Manado Kota Terkotor, Istri Kapolri: Jangan Bangga Loh!


Manado, MS

Kritik membangun dilayangkan Ketua Umum Wanita Selam Indonesia (WASI), Tri Suswati untuk Kota Manado. Istri Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Tito Karnavian itu, menyinggung daerah ini yang masuk dalam deretan kota terkotor. Penghuni Negeri Wenang pun didesak supaya berbenah. 

 

Ungkapannya ini terlontar tatkala menghadiri Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2019 di kompleks Pohon Kasih kawasan Megamas. Peringatannya digelar dalam bentuk kegiatan kerja bakti massal yang dipimpin Gubernur  Sulut, Olly Dondokambey, Sabtu (24/2). Ketika itu, Tri mengeluarkan nada keprihatinan untuk ibukota Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ini.

 

"Catat ya! Manado Kota terkotor kedua di Indonesia. Jadi jangan bangga loh! Latar bekakang kita membuat acara ini bahwa Manado menurut Kementerian Lingkungan Hidup, adalah termasuk kota terkotor di Indonesia," katanya kepada awak media usai acara yang dilanjutkan bersih-bersih di kompleks tersebut.

 

"Saya sangat prihatin karena sangat tahu bahwa Manado sangat indah dengan destinasi wisata selam yang terkenal di dunia. Dengan terancam kerusakan oleh sampah-sampah plastik yang ada. Kita bisa lihat dengan mata kepala, sampah-sampah plastik bertebaran di laut. Kita harusnya menjaga bersama kekayaan alam ini," semprotnya.

 

Karena itu dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat agar bersama-sama menjaga semua ini dengan melakukan kegiatan buang sampah pada tempatnya. Kemudian mengurangi penggunaan plastik dan tidak menggunakan plastik sekali pakai. "Semua harus tahu ini. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini semua menyadari, tanggung jawab sampah adalah tanggung jawab kita semua," harapnya.

 

Kerja bakti massal yang melibatkan ribuan orang termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Harian Lepas (THL) Pemerintah Provinsi Sulut, anggota TNI dan Polri ini, dilakukan dengan membersihkan sampah-sampah berserakan di lima titik sasaran muara sungai dan pantai.

 

Kelima area tersebut yaitu muara sungai Malalayang, muara sungai Bahu, muara sungai Sario, muara sungai Jengki serta Pulau Bunaken. Selain itu, pantai di sekitar muara sungai tersebut ikut dibersihkan dari sampah.

 

Dari pantauan awak media, Gubernur Olly, Tri, Tito dan seluruh peserta bergerak aktif mengangkat sampah organik dan anorganik yang berserakan. Lalu mengumpulkannya di dalam keranjang sampah sebelum diangkut armada pengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo.

 

Setelah itu, Olly bersama rombongan menggunakan perahu bertolak dari dermaga Kawasan Megamas menuju muara Sungai Jengki untuk membersihkan sampah yang mengapung di sungai.

 

Sebelumnya, pada pembukaan HPSN 2019 di Kawasan Megamas, Olly mengatakan bahwa HPSN merupakan agenda penting untuk menyosialisasikan pengelolaan sampah yang berprinsip 3R yakni Reduce, Reuse dan Recycle.

 

"Mengurangi, menggunakan kembali dan daur ulang sampah harus diajarkan sejak dini sehingga kita tidak tertinggal dengan negara-negara maju yang telah lama menerapkan prinsip 3R dalam mengelola sampah. Termasuk menggunakan botol minum (tumbler) untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai," kata Olly.

 

Lanjut Olly, Undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah telah berusia lebih dari sepuluh tahun, tetapi persoalan sampah masih menjadi masalah serius bukan hanya di daerah tetapi bahkan secara nasional. Pengelolaan sampah yang belum sesuai dengan metode dan teknik berwawasan lingkungan telah menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan.

 

"Oleh sebab itu, Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang kebijakan dan strategi nasional pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga (Jakstranas), sebagai dasar pedoman pengelolaan sampah secara terintegrasi dari hulu ke hilir dengan target pengurangan sampah sebesar 30 persen dan penanganan sebesar 70 persen di tahun 2025," ungkap Olly.

 

Lebih jauh, Olly menerangkan upaya Pemprov Sulut membangun TPA Regional seluas 50 hektar di Ilo Ilo Wori, Minahasa Utara untuk mengolah sampah secara optimal. "Semoga penanganan sampah terpadu dapat diwujudkan. Mari kita berkomitmen untuk selalu membersihkan sampah," ujar Olly. (sonny dinar)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting