Hasrat 3 Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) untuk mengabdi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), kans buyar. Penyebabnya, 3 CASN golongan III yang lolos 2018 lalu itu tidak ikut dalam Pra Pelatihan Dasar (Latsar) untuk persiapan Pra Jabatan (Prajab) 20 Agustus mendatang.

Kepala Badan Kegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Ahmadi Modeong membeber, dari 189 peserta yang dinyatakan lolos CPNS hanya 186 yang hadir dalam pelatihan wajib tersebut.  “Ada tiga yang tidak ikut, alasannya karena dalam kondisi hamil tua. Mereka telah memasukkan surat keterangan dokter dan sesuai prediksi, ketiganya bakal bersalin bertepatan dengan jadwal pelaksanaan Latsar sehingga memiliki resiko besar,” ungkap Ahmadi, Selasa (13/8).

Meski memiliki asalan jelas, tiga CASN tersebut bisa batal diangkat menjadi PNS jika tidak segera mengikuti Latsar. “Setelah lolos seleksi, CASN wajib mengikuti Latsar sebagai syarat diangkat menjadi ASN, paling lambat satu tahun setelah SK CASN terbit. Untuk Bolsel, SK CASN TMT (terhitung mulai tanggal,red) 1 Maret 2019, otomatis mereka harus mengikuti Latsar sebelum Maret tahun 2020. Jika tidak, bisa gagal menjadi ASN permanen,” terangnya.

Namun katanya, tiga CASN tersebut tidak perlu kuatir. Ada solusi bagi CASN yang tidak ikut namun memiliki alasan jelas. “Sesuai aturan, merek harus menunggu daerah lain melaksanakan Latsar. BKPSDM akan membantu berkoordinasi dengan intansi teknis di daerah tersebut, agar ketiganya bisa mengikuti Latsar usai bersalin. Kita juga membuka ruang bagi CASN luar daerah yang ingin bergabung,” katanya.

Disisi lain tambahnya, para peserta juga tidak perlu kuatir dengan biaya. Sebab, Pemkab telah menyiapkan anggaran lewat APBD. “Tanggungan Pemkab setiap peserta kisaran Sembilan Juta Dua Ratus ribu,” ungkapnya.

Dia juga menambahkan, dalam dalam pelaksanaan Latsar, Pemkab Bolsel bekerjasama dengan Balai Diklat Manado. “Latsar berlangsung selama dua puluh satu hari. Bulan ini, CASN Golongan Tiga. Untuk Golongan Dua, kita jadwalkan awal tahun depan. Intinya, sebelum Maret, mereka sudah selesai melaksanakan Latsar,” tukasnya. (Hendra Damopolii)