Suhu politik di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) terus memanas jelang pelaksanaan hajatan pesta demokrasi Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) April 2019 mendatang. Teranyar, manuver para elit berebut simpati masyarakat kian kencang dimainkan. Di sisi lain, efek pertarungan politik ini dikhawatirkan menjalar hingga ke lapisan masyarakat dan berpotensi menimbulkan perpecahan.

Menyikapi kondisi ini, Bupati Bolmut, Depri Pontoh mengimbau seluruh elemen, baik masyarakat, pelaku politik maupun kubu-kubu yang bertarung agar menerapkan politik santun serta menghindari isu-isu pemecah rasa persatuan.

“Hindari isu-isu saling menjatuhkan dan tidak bertanggungjawab. Karena pada akhirnya hal itu akan menimbulkan kerawanan politik dan keamanan serta mengganggu ketertiban masyarakat,” ujar Depri dalam berbagai kesempatan.

Dia berharap, tim-tim pemenangan serta para pendukung mengedepankan rasa persaudaraan meski harus berbeda pendapat dan pilihan. Sebab bagi Bupati, perbedaan pandangan politik adalah gambaran dari demokrasi yang bertujuan untuk merangkum aspirasi serta pilihan hati masyarakat.

“Mari kita sukseskan pesta demokrasi ini namun dengan tetap jaga tatanan masyarakat yang dikenal dengan adat dan sopan santunnya yang tinggi, sehingga apapun hasilnya ke depan tidak akan memicu kesenjangan sosial di tengah masyarakat,” tukas Depri lagi.

Hal sama juga disampaikan oleh Ketua Dewan Kabupaten (Dekab) Bolmut Saiful Ambarak. Dia menegasakan semua pihak agar mengutamakan penyampaian visi misi yang jelas dan cerdas serta mempertontonkan keunggulan masing-masing. "Jangan saling menyikut kanan atau kiri yang dapat menyebabkan perselisihan antar pendukung," pesan Ambarak.

Sebab dirinya yakin, para pasangan calon yang didukung tidak pernah menginginkan hal itu terjadi. “Demikian juga kepada para ASN (Apratur Sipil Negara, red) saya harap tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis dan tetap bekerja dengan penuh disiplin, profesinal serta tentunya menjunjung tinggi loyalitas,” pungkasnya. (nanang kasim)