Manado Tua Krisis Guru dan Medis


Problem guru dan kesehatan melanda Manado Tua. Tidak adanya guru dan medis yang tinggal menetap di pulau tersebut jadi penyebab. Nada keluh ini pun ditaruh pada pundak wakil rakyat.

 

Masalah itu ditemui Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut), Siska Mangindaan, saat melakukan reses di wilayah itu. Mereka meminta agar ada pengadaan ambulance laut serta tenaga kesehatan dan pendidikan yang standy di tempat.

 

"Mereka meminta kalau ada pengangkatan, baiknya dari tenaga kesehatan dan guru dari warga Manado Tua sendiri. Supaya tidak dicari-cari lagi. Kalau mereka dari luar kemudian ditempatkan, mereka kadang jarang pergi ke situ (Manado Tua)," ungkap Siska, saat diwawancarai sejumlah wartawan dalam resesnya di Malalayang, baru-baru ini.

 

Menurutnya, masyarakat maunya ada Tenaga Harian Lepas (THL) yang diangkat dari Manado Tua. Supaya tenaga pendidikan dan kesehatan itu bisa standby di lokasi kerjanya. "Karena terkadang 3 hari sekali baru ke situ. Sementara kalau ada sakit parah mereka harus ke Manado. Hal itu karena tidak ada yang standby," ucapnya saat daerah pemilihan (dapil) Kota Manado ini.

 

Tenaga guru dan medis yang ditempatkan adalah mereka yang dibiayai. Ini agar mereka bisa tetap  berada di tempat. Itu menjaga jika tidak ada transportasi di saat yang genting. "Kalau ada yang parah kemudian semua kapal lagi berada di Manado atau melaut, kan repot," kunci politisi Partai Demokrat tersebut.

 

Diketahui, kegiatan reses tersebut dimulai sejak tanggal 4 April 2019. Selama 8 hari, Anggota DPRD Sulut turun ke dapil masing-masing dalam rangka menyerap aspirasi. (arfin tompodung)


Komentar

Populer Hari ini



Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting