Tomohon, MS
Pengalihan penagihan pembayaran retribusi dari manual ke digitalisasi transaksi e-retribusi oleh Manajemen PD Pasar Beriman Tomohon, mendapat apresiasi positif dari sejumlah pengamat ekonomi Kota Tomohon. Sistem yang baru digunakan ini, adalah Pembaharuan mekanisme pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi.
"Yah sistem yang diterapkan saat ini jauh lebih baik dari sistem manajemen PD Pasar era  Walikota Tomohon sebelum Carroll. Mengapa, karena semua Pedagang membayar dengan uang tunai, tidak menggunakan Tap Cash  . Berbanding terbalik dengan saat ini, lebih efisien, transparan, simpel dan jauh korupsi karena non tunai," ujar Stevy Tampi SE kepada mediasulut.co Senin(4/12) kemarin.
Lebih lanjut dikatakannya, program ini harus dipertahankan tetapi juga perlu ada komitmen dari para penagih retribusi agar program ini sangat mempuni untuk meningkatkan PAD Kota Tomohon.
"Para Direksi yang mengatur program tersebut sangat baik. Bahkan kalau perlu lebih ditingkatkan lagi dengan meningkatkan semua potensi yang ada," terangnya.
Hal senada juga dikatakan Kress Massie SE, ME salah satu dosen pengajar di salah satu universitas ternama di Sulut itu. Menurutnya, sistem yang ditetapkan ini merujuk pada pengalaman. Artinya dengan begitu hal pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi berjalan.
"Pungli dan pencegahan korupsi itu pasti akan tereleminasi jika semua bentuk penagihan dialihkan ke non tunai. Saat ini memang perlu diarahkan kesana karena banyak pengalaman dan banyak contoh terjadi kalau administrasi menjadi amburadul, baiknya dipertahankan, " ujar Pria asal Kawangkoan itu. (rommykaunang)