FPSI: Kanker di PSSI Harus Diobati


PERSATUAN Sepak Bola Indonesia (PSSI) disorot. Skandal pengaturan skor yang kini diselidiki Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), jadi pemicu. Ibarat penyakit, PSSI dibungkus kanker stadium 5.

Persoalan ini bukan hal baru. Skandal pengaturan skor dinilai telah mengakar. Itu dimulai dari liga 3, liga 2 bahkan kini terindikasi masuk di liga 1.

Teranyar, sejak 1 bulan terakhir Polri telah melakukan penangkapan kepada 4 orang yang diduga terlibat. Satu diantaranya sudah dijadikan tersangka. Hal ini membuat Tim Satuan Tugas (Satgas) yang dibentuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian, mendapat apresiasi dari masyarakat Indonesia. Asa mewujudkan sepak bola Indonesia bersih dari mafia-mafia bola, kembali meninggi.

Seperti disampaikan Forum Pecinta Sepakbola Indonesia (FPSI) Ibnu. Dalam keterangan persnya, ia mengatakan, inilah bentuk perlindungan yang diberikan oleh para petinggi PSSI bagi para mafia-mafia bola yang mengatur skor pertandingan. Kata dia, dahulu mungkin masyarakat hanya bisa mendengar desas-desus tentang mafia-mafia pengaturan skor. “Sekarang, desas-desus ini sudah bisa terlihat karena baru sebulan saja Satgas Anti Mafia Bola Polri sudah bisa membongkar praktik mafia pengaturan skor dan menangkap 4 orang dan satu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka,” terangnya.

“Ini adalah bukti bahwa di dalam tubuh PSSI sudah terjangkit penyakit kanker dan sangat sulit untuk disembuhkan karena hampir semua bagian tubuh sudah terinfeksi. Di sini seharusnya Ketua Umum hadir menerangkan kepada masyarakat apa yang sesungguhnya terjadi, bahkan kalau perlu mengundurkan diri sebagai Ketua Umum dan diikuti oleh Sekjen serta Bendahara Umum,” sambung Ibnu.

Dalam Kongres tahunan yang direncanakan digelar bulan ini di Bali, ia berharap kepada klub-klub sepak bola hingga pengurus provinsi, agar berani menyuarakan dan bergerak menuju revolusi total PSSI. Sebab, inilah obat kanker yang ampuh agar kedepannya PSSI lebih apik dan professional mengurus sepak bola Indonesia. “Kepada kepolisian, sikat terus mafia-mafia bola yang berlindung di PSSI jangan takut karena masyarakat Indonesia selalu bersama polisi,” tutup Ibnu didampingi Sekretaris Hendri Wilman Gultom dan Bendahara Lely Deisy Nender.(yaziin solichin)


Komentar

Populer Hari ini



Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting