Manado, MS

Stabilitas ibu kota terusik. Aksi demonstrasi damai selama dua hari, picu ketegangan. Itu terjadi pasca Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan rekapitulasi suara Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2019.

Sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), elemen pemerintah dan masyarakat di Kota Manado ikut terpanggil. Suara perdamaian dan kerukunan berbunyi nyaring dari epicentrum Bumi Nyiur Melambai. Himbauan dan ajakan untuk mengingatkan persatuan dan kesatuan membahana.  

“Kami mengajak dan menghimbau masyarakat Kota Manado untuk terus meningkatkan persatuan dan kerukunan, lebih khusus pasca penetapan pleno rekapitulsasi suara secara nasional oleh KPU RI pada 21 Mei. Hasilnya, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin mengungguli Prabowo Subianto-Sandiaga Uno,” tandas Walikota Dr Ir Godbless Sofcar Vicky Lumentut, SH MSi DEA (GSVL).

Menurut dia, berbeda pilihan itulah demokrasi. Namun, semua pihak harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan, tali persaudaran dan kerukunan. Khususnya di Kota Manado. “Mari torang jaga bersama persatuan dan kerukunan di Kota Manado yang sama-sama torang cintai dan banggakan ini. Perbedaan itulah demokrasi yang menjadi kekayaan kita dalam membangun kota Manado juga bangsa dan Negara,” terang Walikota dua periode itu.

“Kami menghimbau dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun Kota Manado yang adalah rumah besar kita semua, dari berbagai suku, agama, ras dan antar-golongan,” imbuhnya.(fiena/*)