Pecat Oknum Polisi Bergaya Preman

Kapolda Didesak Tindaklanjuti Kasus Penganiayaan Oleh Aparat


Manado, MS

Kritik tajam menyasar Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara (Sulut). Kasus penganiayaan terhadap masyarakat sipil yang dilakukan oknum polisi di Institusi Pengayom Masyarakat besutan Irjen Pol Bambang Waskito, picu kecaman. Aksi  kekerasan yang menjurus pada penyalahgunaan wewenang itu dinilai mencoreng citra Institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Sorotan pedas dilayangkan Nedine Sulu, salah satu presidium Swara Manguni Sulut (SMS). Dia menyayangkan masih ada oknum polisi yang sering memanfaatkan status Polri sebagai tameng untuk menindas masyarakat. "Sebelumnya ada polisi aniaya remaja, sekarang ada lagi oknum polisi yang menganiaya masyarakat dengan motif masalah pribadi. Ini tentu sangat disayangkan," ujarnya kepada Media Sulut, Minggu (2/9) kemarin.

Sulu meminta meminta Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulut untuk segera mengusut tuntas dugaan penganiayaan yang dilakukan anggotanya. "Kami minta Polda Sulut untuk serius dalam mengusut kasus ini sehingga para pelaku kekerasan di lapangan dapat ditangkap dengan segera kemudian diadili sesuai proses hukum yang berlaku agar tidak ada lagi kekerasan yang terjadi," lugasnya.

Kapolda juga didesak untuk segera mengambil langkah tegas agar kejadian ini tidak terulang lagi. "Harus ada langkah tegas, kalau perlu dipecat agar ke depan tidak ada lagi aksi Polisi yang bergaya seperti preman," sembur Sulu.

Menurut dia, perilaku yang ditunjukkan oknum Polisi ini dapat mencoreng program Profesional, Modern dan Terpercaya (Promoter) yang diinstruksikan Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian.

Untuk itu dirinya berharap agar Jenderal bintang dua ini tidak tebang pilih dalam menangani kasus penganiayaan yang dilakukan oknum aparat ini. "Di Republik ini tidak ada yang kebal hukum. Untuk itu Kapolda harus tegas, jika tidak sudah selayaknya Kinerja Kapolda dievaluasi karena sudah tidak ramah lagi terhadap masyarakat Sulut," tegasnya.

Seperti dalam pemberitaan sebelumnya, telah terjadi dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum Polisi yang bertugas di Polresta Manado terhadap seorang remaja Ramadhan Lahiya (16) Sabtu (25/8).

Dimana kasus ini sudah mendapat sorotan dari pihak Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Sulut. Belum juga tuntas kasus ini, citra Polisi kembali dibuat terpuruk dengan adanya aksi penganiayaan yang dilakukan anggota Polisi terhadap masyarakat sipil.

Dimana kali ini menimpa Sandy Kakasih warga Batulewehe, Kecamatan Tahuna Timur, Kabupaten Kepulauan Sangihe. Sandy diduga telah dianiaya oleh oknum anggota Polisi yang bertugas di Sat Sabhara Polres Sangihe, Bripda PR alias Pier.

Berdasarkan Laporan Polisi, STTLP/ 111 / VIII/ Sulut/ Res- Sangihe, kejadian itu terjadi pada Kamis (30/8) pekan lalu. Dimana, pelaku bersama empat orang temannya datang ke rumah korban di Kelurahan Sawang Bendar, Kecamatan Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Setibanya di rumah korban tanpa banyan bicara pelaku langsung melayangkan pukulan ke arah mata kanan dan kepala korban, sementara keempat teman pelaku menahan korban dari belakang.

Alhasil atas perbuatan oknum polisi ini, korban mengalami luka memar di mata bagian kiri dang dan bengkak di kepala sebelah kiri serta hidung mengeluarkan darah. Ayah korban, Karel Kakasih saat dihubungi wartawan media sulut mengungkapkan, pihaknya akan mengambil langkah hukum.

"Kami sudah lapor di Polres Sangihe, tapi kalau di perhambat kami akan ke Polda," ujar Kakasih.

Dia juga menyayangkan sikap pelaku yanf seperti tak punya itikad baik. "Kemarin dia (Bripda Pier,red) bilang kalo dia nda bisa dihukum. Dia bilang paling hanya teguran. Ini sudah keterlaluan," ketus Kakasih.

"Kami keluarga berharap pelaku agar diproses sesuai dengan hukum yang ada," tandasnya.

Sementara itu, Kapolres Kepulauan Sangihe, AKBP Sudung Ferdinan Napitu saat dikonfirmasi turut membenarkan hal ini. "Perkara tersebut masih berproses di Sat Reskrim Polres Sangihe," pungkasnya. (kharisma kurama)


Komentar

Populer Hari ini



Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting