Diundang PDIP, FK: Politisi Tak Boleh Gentar


Airmadidi, MS

Bursa penjaringan calon Walikota dan Wakil Walikota Bitung ikut menarik perhatian publik. Sejumlah nama masuk radar PDI Perjuangan untuk mendaftar menghadapi pilkada tahun depan.

Wakil Ketua DPD PDIP Sulut Bidang Maritim Fabian Kaloh (FK), ikut diundang mendaftar sebagai bakal calon wakil walikota. FK mendaftarkan diri dalam kapasitas sebagai kader partai. Ia akan bersaing dengan tujuh nama yang diundang ikut penjaringan. Mereka nantinya akan diseleksi untuk mendampingi Maurits Mantiri selaku calon tunggal Walikota.

"Jadi ada delapan nama calon pendamping Pak MM (Maurits Mantiri,red). Tiga diantaranya kader internal PDI Perjuangan, yaitu Pak Hengky (Honandar), Pak Petrus (Tuange) dan saya. Kami bertiga ditugaskan ikut penjaringan," terang Kaloh yang juga anggota DPRD Sulut ini.

FK menegaskan, sebagai kader partai dirinya harus patuh. Ia menganggap penugasan yang diberikan sebagai kepercayaan dari pimpinan.

"Saya pribadi sesungguhnya sangat menikmati tugas sebagai anggota DPRD Sulut. Saya berjuang keras untuk itu hingga akhirnya terpilih. Tapi karena ini adalah penugasan maka sifatnya wajib. Masih untung dipercaya pimpinan jadi harus patuh," tutur mantan Asisten I Setda Bitung ini.

Karena itu kata dia, menghadapi persaingan nanti dirinya harus siap. Apapun konsekuensinya seorang politisi tidak boleh gentar.

"Sangat siap. Apalagi saya punya pengalaman serupa empat tahun lalu. Jadi kalau ditanya soal kesiapan, saya pasti siap," tandasnya.

Meski begitu, FK menyerahkan sepenuhnya penentuan calon kepada mekanisme partai. Ia mengaku tidak akan grasa-grusu untuk dipilih jadi pendamping Mantiri.

"Saya mengalir saja. Kalau ditunjuk siap, kalau tidak ditunjuk juga tidak apa-apa. Lagipula delapan nama yang diundang bagus-bagus semua. Semua punya kapasitas dan kemampuan untuk meraih kemenangan," tutupnya.

Sekedar mengingatkan, empat tahun silam FK maju sebagai calon Wakil Walikota berpasangan dengan Hengky Honandar. Kala itu keduanya jadi kompetitor hebat pasangan Max Lomban-Maurits Mantiri.

FK yang saat itu mendekati puncak karir di birokrat, harus pasrah melepas peluang tersebut. Hasilnya, ia dan Honandar mengalami kekalahan. Karirnya pun sempat redup sebelum meraih sukses di pemilu April lalu.(risky)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting