GSVL CS TEBAR ANCAMAN

Nasdem Koleksi Figur Petarung


Manado, MS

Aura teror dipancar Partai Nasional Demokrat (Demokrat) untuk pemilihan gubernur (pilgub) 2020 di Sulawesi Utara (Sulut). Pasca ditutupnya penjaringan bakal calon (balon), deretan figur berkarakter petarung berhasil dikoleksi. Sosok Godbless Sofcar Vicky Lumentut (GSVL) Cs kans jadi momok menakutkan.

Ancaman itu bukan tanpa dasar. Para figur yang mendaftar ke Sekretariat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Sulut, punya skill yang tak diragukan lagi dalam merebut kursi top eksekutif. Mereka terdiri dari kepala daerah, mantan kepala daerah bahkan sampai yang pernah memegang jabatan strategis di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut. Umumnya para kepala daerah dan eks kepala daerah ini telah lebih dari satu kali meraih kemenangan sebagai bupati walikota. 

Di internal Nasdem, ada Walikota Manado Vicky Lumentut  dan Bupati Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Vonnie Anneke Panambunan (VAP). Keduanya merupakan kepala daerah dua periode yang masih menjabat. Ditambah dengan Elly Engelbert Lasut (E2L) yang meski belum secara resmi sebagai kader namun telah disebut-sebut menjadi bagian Nasdem pasca diusung dalam pencalonan di Kabupaten Talaud. Elly sendiri kembali terpilih sebagai Bupati Talaud walau tak kunjung dilantik hingga saat ini.

Selain itu, dari figur eksternal yang mendaftar, ada Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Christiany Eugenia Paruntu (CEP), Bupati Bolaang Mongondow Timur Sehan Landjar, Jimmy Eman dan Stefanus Vreeke Runtu (SVR). Mereka telah dua kali menahkodai pemerintahan di kabupaten kota. Ada lagi  mantan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulut, Siswa Rahmat Mokodongan (SRM) yang mendaftar sebagai bakal calon wakil gubernur.

Jiwa ‘gladiator’ itu diperkuat dengan optimisme mereka dalam pentas pilgub nanti, bila kemudian dipercayakan Partai Nasdem. Di antaranya sikap ‘pasang badan’ GSVL untuk partai besutan Surya Paloh ini. Menurutnya, diusung atau tidak oleh Nasdem, dirinya tetap bertekad akan ada di barisan untuk memenangkan. “Semua yang mendaftar punya optimisme, tapi saya sampaikan, saya bersedia ditugaskan tapi juga saya bersedia menerima kalau ada keputusan lain dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat),” tegasnya saat mendaftar di Sekretariat DPW Nasdem, Selasa (10/12), di jalan Kairagi, Kota Manado yang disusul dengan pendaftaran eks bupati dua periode di Kabupaten Minahasa SVR, Walikota Tomohon dua periode Jimmy Eman dan Prof Dolfie Mokoagow.

E2L pula penuh keyakinan. Berlaga di pertarungan Pilgub, dirinya yakin seratus persen bisa membawa kemenangan apabila kemudian diusung Nasdem. "Kalau pemikiran untuk menang, saya yakin menang sebagai gubernur Sulut. Tentu ada langkah yang akan saya lakukan, termasuk meyakinkan partai, masyarakat dan upaya yang kuat dan doa kepada Tuhan," ujar Elly, saat pendaftarannya, belum lama.

Dirinya menegaskan, baik dilantik atau tidak, langkahnya untuk maju pilgub tetap akan dilakukan. Apalagi jika Nasdem membuka pintu untuk mengusungnya sebagai calon gubernur. "Keinginan agar bisa dilantik (Bupati Talaud, red) begitu kuat tapi sampai saat ini pak gubernur (Olly Dondokambey, red) belum berkenan. Saya tetap bersabar menunggu pelantikan itu, jika toh dilantik saya akan tetap maju. Dilantik atau tidak, saya tetap akan maju. Apalagi bila Nasdem mencalonkan," tegasnya.

VAP sendiri saat mendaftar sangat optimis bisa diusung. Alasannya karena merupakan kader Nasdem. Selain itu, ia pula sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Nasdem Minut. "Saya tidak akan mendaftar di partai lain karena Nasdem tidak perlu koalisi," ungkapnya.

Ketika nanti terpilih ia menginginkan agar apa yang dilakukannya di Minut dapat diterapkan di Sulut. Seperti masalah kemiskinan yang turun 17 persen. "Termasuk pertanian, harga kopra dan cengkih saya ingin supaya bisa naik agar petani bisa sejahtera," tutupnya.

 

NASDEM PERSIAPKAN SURVEI

Penggodokan figur akan ditempuh Partai Nasdem. Palu DPP jadi penentu. Putusan itu salah satunya bakal mengacu dari hasil survei seluruh balon gubernur dan wakil gubernur yang mendaftar.  

Mekanisme pencalonan di tubuh Partai Nasdem dibeber Sekretaris Tim Penjaringan balon gubernur Pilkada 2020, Edwin Assa. Ia mengungkapkan, di Partai Nasdem mengikuti peraturan organisasi (PO). Mulai dari menerima berkas pendaftar dan mewawancarai atau interview, sesuai dengan yang sudah ditetapkan. “Kemudian berkas ini kita akan sampaikan ke DPP untuk ditelaah. Dan yang pasti, satu hal yang paling penting di sistem Nasdem setelah ini, akan ada survei. Dari  lembaga survei independen, untuk melihat secara jelas pemetaan siapa-siapa figur yang  kuat di Sulut,” ucap Assa.

Itu hanyalah salah satu syarat dari DPP. Nantinya ada beberapa pertimbangan yang akan dilakukan DPP.  Ini dalam rangka menetapkan koalisi maupun siapa yang diusung nanti. “Jadi semuanya kita serahkan  dan akan dipaparkan nanti di DPP mengenai kelebihan dan kekurangan masing-masing kandidat. Tapi keputusannya ada di DPP, melalui beberapa pertimbangan salah satunya survei yang akan nanti dilakukan oleh lembaga survei independen,” jelasnya.

Ia menyampaikan, Nasdem memang bukan sistem undangan tapi surat pemberitahuan kepada seluruh warga Indonesia. Terutama yang ada di Sulut bahwa pendaftaran sudah dibuka. “Karena syarat menjadi pemimpin dia harus WNI (warga negara Indonesia), dan dia punya kemampuan dalam hal memimpin. Jadi kita membuka luas kepada masyarakat,” tuturnya.

Partai Nasdem membuka kesempatan kepada semua masyarakat yang mempunyai kemampuan. “Tergantung dari kesenangan masyarakat. Itu akan tercermin pada survei. Tentunya sebagai kader mempunyai nilai lebih tapi kita hanya mengikuti arahan dari ketua umum (Surya Paloh) dan sesuai PO yang kita punya adalah kita membuka semua yang ada di Sulut untuk mendaftar,” tutupnya.

Senada diungkap Sekretaris DPW Partai Nasdem Sulut, Victor Mailangkay. Ia mengungkapkan, partai Nasdem tetap harus mengikuti prosedur yang ada. Setiap balon peserta perlu harus ada survei terlebih dahulu. “Sebelum di bawah ke DPP, mereka yang mendaftar disurvei dulu," ungkap Wakil Ketua DPRD Sulut tersebut, baru-baru ini.

Mereka yang sudah memenuhi persyaratan ketika mendaftar, nama-namanya akan diteruskan ke DPP. Nantinya di sana akan dipanggil untuk juga diwawancarai dan diminta menandatangani pakta integritas. "Kita menerima berkas yang memenuhi syarat, kalau tidak memenuhi syarat tidak akan diterima," kuncinya.

 

BANYAK CALON AKAN HINDARKAN POLARISASI BESAR ///ANKJDL

Ramainya bursa balon gubernur di pendaftaran Partai Nasdem dinilai punya nilai positif. Fenomena ini kans berdampak pada banyaknya pasangan calon. Bila hal itu terjadi maka tidak akan muncul dua polarisasi besar yang saling bermusuhan.

Pakar politik dan pemerintahan Sulut, Ferry Daud Liando menegaskan hal tersebut. Menurutnya, ada efek positif jika calon yang berkompetisi itu semakin banyak. Semakin banyak calon maka masyarakat akan memiliki banyak alternatif pilihan. “Semakin banyak calon maka potensi terbentuknya polarisasi besar akan terhindar. Tidak akan muncul dua polarisasi besar yang kemudian saling bermusuhan dan saling mematahkan,” ujar akademisi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado ini.

Meski demikian, nama-nama yang muncul saat ini belum tentu kemudian akan ditetapkan sebagai calon. “Misalnya Pak Elly dan ibu Vonny yang kemungkinan besar akan terganjal di parpol (partai politik) dimana mereka mendaftar yakni Nasdem. Selama ini Nasdem merupakan salah satu parpol yang giat  memerangi korupsi. Salah satu bentuk peperangan itu adalah melarang mantan narapidana korupsi untuk mendaftar menjadi caleg (calon legislatif) di Nasdem pada pemilu 2019,” jelas Liando.

Kemungkinan syarat itu masih akan diberlakukan Nasdem pada pencaloan Pilkada 2020. Jika Nasdem konsisten memerangi korupsi maka kemugkinan akan menghambat E2L dan VAP jika hendak berkompetisi mendapatkan tiket di Nasdem. Sehingga kemungkinan yang akan berpeluang untuk mendapatkan tiket Nasdem adalah Pak Vicky,” urainya.

GSVL dinilainya merupakan tokoh populer karena selain sebagai walikota dua periode, ia kini memegang salah satu organisasi besar keagamaan yakni ketua pria kaum bapa Sinode GMIM. Populasinya sangat besar di Minahasa, Bitung, Minut, Tomohon, Mitra dan Minsel termasuk Manado. “Tentu ini menjadi peluang sekaligus menjadi ancaman bagi bakal lawan-lawannya kelak. Jika akhirnya Pak Vicky nantinya akan ditetapkan sebagai calon maka tantangan Pak Vicky adalah mencari pasangannya,” pungkasnya.

 “Jika Olly Dondokambey tetap dengan Steven Kandouw dan Tetty Paruntu sepertinya makin mantap akan menggandeng Sehan Landjar maka peluang Pak Vicky adalah kalau bukan kader dari Nusa utara, bisa saja menggandeng tokoh Katolik. Dua unsur ini yang bisa menopang popularitas pak Vicky jika benar-benar mematahkan kekuatan Pak OD-SK atau ibu Tetty-Sehan,” kuncinya.

Diketahui, dalam Peraturan KPU (PKPU) bernomor 18 Tahun 2019 tersebut, KPU memasukkan aturan baru yang pada intinya meminta partai politik mengutamakan calon yang bukan mantan terpidana korupsi di Pilkada 2020. Aturan yang dimaksud, dimuat dalam dua ayat, yaitu Pasal 3A ayat (3) dan ayat (4). (arfin tompodung)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting