Pesta adat Tulude menggema di jazirah utara Selebes. Warga Nusa Utara di berbagai daerah di Sulawesi Utara (Sulut) ramai menggelar warisan budaya sarat makna ini. Ungkapan syukur kepada Sang Khalik didendangkan.

Di penghujung Januari, tradisi rutin yang digelar setiap tahun ini kembali digelar warga keturunan Sangihe, Sitaro dan Talaud. Di Kabupaten Sitaro, upacara pergelaran adat Tulude dilaksanakan di Lapangan Batahi Ondong, Kecamatan Siau Barat, Kamis (31/1) malam.

Bupati Kabupaten Kepulauan Sitaro, Evangelian Sasingen SE dan Wakil Bupati Drs John Palandung MSi, turut hadir. Terkait pelaksanaan upacara Tulude ini, Sasingen mengajak warga untuk menaikan puji syukur dan sembah ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena Dia telah menuntun perjalanan pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sitaro, hingga mampu melewati tantangan, rintangan dan perjuangan di sepanjang tahun 2018 lalu. Ia pun memohon penyertaan Tuhan di tahun 2019.

"Dengan semangat yang semakin bergelora mari kita bersama-sama membangun daerah Sitaro yang lebih baik ke depan. Inti upacara adat Tulude ini adalah merupakan sebuah ungkapan syukur kepada Tuhan atas keyakinan seluruh komponen masyarakat setempat. Serta senantiasa menyerahkan sepenuhnya kehidupan kita ke dalam tangan kasih Tuhan," ungkap Bupati Sasingen di sela-sela acara.

"Seperti biasanya acara tulude ini dimeriahkan oleh berbagai pergelaran seni budaya dan kuliner khas daerah Sitaro," kuncinya.

Upacara adat Tulude ini turut dihadiri Kaban Perbatasan Provinsi Sulut Djemi Gagola mewakili Gubernur Olly Dondokambey, tokoh-tokoh adat setempat, Ketua DPRD Sitaro bersama anggota, ASN di jajaran Pemkab Sitaro, para undangan dari luar daerah dan warga setempat.

Perayaan Tulude tak kalah meriah di luar wilayah Nusa Utara. Di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) misalnya. Pusat perayaan dilaksanakan Likupang Raya, Kamis (31/1).

Beberapa desa menggelar secara khusus. Di Pulau Gangga dan di Desa Likupang I digelar Tulude se-Kecematan Likupang. Jumat hari ini, Tulude Kabupaten Minut akan digelar di Desa Winuri Kecamatan Likupang Timur.

Menurut Hukum Tua Desa Winuri Shinta Kasso, persiapan demi persiapkan sebaik mungkin telah dilakukan, karena ini adalah pesta adat yang digelar setiap tahun.

“Semoga tahun ini lebih meriah dari tahun-tahun kemarin," harap Kasso.

Ia menambahkan, seluruh masyarakat saling gotong royong untuk mempersiapkan acara tersebut. Pesta adat ini merupakan acara bersama masyarakat.

“Mereka juga terus mempersiapan dengan saling membantu, mempersiapkan mulai dari bangsal sampai dengan makanan untuk perayaan Tulude nanti," terangnya.(**)