi Nyiur Melambai ini mengingatkan mahasiwa UKIT agar memahami dan mengamalkan Empat Pilar Kebangsaan lainnya yaitu NKR, UUD RI 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.

Dia pun mengutip pandangan Presiden Indonesia pertama yakni Soekarno. Empat Pilar Kebangsaan adalah karakteristik khas Bangsa Indonesia. “Dalam pandangan Presiden Soekarno, tidak ada dua bangsa yang cara berjuangnya sama. Tiap-tiap bangsa memiliki karakteristik sendiri dengan cara berjuang sendiri. Karakteristik Indonesia adalah kebesaran, keluasan dan kemajemukan. Perlu konsepsi, kemauan dan kemampuan yang kuat untuk menopang karakteristik tersebut,” terang Olly.

Lebih jauh, ia menjelaskan konstruksi Empat Pilar Kebangsaan. Olly pun menegaskan, penyebutan empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara tidaklah dimaksudkan bahwa ke empat pilar tersebut memiliki kedudukan yang sederajat. Setiap pilar memiliki tingkat, fungsi dan konteks yang berbeda. “Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara kedudukannya berada di atas tiga pilar yang lain. Pilar NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sudah terkandung dalam UUD 1945, tetapi dipandang perlu untuk dieksplisitkan sebagai pilar-pilar tersendiri sebagai upaya preventif mengingat besarnya potensi ancaman dan gangguan terhadap NKRI dan wawasan kebangsaan,” terang Olly.

“Adapun UUD 1945 adalah konstitusi negara sebagai landasan konstitusional bangsa Indonesia yang menjadi hukum dasar bagi setiap peraturan perundang-undangan di bawahnya. Sedangkan NKRI merupakan bentuk negara yang dipilih sebagai komitmen bersama. NKRI adalah pilihan yang tepat untuk mewadahi kemajemukan bangsa,” imbuh Olly.

Untuk diketahui, sebelumnya, Gubernur Olly melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rektorat UKIT Tomohon dan pentahbisan asrama. Penyediaan sarana dan prasarana penunjang ini diharapkan semakin memantapkan langkah kerja UKIT dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, berdaya saing, memiliki karakter tangguh dan unggul.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Ketua BPMS GMIM Pdt Hein Arina, Plt Rektor UKIT Oktovian Berty Sompie dan civitas akademika UKIT.(*)


Komentar

Populer Hari ini



Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting