Presiden RI ke-3 dan Bapak Teknologi Indonesia Tutup Usia


AWAN dukacita menyelimuti masyarakat tanah air. Sosok negarawan yang menjadi Presiden Republik Indonesia (RI) ke-3, BJ Habibie, tutup usia. Bapak Teknologi Indonesia itu meninggal di RSPAD Gatot Soebroto dalam usia 83 tahun. Kabar berpulangnya Habibie menjadi trending topic dunia.

Informasi soal meninggalnya BJ Habibie disampaikan oleh Kepala RSPAD Dr Terawan, Rabu (11/9). "Benar, pukul 18.05 WIB," ujarnya.

Ibu Pertiwi pun menangis. Ungkapan dukacita mengalir dari seluruh penjuru negeri. Indonesia kehilangan sosok teknokrat kelas dunia yang sukses mewarnai angkasa Nusantara dengan pesawat buatannya. Adalah pesawat N-250 Gatotkaca yang melakukan penerbangan perdana pada 10 Agustus 1995. Kini yang tersisa adalah rancangan pesawat jenis turbo prop R80 yang kini dikembangkan oleh PT Regio Aviasi Industri (RAI) bersama PT Dirgantara Indonesia (PT DI).

Putra bungsunya, Thareq Kemal mengatakan, Habibie memang memiliki masalah jantung sejak usia muda. Hal ini mengakibatkan kesehatan jantungnya melemah. "Bapak saya memang dari dulu, semenjak muda, memang punya masalah dengan jantung, otomatis menua ini jantungnya sangat melemah," ujarnya.

Rasa duka atas berpulangnya sosok penginspirasi anak bangsa ini juga disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Innalillahi wainnaillaihi rajiun. Perkenankan saya atas nama seluruh rakyat Indonesia dan pemerintah menyampaikan duka yang mendalam, menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas berpulangnya ke Rahmatullah Bapak Profesor BJ Habibie, tadi jam delapan belas lebih lima di RSPAD Gatot Soebroto," kata Jokowi kepada wartawan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (11/9).

Jokowi memuji sosok Habibie sebagai ilmuwan kelas dunia dan bapak teknologi Indonesia."Bapak Habibie dikenal sebagai seorang ilmuwan kelas dunia, bapak teknologi Indonesia, Presiden Republik Indonesia ketiga," kata Jokowi.

Dia mengatakan Habibie sebagai sosok yang menjadi teladan. Jokowi menyampaikan rasa dukacita atas nama rakyat Indonesia. "Saya atas nama seluruh rakyat Indonesia dan pemerintah menyampaikan duka yang mendalam, menyampaikan belasungkawa mendalam atas berpulangnya ke Rahmatullah Bapak Prof BJ Habibie," ujarnya.

Hal senada dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo)  Rudiantara. Ia menyampaikan rasa bela sungkawa atas meninggalnya Presiden ke-3 RI BJ Habibie. Rudiantara menyebut Indonesia kini kehilangan sosok Bapak Teknologi kelas dunia.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menambahkan, pemerintah menetapkan hari berkabung nasional atas meninggalnya Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie. Masyarakat diimbau mengibarkan bendera setengah tiang. "Kami juga mengajak masyarakat untuk mengibarkan bendera setengah siang nanti sampai tanggal 14 September 2019," kata Pratikno.

Selain masyarakat, kantor dan lembaga negara diminta mengibarkan bendera setengah siang. Baik di dalam maupun luar negeri. "Kita akan menetapkan berkabung nasional selama tiga hari, jadi nanti sampai 14 September, kami imbau masyarakat dan kantor lembaga negara, lembaga pemerintah dalam dan luar negeri mengibarkan bendera setengah tiang," ujarnya.

Rencananya, BJ Habibie akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata. Presiden ke-3 RI itu akan dimakamkan di makam samping istri tercintanya. "Akan dimakamkan di sebelah almarhum Bu Ainun," kata Mensesneg Pratikno kepada wartawan di Jakarta, Rabu (11/9). BJ Habibie dan Ainun akan menempati slot nomor 120-121 di TMP Kalibata. Besok akan dilaksanakan pula upacara yang dipimpin Presiden RI. "Insyaallah upacara akan dipimpin oleh Bapak Presiden," terang Pratikno.

Untuk diketahui, pada Maret 2018, Habibie sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Munchen, Jerman, diduga karena ada kebocoran pada klep jantung yang pernah dipasang. Dikutip dari Mayo Clinic, kebocoran klep jantung merupakan kondisi ketika klep jantung tidak berfungsi dengan baik, tidak menutup dan tidak kembali seperti semula.

Gangguan ini membuat darah sulit mengalir ke ruangan (bilik jantung) atau pembuluh darah seharusnya. Darah yang seharusnya mengalir ke pembuluh darah bisa berbalik kembali ke dalam jantung. Akibatnya, jumlah darah yang dialirkan ke tubuh akan berkurang.

"Kondisi ini menyebabkan pasien mudah lemah dan lemas, sering merasa lelah, nyeri dada, dan juga mudah ngos-ngosan serta kehabisan napas," tulis Mayo Clinic.

Pada Maret 2016, Habibie juga harus dirawat karena infeksi bakteri yang menyebabkannya mengalami demam. Namun tidak bisa dijelaskan terperinci tentang penyakit tersebut.

Untuk diketahui, Habibie pernah menjabat Vice President/Direktur Teknologi MBB tahun 1974. Habibie orang merupakan satu-satunya di luar kebangsaan Jerman yang mampu menduduki posisi kedua tertinggi itu. Selain itu, Habibie juga berhasil membuat prototipe DO-31, yang merupakan pesawat baling-baling tetap pertama yang mampu tinggal landas dan mendarat secara vertikal, yang dikembangkan HFB bersama industri Donier. Badan Penerbangan dan Luar Angkasa Amerika Serikat (NASA) pun membeli pesawat rancangan Habibie itu.(dtc)


Komentar


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting