OLLY PILIH BANGUN SULUT, KONSTELASI PILGUB BERUBAH


Manado, MS

 

Konstelasi politik di Sulawesi Utara (Sulut), kembali bergelora. Tak terakomodirnya, Olly Dondokambey dalam kabinet Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo dan Ma’ruf Amin (Jokowi-Amin), jadi pemicu. Nada pro dan kontra bersahut-sahutan.

Itu menyusul nama Olly sempat santer disebut-sebut akan menduduki salah satu posisi menteri strategis di Kabinet Indonesia Maju. Apalagi, politisi PDIP itu pernah memberi sinyal, Steven Kandouw, akan menjadi suksesornya. Namun asa tersebut belum terwujud.

Beredar kabar, Olly lebih memilih melanjutkan pembangunan di Bumi Nyiur Melambai, dibanding menjadi menteri.  Bendahara Umum Partai berlambang Banteng Moncong Putih itu disebut akan kembali maju di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Sulut 2020 mendatang.

Sinyalemen itu diamini Wakil Ketua DPD PDIP Sulut, Lucky Senduk. Menurutnya, banyak program pembangunan di Sulut yang tengah berjalan. Dan Olly disebut bertekad untuk menuntaskannya.

"Pak Olly ingin menyelesaikan dulu pekerjaan di Sulut. Kalau Pak Olly tidak memikirkan Sulut, beliau  sudah menjadi menteri. Tapi karena memikirkan Sulut, jadi beliau memilih tetap sebagai gubernur untuk menuntaskan pekerjaannya. Kan banyak yang sedang dan akan dibangun di Sulut," ungkap Lucky, saat dihubungi, Rabu (23/10) kemarin.

Ia pun tak memungkiri Olly sangat layak untuk menjadi menteri. Bahkan peluangnya pun dinilai sangat besar. “Wakil bendahara umum PDIP Juliari Batubara saja jadi menteri, apalagi beliau (Olly, red) yang bendahara umum. Beliau sudah layak sekali jadi menteri. Hanya saja pak Olly masih ingin membangun Sulut dulu,” ulasnya lagi.

“Sekali lagi, beliau itu masih lebih memilih melanjutkan pembangunan di Sulut, karena tidak ingin mengingkari kepercayaan rakyat Sulut,” sambung Lucky.

Disinggung soal calon PDIP di Pilgub 2020, Senduk menegaskan masih tetap duet Olly dan Steven Kandouw. “Sampai saat ini PDIP masih tetap Pak Olly dan Pak Steven. Sebab ditangan keduanya, sudah banyak kemajuan di Sulut,” lugasnya.

Meski begitu, tetap ada mekanisme dalam tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). PDIP tetap akan mengacu sesuai arahan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) serta petunjuk pelaksanaan (juklak) dan  peraturan partai.

"Tapi kita lihat seperti kepimpinan partai secara internal dari ketua DPC (Dewan Pimpinan Cabang) dan DPD (Dewan Pimpinan Daerah) yang berhasil menang di pileg (pemilihan legislatif) tetap dipertahankan. Kita kan melihat pembangunan di Sulut maju berkat tangan Pak Olly. Apalagi Sulut kini sudah semakin diperhitungkan. Untuk itu kami tetap minta Pak Olly untuk tetap  sebagai gubernur. Ini semua demi kemajuan Sulut," kuncinya.

Ditempat terpisah, politisi PDIP, Fabian Kaloh, ketika dimintai tanggapan enggan untuk berkomentar lebih. "Pak gubernur lebih tahu, kalau kita hanya anak buah. Ini penilaian objektif atau subjektif dari Pak Gubernur sendiri. Biar pun sudah dipanggil (jadi menteri, red) tapi bapak (Olly, red) masih berpikir untuk Sulut, yah bagaimana," imbuh Wakil Ketua DPD PDIP Sulut itu.

TAUFIK: INI STRATEGI KHUSUS PDIP

Olly Dondokambey belum diakomodir sebagai menteri, karena dipersiapkan sebagai calon gubernur (Cagub) di Pilgub Sulut tahun 2020. Itu dinilai merupakan strategi partai besutan Megawati Soekarnoputri untuk menatap Pemilu 2024.

“Saya kira ini strategi khusus dari PDIP. Olly itu masih akan diplot di Pilgub 2020. Tentu ada pertimbangan khusus dari DPP soal itu. Karena yang ditatap PDIP, pemilu 2024 mendatang. Jadi basis harus lebih diperkuat,” tanggap Taufik Tumbelaka, salah satu pemerhati politik dan pemerintahan Sulut kepada harian ini, Rabu (23/10) kemarin.

“Kan terlihat, Wakil Bendum PDIP saja jadi menteri. Itu pasti ada hitung-hitungan dari DPP, yang didalamnya ada Olly,” sambung Direktur Eksekutif Tumbelaka Academic Centre (TAC) tersebut.

Konstelasi terbaru itu pun dinilai akan mempengaruhi peta perpolitikan jelang pilgub Sulut. “Tanpa mengurangi peluang lawan, peta politik kembali berubah ketika Olly akan maju lagi. Sudah tidak bisa spekulatif. Rival politik harus lebih cermat lagi,” ulas jebolan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu.

Apalagi, ketika Partai Nasdem yang disebut-sebut sebagai calon rival PDIP di Pilgub Sulut, sudah mulai ditinggal sejumlah kader potensialnya, seperti Yasti Mokoagow dan Tatong Bara. “Politik itu dinamis. Selalu ada daya kejut,” tukasnya.

“Strategi politik memang penting. Dan kelihatannya PDIP pinter dalam memainkannya. Kita tunggu saja bagimana manuver-manuver dari rival politik PDIP nanti. Mereka juga pasti punya strategi untuk menghadapi Pilgub Sulut,” tandas putra Gubernur pertama Sulut itu.

OLLY TANGGAPI DINGIN

Meski tidak masuk dalam Kabinet Indonesia Maju, tak membuat Olly Dondokambey, kecil hati. Orang nomor satu di Bumi Nyiur Melambai itu, tetap mendukung penuh kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin.

Politisi PDIP itu malah meminta masyarakat Sulut untuk tak resah dan kecewa.  Sebab  prioritas pembangunan bagi Sulut akan tetap berjalan. “Kan pembangunan tetap jalan,” ungkap Olly di sela-sela acara groundbreaking Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratumbuysang, Rabu (23/10) kemarin.

Tak hanya itu, Olly pun sempat memberi angin segar bagi masyarakat Sulut. Itu menyusul menteri yang dipilih presiden Jokowi, mayoritas adalah sahabatnya. “Dari 34 menteri yang diumumkan, 24 diantaranya adalah teman gubernur (Olly, red). Jadi saya yakin sangat bermanfaat bagi daerah kita," lugas Olly sambil tersenyum.

Ia pun menampik isu liar yang menyebut dirinya menolak untuk menjadi menteri. “Itu tidak benar. Tidak ada cerita menolak (Menteri, red). Saya kader partai. Kalau diminta, pasti siap,” tegasnya.

“Berarti partai belum menugaskan. Mungkin partai melihat Gubernur mesti ada di Sulut, sampai akhir masa jabatan," sambung Bendahara Umum (Bendum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP itu.

Olly pun memberi ucapan dan harapan untuk kabinet baru yang akan membantu pemerintahan Jokowi-Amin. "Pertama, tentunya saya ucapkan selamat bagi mereka yang dipilih oleh bapak Presiden untuk jadi Menteri. Dengan harapan akan bisa bekerja lebih baik lagi dari sebelumnya demi kebaikan serta kemajuan bangsa dan negara," ucap Olly.

Tak hanya itu, Olly juga berharap Kabinet Indonesia Maju akan lebih fokus dan turun ke bawah melihat permasalahan-permasalahan yang ada. Lebih khusus tentunya di wilayah timur. “Karena wilayah timur ini masih sangat tertinggal dari wilayah-wilayah lain di Indonesia. Supaya tercipta pembangunan yang merata disegala bidang," tandasnya.(sonny dinar/arfin tompodung)


Komentar

Populer Hari ini





Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting