Foto: Pertemuan 15 Kades se Kecamatan Ratatotok di Narwastu Hills, Walian Kota Tomohon
Janji Berdayakan Masyarakat Desa,15 Kades di Ratatotok Dukung PT BLJ
Ratahan, MS
Kehadiran PT Bangkit Limpoga Jaya (BLJ) sejak 2003 silam di Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), hingga kini ini belum beroperasi lantaran tersandung proses administrasi yang tak kunjung selesai. Pelak saja, 15 Kepala Desa (Kades) se Kecamatan Ratatotok meminta Pemerintah Pusat maupun Provinsi Sulawesi Utara untuk dapat memuluskan perijinan PT BLJ ini, lantaran kehadiran Perusahaan yang berdiri di atas lahan seluas 41,38 Hektar ini justru memiliki dampak positif bagi seantero masyarakat Ratatotok.
"Yah kita berharap, perusahaan ini sudah bisa berjalan karena walaupun belum beroperasi, perusahaan telah banyak membantu warga di kecamatan Ratatotok. Manfaat yang disepakati bahwa akan ada bantuan kepada 15 Desa di Ratatotok apakah itu di bidang Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan juga bantuan bagi tempat-tempat ibadah," ujar Maikel Suak Kepala Desa Basaan 2 kepada mediasulut.co dalam pertemuan di Narwastu Hills, Kelurahan Walian, Tomohon Selatan, Kota Tomohon Rabu (30/8) 2023 sore.
Lebih lanjut dikatakannya, ke-15 kepala Desa menyatakan dukungan atas beroperasinya PT.BLJ di lokasi perkebunan Limpoga, Desa Ratatotok Selatan, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara karena ada MoU (Memmorandum of Undestanding) nota kesepahaman , antara pihak perusahaan dengan masyarakat se Kecamatan Ratatotok.
"Kami memberikan apresiasi dengan kehadiran PT BLJ ini, sebab kehadiran mereka justru akan meningkatkan perekonomian warga setempat. Dan ini merupakan kesempatan yang baik bagi masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak," tambahnya.
Hal senada juga dikatakan Kepala Desa Morea 1 Regen Pantou bahwa pihak perusahaan memberikan jaminan yang pastinya sangat menguntungkan masyarakat.
"Ada banyak masyarakat di usia produktif yang menanti adanya perekrutan dari pihak perusahaan untuk dipekerjakan. Artinya ada penyerapan tenaga lokal di perusahaan tersebut. Bahkan dari pihak perusahaan memberikan kewenangan kepada Kepala Desa untuk memverifikasi warga masyarakatnya yang akan bekerja di perusahaan tersebut. Belum lagi, MoU yang dimaksud juga adalah ada program bantuan dari perusahaan yang memberikan bantuan Usaha kepada masyarakat kecil menengah," ujar Pantou.
Sementara ketika ditanya tentang dampak bahaya dari Sianida, sejumlah Kepala Desa yang hadir, salah satunya juga Hengky Tendean Kepala Desa Morea menuturkan bahwa dalam penjelasan dari pihak perusahaan terkait dengan dampak kesehatan dari pertambangan tersebut, tidak diragukan karena ada pengolahan khusus.
"Mereka dapat memastikan jika pengelolaan emas, akan menggunakan teknologi ramah lingkungan. Artinya tidak merusak ekosistem lingkungan yang ada, terlebih di masyarakat sekitar tambang. Nah itu juga telah memberikan rasa aman kepada kami masyarakat, dan pastinya kami menerima kehadiran perusahaan tersebut," ujar Tendean.
Disisi lain, walaupun berlum beroperasi, ketika ada kejadian bencana alam berupa banjir di Desa Soyoan, Kepala Desa setempat Stevy Lumintang mengatakan justru masyarakat terdampak bencana sudah merasakan bantuan dari pihak PT BLJ.
" Yah waktu beberapa bulan yang lalu, kami menerima bantuan dari perusahaan untuk masyarakat yang terdampak bencana banjir. Artinya kepedulian yang ditunjukkan oleh perusahaan itu adalah itikad baik yang kita respons. Artinya juga masyarakat senang dengan perlakuan seperti ini," ujar Lumintang.
Sementara itu berdasarkan informasi yang diterima sejumlah awak media, saat ini pihak PT BLJ melakukan pembersihan dan penertiban lokasi tambang dari praktek ilegal. Sekalipun penambang liar juga masyarakat setempat, tetap ada upaya yang dilakukan pihak perusahaan agar penambang liar tidak beraktifitas di wilayah berupa sosialisasi baik dengan penambang liar maupun pihak-pihak yang tidak berkepentingan dan menjelaskan terkait legalitas perusahaan PT. BLJ serta menyampaikan visi/misi perusahaan serta program-program khusus untuk kesejahteraan masyarakat se kecamatan Ratatotok.
Hal tersebut dibenarkan oleh sejumlah Kepala Desa, bahwa kegiatan sosialisasi yang dilakukan dengan melibatkan 15 Kepala Desa se kecamatan Ratatotok sudah dilakukan dan yang menjadi point penyampaian adalah program unggulan untuk kesejahteraan masyarakat.
"Yah apa yang dimaksudkan dengan program unggulan untuk kesejahteraan masyarakat itu sudah disampaikan kepada masyarakat lewat kami para Kepala Desa yang ada, dan masyarakat menerima akan program tersebut," koar para Kades yang hadir saat itu. (Tim MS/*)
Komentar