Tim Prabowo-Sandi Bantah Libatkan HTI


Berkibarnya bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dalam kampanye Prabowo Subianto di Lapangan Ketang Baru Kota Manado, memicu polemik. Kabar miring itu langsung ditanggap Tim Pemenangan 02 di Sulawesi Utara (Sulut). Mereka menepis adanya keterlibatan dalam pengibaran bendera tersebut.

Tim Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengaku, saat kampanye yang berlangsung, Minggu (24/3), pihaknya hanya membagikan kaos bagi peserta. Di depan konferensi pers, Senin (25/3), mereka membantah secara tegas adanya campur tangan tim pemenangan terkait bendera Al-Liwa yang dikibarkan di tengah masa kampanye terbuka.

“Kami partai koalisi pendukung Prabowo-Sandi hanya sebatas mengundang anggota partai dan simpatisan melalui grup whatsapp. Selain itu, saat pelaksanaan kampanye terbuka kami hanya membagikan kaos Prabowo-Sandi atau kaos partai pendukung,” tegas Sekretaris Tim Pemenangan, Prabowo-Sandi di Sulut, Ayub Ali Albugis yang saat itu didampingi Ketua Tim Pemenangan Wenny Lumentut yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sulut.

Ia menyampaikan, kegiatan ini terselenggara oleh koalisi Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Berkarya, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera. Di antara partai-partai ini, tidak ada yang menginstruksikan untuk menghadirkan organisasi-organisasi terlarang dalam kampanye terbuka itu.

“Kami tim 02 tidak pernah mengundang organisasi-organisasi yang tidak ada kaitan dengan koalisi ini. Tapi kalau pun itu hadir, kami tim pemenangan tidak bertanggung jawab atas kehadiran mereka. Karena kami tidak melihat satu orang per orang dari mana dia datang karena sulit dibendung,” tuturnya.

Ditegaskannya, pihak tim pemenangan mengetahui kalau organisasi HTI dilarang oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Tidak mungkin pihaknya mengundang oknum-oknum yang memasang bendera beraroma Al-Liwa tersebut.

Ia menandaskan, Prabowo-Sandi merupakan pihak yang anti radikalisme sehingga tidak mungkin melakukan hal tersebut. “Kalau seandainya mereka (pengibar bendera HTI) ada kemarin, kami tidak tahu dari mana mereka hadir,” jelas Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Sulut ini.

Baginya, penyampaian dari pihak tim pemenangan dalam rangka menepis anggapan miring, fitnah atau hoax. Akhirnya pada ujungnya sangat merugikan Prabowo-Sandi. Ayub juga mengakui, hingga kini belum ada pemanggilan dari pihak kepolisian atau Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

“Kami juga membantah adanya pemanggilan dari Bawaslu Kota Manado terkait persoalan tersebut,” bebernya. (arfin tompodung)


Komentar

Populer Hari ini


Sponsors

Daerah

Sponsors


Mail Hosting