GSVL DAN SVR PASANG KUDA-KUDA


Manado, MS

 

Konstelasi politik Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Sulawesi Utara (Sulut), kian menghangat. Itu menyusul semakin dekatnya momen penetapan calon dari partai pengusung. Baik partai  tunggal maupun gabungan partai.

Utamanya dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Golkar.  Kedua partai itu disebut-sebut akan menjadi rival utama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Pilgub Sulut.

Tak heran sederet elit politik Nyiur Melambai berlomba-lomba untuk merebut tiket calon gubernur (cagub) dari kedua partai besar tersebut. Teristimewa di Partai Nasdem.

Mengingat partai besutan Surya Paloh itu bisa mengusung pasangan calon (paslon) sendiri di pilgub, karena memiliki 9 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut.

Para kandidat yang telah mendaftar sebagai bakal calon gubernur (bacagub) di NasDem dikabarkan makin getol melakukan sosialisasi demi meraih simpatik warga. Maklum, NasDem tengah melakukan survei yang akan menjadi salah satu parameter untuk mengukur kepopuleran kandidat.

Godbless Sofcar Vicky Lumentut (GSVL), termasuk diantaranya. Walikota Manado dua periode itu, disebut-sebut menjadi salah satu kandidat kuat yang bakal mendapat restu dari partai ber-ikon restorasi tersebut.

Politisi NasDem itu jadi pesaing berat dari Elly Engelbert Lasut (E2L) dan Vonnie Anneke Panambunan (VAP) dan Stefanus Vreeke Runtu (SVR) untuk memperebutkan tiket Cagub dari NasDem.

GSVL sendiri enggan sesumbar menyikapi dinamika politik tersebut. “Doakan saja yah,” singkat Ketua  DPC NasDem Manado itu, kepada wartawan di salah satu rumah kopi di Manado, Senin (10/2) kemarin.

Pun begitu, GSVL mengaku siap bertarung di pilgub bila diusung oleh NasDem. Tapi sebagai kader partai, GSVL menegaskan akan selalu mengikuti mekanisme dan aturan partai. “Karena sampai sekarang belum ada penetapan calon dari partai (NasDem, red). Jadi bersabar dulu. Kita baru ikuti proses pendaftaran calon,” bebernya.

"Selanjutnya di internal partai, kita kan di survei. Mudah-mudahan akhir bulan ini sudah diumumkan hasilnya oleh DPP.  Karena DPP menggunakan survei itu sebagai salah satu parameter dalam menentukan calon,” sambung eks Ketua Partai Demokrat Sulut itu.

Keputusan penetapan calon disebut merupakan kewenangan penuh dari DPP, utamanya Ketua Umum Surya Paloh. “Apapun keputusan partai akan saya dukung penuh,” lugasnya.

Tak hanya itu, GSVL memastikan tidak akan berpaling ke lain hati, bila tak diakomodir sebagai cagub oleh Nasdem. "Kita tidak akan kemana-mana. Kita akan mendukung semua keputusan partai. Kalaupun tidak di akomodir oleh partai. Saya tetap bekerja untuk kepentingan partai," pungkas Ketua Pria Kaum Bapa (PKB) Sinode GMIM itu.

SVR (JUGA) SIAP TARUNG

Asa serupa diusung Stefanus Vreeke Runtu (SVR). Mantan Bupati Minahasa dua periode itu juga siap turun arena di pesta demokrasi Pilgub Sulut.

Politisi gaek itu telah mendaftar sebagai bacagub. Tak hanya di partai Golkar yang membesarkan dan dibesarkan oleh SVR. Tapi eks Ketua Golkar Sulut itu juga mendaftar sebagai cagub di Partai NasDem.

Bahkan beredar desus-desus SVR masuk salah satu kandidat yang akan diusung oleh Partai besutan Surya Paloh tersebut. Mantan Wakil Ketua DPRD Sulut itu juga masuk bacagub yang disurvei NasDem.

Pun begitu, SVR enggan jemawa. Dedengkot Beringin Sulut itu mengaku akan mengikuti alur serta dinamika politik yang terjadi jelang Pilgub Sulut.

"Di politik semua (figur, red) boleh disebut-sebut. Tapi politik itu tidak statis, harus dinamis. Karena partai ini kan banyak orang punya. Tapi hanya yang dianggap mampu saja yang akan diberikan kesempatan," tanggap SVR ketika disinggung soal namanya yang juga ramai disebut sebagai salah satu yang kans dilirik Nasdem.

Keputusan SVR mendaftar di NasDem karena Golkar tak bisa mengusung paslon sendiri atau harus koalisi. Baginya komunikasi politik dengan semua partai itu penting. Dan itu diakui telah dilakukannya.

“Semua (partai, red) kan bagus. Ini kan semua teman. Jadi berpolitik itu jangan cuma berorientasi di satu partai. Namanya mau bertanding ini harus memerlukan banyak dukungan, banyak teman, dan banyak lobi. Bukan cuma stel jago sendiri," umbar SVR.

Apalagi lanjut SVR, hanya 2 partai di Sulut yang bisa dan sudah pasti akan mengusung paslon sendiri. Yakni PDIP dan Partai NasDem. "Kan yang mempunyai kemampuan untuk memberikan kesempatan bagi para calon baru dua partai, yakni Nasdem dan PDIP," sambungnya lagi.

Sedangkan untuk peluangnya di Partai Golkar, diserahkan sepenuhnya kepada DPP. Karena DPP Golkar yang memiliki kewenangan untuk menetapkan paslon yang akan diusung dalam Pilgub Sulut. “Apapun yang diputuskan DPP (Golkar, red), tentu saya terima. Itu sudah merupakan keputusan partai yang tentu telah melalui berbagai pertimbangan,” tegasnya.

"Kalau DPP sudah putuskan, berarti mereka yakin akan menang. Kalau tidak diyakini untuk apa mereka memutuskan," kuncinya.

Diketahui, SVR mendapat rival berat dalam memperebutkan tiket cagub di Partai Golkar. Mengingat ada dua elit Golkar Sulut  yang juga telah mendaftar dan siap maju di Pilgub.

Pertama, Ketua DPD I Golkar Sulut, Christiany Eugenia Paruntu (CEP). Bupati Minsel dua periode itu disebut-sebut sebagai kandidat yang paling berpeluang besar mendapat tiket cabup dari partai besutan Airlangga Hartarto.

Itu menyusul popularitas CEP yang semakin meningkat serta kapasitasnya sebagai orang nomor satu Golkar di bumi Nyiur Melambai.

Kemudian Jimmy Feidie Eman (JFE). Walikota Tomohon dua periode itu juga dikabarkan dilirik DPP sebagai salah kandidat Cagub. (sonny dinar/arfin tompodung)

 

 


Komentar

Populer Hari ini




Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting