Deprov Desak Rehabilitasi Lingkungan Pulau Bangka


Dampak eksploitasi di Pulau Bangka, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) disorot. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut) mengkritisi kerusakan alam pasca aktivitas PT Mikgro Metal Perdana (MMP). Desakan untuk adanya pemulihan lingkungan hidup di wilayah eks pertambangan bijih besi ini mengencang.

 

Kicauan kritis DPRD Sulut itu, nyaring terdengar saat rapat antara Komisi III DPRD Sulut dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Manusia (SDM) Provinsi Sulut. Anggota Komisi III DPRD Sulut, Netty Pantouw menyampaikan, selesainya PT MMP beroperasi di Pulau Bangka maka pemerintah mempunyai kewajiban untuk mengembalikan kondisinya semula. Anggota dewan provinsi (Deprov) daerah pemilihan Minahasa Utara (Minut) dan Bitung ini meminta adanya rehabilitasi lingkungan.

 

"Waktu pertambangan diberhentikan kami tidak ingin masuk lagi di situ. Yang saya minta di sini yaitu rehabilitasi lingkungan. Untuk kondisi sekarang ini direhabilitasi dulu alamnya, entah akan seperti apa sebentar tapi alamnya di rehab dulu. Karena itu (akibat aktivitas PT MMP, red) akan berdampak lingkungan, itu akan sampai keluar ke wilayah penduduk. Ditanami pohon atau seperti apa untuk mengembalikan lingkungan hidup di sana," ujar Netty saat rapat bersama ESDM Provinsi Sulut, Senin (28/10), di ruang rapat komisi III DPRD Sulut.

 

Kepala Dinas ESDM Provinsi Sulut, B A Tinungki menyampaikan, penghentian aktivitas PT MMP merupakan kewenangan menteri dan berlandaskan putusan Mahkamah Agung. "Paling ngotot sebelumnya Desa Ehe. Izin sudah dicabut, yang punya (PT MMP, red) sudah berkasak-kusuk karena sudah berinvestasi cukup besar. Ternyata masyarakat sudah terima dari mister Yang 30 persen. Mereka yang kemudian sudah ngamuk karena dijanji sisanya dibayarkan," tuturnya.

 

Dirinya menjelaskan, pihaknya sudah turun ke sana bahkan disambut demonstrasi. Masyarakat di sana meminta bantuan karena dicabutnya operasi PT MMP. Namun pihaknya akan mengupayakan bantuan-bantuan apa yang akan diberikan ke sana. Bukan hanya masalah lingkungan. "Namun juga pendidikan atau pertanian," kuncinya. (arfin tompodung)


Komentar

Populer Hari ini




Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting